Isu Disabilitas, Kemenhub Mangkir Penuhi Undangan Ombudsman

Reporter

Senin, 18 April 2016 12:52 WIB

Pesawat pertama Airbus A380-800 milik Etihad Airways di pabrik pengecatan di di Hamburg, Jerman, 25 September 2014. Etihad memperkenalkan desain barunya, akan terapkan pada semua pesawatnya, melalui pesawat A380nya ini. Krisztian Bocsi/Bloomberg via Getty Images

TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Ombudsman menyatakan kekecewaannya terhadap Direktur Jenderal Perhubungan Udara Suprasetyo yang mangkir dari undangan dan malah mengirim Kepala Seksi untuk mewakilinya.

Ombudsman menjadwalkan Suprasetyo datang pukul 10.00 hari ini untuk berdiskusi ihwal perlakuan diskriminatif yang diterima seorang penumpang disabilitas saat naik maskapai Etihad Airways.

“Ini pelecehan terhadap Ombudsman. Pelecehan terhadap lembaga negara,” ujar anggota Ombudsman, Alvin Lie, di kantornya pada Senin, 18 April 2016.

Alvin menambahkan, Ombudsman amat menyayangkan sikap pemerintah, dalam hal ini Direktur Jenderal Perhubungan Udara. Ini mencerminkan rendahnya kepedulian terhadap hak-hak penyandang disabilitas. Terlebih pertemuan kali ini bersifat undangan, bukan pemanggilan.

“Selain itu, sejauh yang kami telusuri, Departemen Perhubungan juga belum meminta maaf kepada penumpang yang didiskriminasi,” kata Alvin.

Baca Juga: Diskriminasi Penumpang Disabilitas, Etihad Minta Maaf

Ombudsman menjadwalkan akan mengundang kembali Direktur Perhubungan Udara untuk Kamis minggu ini. “Undangan sudah kami berikan hari ini kepada Kasi (Kepala Seksi),” tutur Alvin.

Kasus ini bermula ketika Dwi Ariyani, 36 tahun, penumpang pesawat Etihad Air, tidak diizinkan ikut dalam salah satu rute penerbangan pesawat Etihad. Dwi dianggap tak dapat menyelamatkan diri pada saat kritis karena kondisinya yang disabilitas.

Kemudian Dwi membuat petisi dalam situs Change.org yang isinya meminta maskapai Etihad tak lagi mendiskriminasi penyandang disabilitas. Selain itu, dibuat petisi kepada Menteri Perhubungan Ignasius Jonan agar membuat regulasi yang melarang semua maskapai penerbangan melakukan diskriminasi kepada penyandang disabilitas.

BAGUS PRASETIYO

Berita terkait

Tips Menghindari Kursi Pesawat Tanpa Jendela Menurut Pakar Penerbangan

2 hari lalu

Tips Menghindari Kursi Pesawat Tanpa Jendela Menurut Pakar Penerbangan

Ada cara untuk menghindari kursi pesawat tanpa jendela, namun tidak mudah.

Baca Selengkapnya

Maskapai Penerbangan Ini Harus Bayar Kompensasi 39 Juta Gara-gara Sandaran Kursi Tak Bisa Direbahkan

8 hari lalu

Maskapai Penerbangan Ini Harus Bayar Kompensasi 39 Juta Gara-gara Sandaran Kursi Tak Bisa Direbahkan

Pnumpang maskapai penerbangan ini merasa diperlakukan sebagai penumpang kelas ekonomi meski sudah bayar kelas bisnis.

Baca Selengkapnya

Traveling di Usia 100 Tahun, Perempuan Ini Dikira Anak Dibawah Umur yang Perlu Pendampingan

13 hari lalu

Traveling di Usia 100 Tahun, Perempuan Ini Dikira Anak Dibawah Umur yang Perlu Pendampingan

Ketika traveling dengan pesawat, dia otomatis masuk dalam kategori anak bawah umur yang harus didampingi supervisor.

Baca Selengkapnya

Tony Fernandes Ditunjuk Sebagai Penasihat Strategis Grup Penerbangan AirAsia

14 hari lalu

Tony Fernandes Ditunjuk Sebagai Penasihat Strategis Grup Penerbangan AirAsia

Tony Fernandes ditunjuk sebagai penasihat dan pengurus Grup Chief Executive Officer (Advisor and Steward Group Chief Executive Officer) AirAsia.

Baca Selengkapnya

Alasan Mengapa Kebanyakan Pesawat Berwarna Putih

18 hari lalu

Alasan Mengapa Kebanyakan Pesawat Berwarna Putih

Awalnya, pesawat tidak dicat, hanya menampilkan bodi aluminium yang dipoles. Namun, tren berubah sejak 1970-an.

Baca Selengkapnya

Maskapai Ubah Rute Penerbangan Usai Dugaan Serangan Israel ke Iran

19 hari lalu

Maskapai Ubah Rute Penerbangan Usai Dugaan Serangan Israel ke Iran

Usai dugaan serangan Israel ke Iran, sejumlah maskapai penerbangan mengubah rute.

Baca Selengkapnya

Alasan Kursi Pesawat yang Bisa Direbahkan Mulai Ditinggalkan

19 hari lalu

Alasan Kursi Pesawat yang Bisa Direbahkan Mulai Ditinggalkan

Selama ini perbedatan tentang merebahkan kursi pesawat memang sedikit meresahkan. Maskapai penerbangan mulai mengganti kursi yang lebih ringan

Baca Selengkapnya

Maskapai Penerbangan ini Buat Penerbangan Misterius yang Tidak Diketahui Tujuannya

22 hari lalu

Maskapai Penerbangan ini Buat Penerbangan Misterius yang Tidak Diketahui Tujuannya

Salah satu penumpang merasa antusias mengikuti penerbangan yang memberikan pengalaman unik

Baca Selengkapnya

Setelah Lufthansa, Giliran Qantas Airways Hindari Kawasan Timur Tengah

25 hari lalu

Setelah Lufthansa, Giliran Qantas Airways Hindari Kawasan Timur Tengah

Penerbangan Australia, Qantas Airways, menyusul Lufthansa, menangguhkan penerbangan hingga mengalihkan rute akibat ancaman balasan Iran ke Israel.

Baca Selengkapnya

Aturan Baru Bandara Ini Tradisi Puluhan Tahun Terancam Dihentikan

31 hari lalu

Aturan Baru Bandara Ini Tradisi Puluhan Tahun Terancam Dihentikan

Bandara Dublin menerapkan aturan keamanan baru di sisi airside

Baca Selengkapnya