Bersaing dengan Uber-Grab, Taksi Dituntut Berbenah  

Reporter

Editor

Sugiharto

Selasa, 22 Maret 2016 16:40 WIB

Grabcar logo. www.malaysianwireless.com

TEMPO.CO, Jakarta - Analis BNI Securities, Thennesia Debora, menilai perusahaan taksi konvensional mesti berbenah agar bisa bersaing dengan Uber dan Grab Car.

Ia mengatakan kehadiran taksi berbasis aplikasi online menjadi salah satu faktor terganggunya kinerja emiten PT Express Transindo Utama Tbk. Dari pengamatan dia, kinerja saham emiten berkode TAXI itu tertekan dengan adanya Uber dan Grab Car. "Kalau BIRD (Blue Bird) sahamnya cenderung stabil," kata Thennesia saat dihubungi, Selasa, 22 Maret 2016.

Ihwal pergerakan kedua emiten, Express dan Blue Bird, pada awal perdagangan pagi ini, ia menyebutkan penguatan terjadi karena adanya sentimen larangan terhadap taksi online. Wacana dari Kementerian Perhubungan yang disebut-sebut melarang transportasi online mendorong penguatan saham keduanya.

Pada sesi perdagangan pertama, pergerakan saham PT Blue Bird Tbk sempat menyentuh level 6.450 poin dibanding posisi awal, yaitu 6.400. Namun, memasuki siang hari, terjadi pelemahan dan bergerak pada kisaran 6.275-6.450. Sedangkan saham Express sempat melesat ke 245 poin dari level awal 232. Sepanjang perdagangan, pergerakan saham Express ada pada posisi 235-248.

Bila ke depan pemerintah membuka kesempatan yang sama terhadap taksi online, Thennesia melanjutkan, bisa menjadi faktor pemberat bagi kedua emiten. Menurut dia, pangsa pasar BIRD dan TAXI bisa tergerus.

Meski demikian, Thennesia ragu bila taksi berbasis online bisa bertahan lama dalam bersaing. Pasalnya, dari sisi armada, Uber dan Grab Car masih kalah dibandingkan dengan taksi konvensional. Sedangkan dalam hal tarif, baik BIRD maupun TAXI akan berhati-hati melakukan penyesuaian. "Masalah tarif bergantung pada kebijakan dari manajemen," ucapnya. Di sisi lain, perang tarif yang dilakukan taksi online dinilai tidak akan bertahan lama.

Lebih lanjut, salah satu cara agar perusahaan taksi bisa bersaing ialah memberikan promo bagi pelanggan. Tawaran diskon bagi konsumen bisa menjadi strategi perusahaan untuk menjaga konsumen. Menurut Thennesia, tawaran diskon sudah dilakukan salah satu operator taksi konvensional. "Inovasi harus jalan terus biar tidak kalah bersaing," ujarnya.

Menteri Perhubungan Ignasius Jonan menuturkan tidak ada persoalan dalam penggunaan aplikasi online pada moda transportasi. Pasalnya, taksi konvensional pun bisa menggunakannya. Namun, jika kendaraan roda empat ingin beroperasi menjadi moda transportasi umum, mesti mendaftarkannya.

Sejumlah aturan pun harus diikuti demi keselamatan penumpang. Beberapa di antaranya ialah uji kelayakan kendaraan, membentuk badan hukum, dan membayar pajak. "Saya juga mengimbau kepada Organisasi Angkatan Darat (Organda) untuk mewadahi semua sopir taksi dan membuat konsensus dengan taksi online," tutur Jonan di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara menilai yang terpenting saat ini ialah pengajuan koperasi atau badan hukum moda transportasi online bisa segera disahkan. Ia berharap, dengan adanya badan hukum, keberadaannya bisa satu koridor dengan taksi konvensional. "Mereka (pengembang aplikasi) yang akan bekerja sama dengan penyelenggara transportasi dalam konteks car rental," ucapnya.

ADITYA BUDIMAN


Berita terkait

Terpopuler Bisnis: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup sampai Senin, MTI Minta Pemerintah Awasi Angkutan Gelap

12 hari lalu

Terpopuler Bisnis: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup sampai Senin, MTI Minta Pemerintah Awasi Angkutan Gelap

Bandara Sam Ratulangi di Manado masih ditutup imbas erupsi Gunung Ruang. Semua penerbangan dari dan ke Manado dibatalkan.

Baca Selengkapnya

Arus Balik saat Hari Pertama Kerja Usai Libur Lebaran, Pengguna Angkutan Umum Capai 1 Juta

16 hari lalu

Arus Balik saat Hari Pertama Kerja Usai Libur Lebaran, Pengguna Angkutan Umum Capai 1 Juta

Kemenhub menyatakan pergerakan penumpang angkutan umum pada arus balik dan hari pertama kerja usai libur Lebaran masih tinggi.

Baca Selengkapnya

Hasil Riset MTI: Travel Gelap Berkembang Pesat saat Pandemi

18 hari lalu

Hasil Riset MTI: Travel Gelap Berkembang Pesat saat Pandemi

Salah satu poin yang membuat masyarakat meminati travel gelap adalah layanan door to door.

Baca Selengkapnya

Travel Gelap Masih Beroperasi di Sekitar Cawang UKI, Disebut Aman dari Razia Polisi

18 hari lalu

Travel Gelap Masih Beroperasi di Sekitar Cawang UKI, Disebut Aman dari Razia Polisi

Mobil berpelat hitam yang diduga dioperasikan sebagai angkutan umum ilegal atau travel gelap masih dengan mudah ditemui di kawasan Cawang UKI

Baca Selengkapnya

Pengguna Angkutan Umum saat Arus Mudik pada H-3 Lebaran Capai 1.181.705 Orang

25 hari lalu

Pengguna Angkutan Umum saat Arus Mudik pada H-3 Lebaran Capai 1.181.705 Orang

Kemenhub mencatat pengguna angkutan umum sudah mencapai 1.181.705 orang selama H-3 Lebaran, atau Minggu, 7 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Satu Juta Pemudik Gunakan Angkutan Umum Hingga H-5 Lebaran, Naik 26 Persen

27 hari lalu

Satu Juta Pemudik Gunakan Angkutan Umum Hingga H-5 Lebaran, Naik 26 Persen

Satu juta lebih pemudik menggunakan angkutan umum hingga Jumat, 5 April. Naik 26 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Jerman Krisis Tenaga Kerja, Minta Pelajar Sopiri Trem

40 hari lalu

Jerman Krisis Tenaga Kerja, Minta Pelajar Sopiri Trem

Jerman sedang mengalami krisis tenaga kerja sehingga meminta anak muda magang menjadi sopir trem.

Baca Selengkapnya

Polda Metro Jaya Berharap Operasi Keselamatan Jaya 2024 Tumbuhkan Kesadaran Masyarakat terhadap Aturan Lalu Lintas

5 Maret 2024

Polda Metro Jaya Berharap Operasi Keselamatan Jaya 2024 Tumbuhkan Kesadaran Masyarakat terhadap Aturan Lalu Lintas

Polda Metro Jaya berharap masyarakat akan lebih sadar dan patuh terhadap aturan lalu lintas.

Baca Selengkapnya

Kondangan di Australia, Keluarga Inggris Ini Pilih Jalur Darat Berbulan-bulan ketimbang Naik Pesawat

6 Januari 2024

Kondangan di Australia, Keluarga Inggris Ini Pilih Jalur Darat Berbulan-bulan ketimbang Naik Pesawat

Mereka melakukan perjalanan melalui Eropa, Kazakhstan, Cina, Laos, Thailand dan Indonesia, lalu mencapai Dili, Timor Leste tanpa naik pesawat.

Baca Selengkapnya

Angkutan Umum di Bandung Barat Dicek Kelaikannya Jelang Tahun Baru

28 Desember 2023

Angkutan Umum di Bandung Barat Dicek Kelaikannya Jelang Tahun Baru

Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Bandung Barat menggelar pengecekan kelaikan angkutan umum jelang Tahun Baru 2024.

Baca Selengkapnya