Pengusaha Sulawesi Selatan Desak Bank Turunkan Suku Bunga

Reporter

Minggu, 20 Maret 2016 19:43 WIB

Bank Indonesia. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Makassar - Para pengusaha yang tergabung dalam Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sulawesi Selatan mendesak perbankan segera menurunkan suku bunga untuk memacu pertumbuhan ekonomi daerah. "BI rate sudah turun lagi, kalangan perbankan harus cepat meresponnya dengan menurunkan suku bunganya," kata Sekertaris Apindo Sulawesi Selatan, Yusran Hernald, saat ditemui di kantornya, Minggu, 20 Maret 2016.


Menurut Yusran, penurunan suku bunga kredit, baik kredit konsumsitf maupun kredit produktif akan mendorong pertumbuhan dunia usaha. "Pelaku usaha yang ingin melakukan ekspansi usaha tentu menunggu penurunan suku bunga bank," ujarnya.


Yusran menjelaskan, pelaku usaha masih mengeluhkan suku bunga yang dinilai masih tinggi, meski BI rate sudah turun. Saat ini tingkat suku bunga masih ouble digit. Suku bunga untuk kredit produktif masih sekitar 16 persen hingga 19 persen. Sedangkan suku bunga kredit konsumtif 9,5 persen hingga 12 persen.‎


Desakan para pengusaha agar kalangan perbankan menurunkan suku bunga, kata Yusran, karena bisa memunculkan multiplier efect, khususnya di daerah.
"Banyak sektor yang akan terpacu sehingga pertumbuhan ekonomi daerah makin tinggi," ucapnya.


Kepala Divisi Informasi, Komunikasi dan Perizinan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulawesi, Maluku dan Papua, Sabaruddin, mengatakan melalui OJK pusat telah meminta kaangan perbankan segera menurunkan suku bunga kredit untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. "Permintaan para pengusaha adalah hal yang wajar,” ujar dia, sembari menjelaskan penurunan suku bunga kredit akan memacu kalangan pengusaha mengembangkan usahanya.


Advertising
Advertising

Sabaruddin menjelaskan, OJK juga bisa memahami perbankan yang memperhitungkan Cost of Fund dalan menetapkan suku bunga kredit. Namun, dia tetap berharap kalangan perbankan, khususnya perbankan BUMN lebih dulu menurunkan suku bunga kreditnya untuk mengakselerasi pembangunan.


Sementara itu, Head of Consumer Banking Bank Danamon Wilayah Sulawesi dan Maluku, Dalman Mangiri, mengatakan Bank Danamon siap menurunkan suku bunga kredit. Namun, pihaknya masih menunggu petunjuk dari Kantor Pusat Bank Danamon. "Belum ada kebijakan kantor pusat menurunkan suku bunga kredit," ucapnya.


Dalman mengatakan. Bank Danamon Sulawesi, Maluku saat ini memberlakukan suku bunga kredit konsumtif di kisaran 9 persen hingga 11 persen. Sedangkan kredit produktif di kisaran 16 persen sampai 20 persen.‎


Juru Bicara Bank Mandiri Sulawesi, Maluku dan Papua, Poster Simbolon, juga mengatakan Bank Mandiri siap menurunkan suku bunga kredit jika kantor Pusat Bank Mandiri mengeluarkan kebijakan penurunan suku bunga kredit. "Kami masih menunggu kebijakan kantor pusat terkait penurunan suku bunga," ujarnya.


Poster mengatakan Bank Mandiri Sulawesi, Maluku dan Papua saat ini memberlakukan suku bunga kredit konsumtif 9 persen hingga 10 persen. Adapun suku bunga kredit produktif 16 persen hingga 18 persen. "Suku bunga kredit konsumtif memang lebih rendah karena resikonya juga lebih rendah.”


INDRA OY‎



Berita terkait

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

2 hari lalu

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

Data inflasi bulan April dinilai bisa memberikan sentimen positif untuk rupiah bila hasilnya masih di kisaran 3,0 persen year on year.

Baca Selengkapnya

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

2 hari lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

IHSG turun cukup drastis dan menutup sesi pertama hari Ini di level 7,116,5 atau -1.62 persen dibandingkan perdagangan kemarin.

Baca Selengkapnya

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

4 hari lalu

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

Kurs rupiah dalam perdagangan hari ini ditutup melemah 4 poin ke level Rp 16.259 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

BNI Sampaikan Langkah Hadapi Geopolitik Global dan Kenaikan Suku Bunga

4 hari lalu

BNI Sampaikan Langkah Hadapi Geopolitik Global dan Kenaikan Suku Bunga

PT Bank Negara Indonesia atau BNI bersiap menghadapi perkembangan geopolitik global, nilai tukar, tekanan inflasi, serta suku bunga.

Baca Selengkapnya

BNI Telah Salurkan Kredit hingga Rp 695,16 Triliun per Kuartal I 2024

4 hari lalu

BNI Telah Salurkan Kredit hingga Rp 695,16 Triliun per Kuartal I 2024

Tiga bulan pertama 2024, kredit BNI utamanya terdistribusi ke segmen kredit korporasi swasta.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

4 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

8 hari lalu

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan tensi geopolitik di Timur Tengah cenderung meningkat dan menjadi fokus perhatian para pemimpin dunia. Ia menegaskan kondisi ini mempengaruhi beberapa dampak ekonomi secara signifikan.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

8 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

8 hari lalu

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

Analis Ibrahim Assuaibi, memperkirakan rupiah hari ini fluktuatif dan akan ditutup menguat pada rentang Rp 16.150 sampai Rp 16.220 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

8 hari lalu

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

BI menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen berdasarkan hasil rapat dewan Gubernur BI yang diumumkan pada Rabu, 24 April 2024.

Baca Selengkapnya