Coastguard Cina Lindungi Pencuri Ikan, Susi Protes Keras  

Reporter

Senin, 21 Maret 2016 09:42 WIB

Salah satu dari tiga kapal pencuri ikan asal Filipina yg ditangkap KRI Hiu TNI AL. Foto: Dispen TNI AL.

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti meradang setelah upaya anak buahnya menangkap kapal pencuri ikan KM Kway Fey 10078 di perairan Indonesia digagalkan kapal coastguard Cina. Ia segera meminta Kementerian Luar Negeri mengajukan protes diplomatik.

"Saya sudah bicara dengan Bu Retno (Menteri Luar Negeri Retno Marsudi) agar menyatakan protes keras secara diplomatik atas sikap arogansi Cina," kata Susi kepada wartawan di rumah dinasnya di Kompleks Widya Chandra, Jakarta, Ahad, 20 Maret 2016.

Selain itu, Susi akan menyurati Presiden Joko Widodo dengan tembusan ke Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan serta Menteri Pertahanan untuk membangun operasi terintegrasi dalam pengawasan dan penegakan hukum di laut. "Kita harus lebih sering menghadirkan KRI ke perairan seperti Natuna ini," katanya.

Susi menjelaskan, kapal pencuri ikan KM Kway Fey 10078 pertama kali terdeteksi pada Sabtu, 19 Maret 2016, pukul 14.15. Posisi kapal tersebut 05°05,866'N. 109°07,046'E pada jarak 2,7 mil haluan 67°. "Posisi kapal tersebut berada di wilayah Indonesia," kata Susi.

KM Kway Fey 10078 sempat berusaha lari. Namun, setelah dikejar selama 45 menit, petugas berhasil masuk ke kapal itu dan menahan delapan awaknya. Tak lama setelah kapal tersebut dikawal untuk kembali ke perairan Indonesia, muncul kapal coastguard Cina dan menabrak kapal pencuri ikan itu.

Setelah tabrakan di perbatasan, KM Kway Fey 10078 pun rusak dan tak mungkin lagi digiring ke perairan Indonesia. Sementara itu, kapal pengawas (KP) Hiu 11 ukurannya lebih kecil sehingga tak mungkin menyeretnya.

Mau tak mau, petugas pengawas Kementerian Kelautan dan Perikanan pun meninggalkan kapal tersebut. Mereka hanya membawa delapan awak kapal pencuri ikan. "Mereka menghindari kejadian yang tidak diinginkan. Apalagi, saat itu sudah ada kapal coastguard kedua yang ukurannya 10 kali lebih besar dari kapal kita," tutur Susi.

Saat ini, delapan ABK KM Kway Fey telah dibawa dengan KP Hiu 11 menuju Pulau Tiga Natuna untuk diproses sesuai dengan hukum yang berlaku. Untuk proses ad hoc selanjutnya di Natuna atau Pontianak, Kementerian Kelautan dan Perikanan akan berkoordinasi dengan Pangkalan TNI Angkatan Laut Ranai. "Saat ini posisi kapal sudah dekat ke Natuna," kata Susi.

Susi juga menyatakan peristiwa ini merupakan yang kedua dalam tiga tahun. Saat itu, tepatnya pada 26 Maret 2013, Kapal Pengawas Hiu Macan berhasil menghentikan kapal ikan asing berbendera Cina bernomor lambung 58081 di Perairan Natuna.

Namun, dalam pengawalan ke PSDKP Natuna, tiba-tiba muncul kapal patroli Cina, Nanfeng. Kapal Nanfeng meminta kapal 58081 dilepaskan. Petugas pun terpaksa menurutinya karena kapal Nanfeng berukuran lebih besar dengan persenjataan lengkap. "Ini tidak boleh terulang lagi," kata Susi.

PINGIT ARIA

Berita terkait

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

2 hari lalu

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menangkap kapal pencuri ikan berbendera Malaysia. Kapal itu tercatat sudah dimusnahkan tapi masih beroperasi

Baca Selengkapnya

Kementerian Kelautan dan Perikanan Buka Pendaftaran Taruna 2024, Simak Jalur dan Syaratnya

19 hari lalu

Kementerian Kelautan dan Perikanan Buka Pendaftaran Taruna 2024, Simak Jalur dan Syaratnya

Kementerian Kelautan dan Perikanan buka pendaftaran peserta didik 2024. Cek di sini caranya.

Baca Selengkapnya

Produksi Garam Nasional Lampaui Target

59 hari lalu

Produksi Garam Nasional Lampaui Target

Produksi terbesar diperoleh dari sektor produksi garam rakyat yang mencapai 2,2 juta ton,

Baca Selengkapnya

Cina Dominasi Investasi Asing Sektor Kelautan Indonesia

5 Februari 2024

Cina Dominasi Investasi Asing Sektor Kelautan Indonesia

Nilai investasi di sektor kelautan dan perikanan Indonesia pada 2023 mencapai Rp 9,56 triliun. Cina menjadi investor asing terbesar Indonesia.

Baca Selengkapnya

Langkah KKP Hadapi Tuduhan Antidumping dan Countervailing Duties

30 Januari 2024

Langkah KKP Hadapi Tuduhan Antidumping dan Countervailing Duties

KKP telah menunjuk pengacara (lawyer) dalam penyelesaian kasus tersebut.

Baca Selengkapnya

Dibuat untuk Meningkatkan Keadilan Nelayan, Ini 5 Fakta Penangkapan Ikan Terukur di Indonesia

18 Januari 2024

Dibuat untuk Meningkatkan Keadilan Nelayan, Ini 5 Fakta Penangkapan Ikan Terukur di Indonesia

Aturan penangkapan ikan terukur terus dimatangkan pemerintah.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Eropa Terpecah karena Houthi, Dugaan Suap ke Pejabat RI Diungkap

14 Januari 2024

Top 3 Dunia: Eropa Terpecah karena Houthi, Dugaan Suap ke Pejabat RI Diungkap

Top 3 dunia adalah Eropa terpecah dalam serangan Houthi Yaman, AS mengungkap dugaan suap ke pejabat RI, hingga kapal tanker gunakan kru Cina.

Baca Selengkapnya

Dugaan Suap Perusahaan Jerman, Ini Tanggapan Kementerian Kelautan

13 Januari 2024

Dugaan Suap Perusahaan Jerman, Ini Tanggapan Kementerian Kelautan

Pejabat Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) diduga terima suap dari perusahaan asal Jerman. Ini tanggapan KKP.

Baca Selengkapnya

Wartawan Tempo Menang Anugerah Jurnalistik Sahabat Bahari

14 Desember 2023

Wartawan Tempo Menang Anugerah Jurnalistik Sahabat Bahari

Febriani, Wartawan Tempo juara pertama pada Kategori Cetak pada lomba Anugerah Jurnalistik Sahabat Bahari (AJSB) 2023.

Baca Selengkapnya

Penyelundupan Benih Lobster ke Vietnam Marak, Negara Rugi hingga 30 Triliun

1 Desember 2023

Penyelundupan Benih Lobster ke Vietnam Marak, Negara Rugi hingga 30 Triliun

Penyelundupan Benih Bening Lobster (BBL) terus marak terjadi ke negara Vietnam melalui Singapura.

Baca Selengkapnya