UGM: Tandon Air Kunci Antisipasi Musim Kemarau  

Reporter

Rabu, 16 Maret 2016 09:13 WIB

Ilustrasi kekeringan/ sawah kering/kemarau. REUTERS/Nicholas Owen

TEMPO.CO, Jakarta - Pusat Studi Bencana Alam Universitas Gadjah Mada Yogyakarta mendorong masyarakat mulai menyiapkan tandon air secara mandiri sebagai persiapan menghadapi musim kemarau yang diperkirakan terjadi pada Mei 2016.

"Meski sekarang curah hujan masih tinggi, justru menjadi kesempatan masyarakat memiliki cadangan air menghadapi potensi bencana kekeringan," kata Direktur Pusat Studi Bencana Alam (PSBA) Universitas Gadjah Mada (UGM) Djati Mardiatno di Yogyakarta, Selasa, 16 Maret 2016.

Menurut Djati, bencana kekeringan yang terjadi hampir setiap tahun sering tidak diantisipasi masyarakat dengan manajemen penyimpanan air yang memadai.

Penyimpanan air melalui tandon air, menurut dia, dapat dilakukan dengan teknik sederhana, yakni dengan menyediakan tangki air atau membuat kolam di pekarangan rumah. Meski demikian, ia berharap pembuatan tandon air dapat terstandardisasi dengan fasilitas pendampingan dari Dinas Kesehatan serta Dinas Pekerjaan Umum.

"Supaya dapat dikalkulasi kebutuhan masyarakat dengan daya tampung yang ideal serta tata cara penggunaan air hujan untuk dikonsumsi," tuturnya.

Menurut dia, gerakan pembuatan tandon air dapat dimulai oleh masyarakat yang tinggal di wilayah yang paling sering dilanda kekeringan, seperti di Kabupaten Gunung Kidul.

Di kabupaten itu, menurut dia, yang menjadi langganan kekeringan setiap tahun adalah Kecamatan Tepus, Panggang, Tanjungsari, Gedangsari, Saptosari, dan Rongkop.

"Sehingga, dengan memiliki bank air sendiri, masyarakat tidak perlu berjalan jauh untuk memperoleh air serta tidak terlalu bergantung pada pasokan air dari luar daerah," kata dosen Fakultas Geografi UGM ini.

Di samping untuk masyarakat di kawasan yang rawan kekeringan, menurut dia, pembuatan tandon air juga penting untuk masyarakat di Kota Yogyakarta. Sebab, ruang terbuka hijau di Kota Yogyakarta sudah tidak memadai untuk menjalankan fungsi sebagai tempat penyerapan air.

"Ruang terbuka hijau yang telah dikelilingi bangunan beton tidak memadai lagi untuk menampung cadangan air," ucapnya.

Selain itu, dia berujar, untuk skala yang lebih besar, juga dapat menyiapkan persediaan air di waduk untuk kebutuhan irigasi. "Petani juga sebaiknya segera mengatur pola tanam sehingga begitu memasuki kemarau sudah siap,” katanya.

Sebelumnya, Koordinator Operasional Pos Klimatologi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta Djoko Budiono menjelaskan, curah hujan selama Maret diperkirakan masih cukup tinggi. Pancaroba diperkirakan baru terjadi April-Mei 2016.




ANTARA

Berita terkait

Suhu Panas di Thailand, Petani Pakai Boneka Doraemon untuk Berdoa agar Turun Hujan

1 hari lalu

Suhu Panas di Thailand, Petani Pakai Boneka Doraemon untuk Berdoa agar Turun Hujan

Sejumlah negara Asia Tenggara, termasuk Thailand, mengalami panas ekstrem beberapa pekan ini. Suhu 40 derajat Celcius terasa 52 derajat Celcius.

Baca Selengkapnya

Suhu Panas di Indonesia, Bukan Heatwave hingga Siklus Biasa

2 hari lalu

Suhu Panas di Indonesia, Bukan Heatwave hingga Siklus Biasa

Fenomena heatwave di sebagian wilayah Asia selama sepekan belakangan tidak terkait dengan kondisi suhu panas di Indonesia

Baca Selengkapnya

Masuk Awal Kemarau, Suhu Panas di Indonesia Masih Siklus Normal

2 hari lalu

Masuk Awal Kemarau, Suhu Panas di Indonesia Masih Siklus Normal

BMKG memastikan suhu panas di Indonesia masih bagian dari kondisi tahunan, seperti kemarau, bukan akibat heatwave.

Baca Selengkapnya

BMKG Imbau Masyarakat Jawa Tengah Waspadai Banjir Meski Jelang Kemarau

10 hari lalu

BMKG Imbau Masyarakat Jawa Tengah Waspadai Banjir Meski Jelang Kemarau

BMKG imbau masyarakat Jawa Tengah mewaspadai potensi banjir dan longsor. Jawa Tengah diperkirakan mulai masuk kemarau bulan April ini.

Baca Selengkapnya

Jakarta Diprediksi Kemarau Mulai Akhir April Ini, Bagaimana Daerah Lain?

11 hari lalu

Jakarta Diprediksi Kemarau Mulai Akhir April Ini, Bagaimana Daerah Lain?

Sebagian daerah di Pulau Jawa diprediksi akan mulai mengalami musim kemarau pada akhir April 2024

Baca Selengkapnya

Penelitian Tak Tuntas Sesar Gempa IKN dan Syarat TOEFL dari PT KAI di Top 3 Tekno

11 hari lalu

Penelitian Tak Tuntas Sesar Gempa IKN dan Syarat TOEFL dari PT KAI di Top 3 Tekno

Selain soal sesar gempa di sekitar IKN dan syarat TOEFL untuk pelamar kerja di PT KAI, ada pula prediksi ketibaan musim kemarau di Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

Separuh Jawa Barat Kemarau Mulai Juni, Durasi Cuaca Kering di Indramayu Paling Panjang

11 hari lalu

Separuh Jawa Barat Kemarau Mulai Juni, Durasi Cuaca Kering di Indramayu Paling Panjang

Sebagian besar Jawa Barat baru akan memasuki kemarau pada pertengahan 2024. Durasi di beberapa wilayah lebih panjang.

Baca Selengkapnya

BMKG Perkirakan Musim Kemarau 2024 di Wilayah Bandung Raya Mulai Juni

13 hari lalu

BMKG Perkirakan Musim Kemarau 2024 di Wilayah Bandung Raya Mulai Juni

Saat ini sebagian wilayah Jawa Barat memasuki masa pancaroba atau peralihan dari musim hujan ke kemarau.

Baca Selengkapnya

BMKG Prediksi Musim Kemarau Dimulai pada April

40 hari lalu

BMKG Prediksi Musim Kemarau Dimulai pada April

Pantura bakal menjadi daerah pertama di Jawa yang memulai musim kemarau pada April mendatang.

Baca Selengkapnya

Waspada Dampak Penguapan Air Selama Kemarau, Diperkirakan Berlangsung di Jakarta dan Banten pada Juni-Agustus 2024

40 hari lalu

Waspada Dampak Penguapan Air Selama Kemarau, Diperkirakan Berlangsung di Jakarta dan Banten pada Juni-Agustus 2024

Fenomena penguapan air dari tanah akan menggerus sumber daya air di masyarakat. Rawan terjadi saat kemarau.

Baca Selengkapnya