Nasihat Wapres Jusuf Kalla Agar Industri Mebel Bisa Bertahan  

Jumat, 11 Maret 2016 11:44 WIB

Wakil Presiden Jusuf Kalla tertawa saat bersiap menerima kunjungan kehormatan dari Deputi Perdana Menteri Turki Numan Kurtulmus (kiri) di sela-sela KTT LB Ke-5 OKI mengenai Palestina dan Al-Quds Al-Sharif di JCC, Jakarta, 7 Maret 2016. ANTARA FOTO/OIC-ES2016

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan produsen mebel dan kerajinan harus bisa mengikuti selera konsumen sesuai zaman. Ini dilakukan agar industri mebel bisa terus berkembang.

Menurut Kalla, selera konsumen senantiasa mengikuti tren. Ada zaman ketika orang suka perabot Jepara yang kursinya muat untuk dua orang, bahkan lebih.

Di lain waktu, kata Kalla, selera itu bisa berubah. "Jadi semuanya harus diikuti. Kesalahan kita adalah memaksakan selera kepada orang," kata Kalla saat membuka Indonesia International Furniture Expo 2016, Jumat, 11 Maret 2016, di JIExpo, Kemayoran, Jakarta.

Untuk tetap tumbuh, produsen juga harus tetap memperhatikan inovasi dan teknologi. Sebab, kata Kalla, konsumen membeli produk mebel dengan sejumlah alasan. Misalnya, produk itu terbukti bagus, desain yang aman, bahan yang kuat, serta pertimbangan harga.

Ketua Asosiasi Mebel dan Kerajinan Indonesia (AMKRI) Rudi Halim mengatakan sektor industri mebel dan kerajinan adalah penyumbang devisa negara. "Nilai ekspor pada 2015 mencapai US$ 1,9 miliar atau meningkat 1,3 persen dibanding 2014," ujar Rudi.

Menurut Rudi, potensi industri mebel dan kerajinan Indonesia masih cukup besar. Nilai pasar industri ini di dunia mencapai US$ 141 miliar. Dari jumlah itu, Indonesia baru berkontribusi 1,9 persen.

Rudi menyebutkan perkembangan industri mebel dan kerajinan dalam negeri cukup tertinggal dibanding negara lain, seperti Vietnam. Untuk itu, dia meminta perhatian pemerintah untuk mendukung pertumbuhan industri mebel dan kerajinan.

Bentuk dukungan yang dimaksudnya adalah menurunkan tingkat suku bunga perbankan, kebijakan upah, pemberantasan penyelundupan, serta menghapus kebijakan registrasi yang menghambat.

Lebih jauh, Kalla mengatakan pemerintah pasti memperhatikan industri mebel dan kerajinan. "Kalau ada industri yang paling diketahui atau dihayati oleh pemerintah, itulah furnitur. Sebab, tidak ada presiden yang berasal dari industri ini selain Pak Jokowi," tuturnya.

Karena itu, menurut dia, pemerintah bukan saja memberi perhatian, tapi juga sudah mendalaminya luar biasa. Contohnya, soal upah buruh. "Buruh memang ada masalah-masalah. Dengan formula-formula pengupahan yang diambil pemerintah, saya yakin tahun ini akan lebih stabil," ucap Kalla.

AMIRULLAH

Berita terkait

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

8 hari lalu

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

Menurut Jusuf Kalla, pandangan masyarakat Papua seakan-akan Indonesia merampok Papua, mengambil kekayaan alamnya.

Baca Selengkapnya

Gilbert Lumoindong Dilaporkan ke Polisi, SETARA Institute: Pasal Penodaan Agama Jadi Alat Gebuk

10 hari lalu

Gilbert Lumoindong Dilaporkan ke Polisi, SETARA Institute: Pasal Penodaan Agama Jadi Alat Gebuk

Pendeta Gilbert Lumoindong dilaporkan ke polisi atas ceramahnya yang dianggap menghina sejumlah ibadah umat Islam.

Baca Selengkapnya

Digagas JK pada 2016, Ini Beda Rencana Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Indonesia-Cina

12 hari lalu

Digagas JK pada 2016, Ini Beda Rencana Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Indonesia-Cina

Presiden Jokowi mendiskusikan rencana pembangunan kereta cepat Jakarta-Surabaya dengan Menlu Cina, pernah akan dibangun pada 2018.

Baca Selengkapnya

Dua Laporan Polisi soal Dugaan Penistaan Agama Gilbert Lumoindong

12 hari lalu

Dua Laporan Polisi soal Dugaan Penistaan Agama Gilbert Lumoindong

"Saya tidak ada niat, saya mencintai umat Muslim. Saya minta maaf," kata Gilbert Lumoindong

Baca Selengkapnya

Jusuf Kalla Gelar Open House, Ada Anies Baswedan Hingga Figur Koalisi Perubahan yang Gantian Bertandang

23 hari lalu

Jusuf Kalla Gelar Open House, Ada Anies Baswedan Hingga Figur Koalisi Perubahan yang Gantian Bertandang

Open house yang diadakan oleh JK dihadiri oleh Anies Baswedan, Hamdan Zoelva, hingga Tom Lembong selaku perwakilan koalisi perubahan.

Baca Selengkapnya

Rekonsiliasi Nasional, Jusuf Kalla Minta Hormati Proses di MK

23 hari lalu

Rekonsiliasi Nasional, Jusuf Kalla Minta Hormati Proses di MK

Jusuf Kalla menilai positif kunjungan Roeslan Roeslani ke rumah Megawati Soekarnoputri. Soal rekonsiliasi nasional, ia menilai ada banyak waktu lain.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Silaturahmi ke Rumah Jusuf Kalla: Banyak Foto-Foto

23 hari lalu

Anies Baswedan Silaturahmi ke Rumah Jusuf Kalla: Banyak Foto-Foto

Anies Baswedan bersamuh dengan Jusuf Kalla pada hari pertama Lebaran. Mengaku tak bicara soal politik.

Baca Selengkapnya

Usai Salat Id di Masjid Al Azhar, JK Terima Kunjungan Tokoh di Rumahnya Besok

24 hari lalu

Usai Salat Id di Masjid Al Azhar, JK Terima Kunjungan Tokoh di Rumahnya Besok

Wakil Presiden RI ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla (JK) akan merayakan hari raya Idul Fitri 1445 H atau 2024 M di Jakarta. Rencananya, JK juga akan menerima kunjungan para kolega di kediaman pribadinya di Jalan Brawijaya, Jakarta Selatan.

Baca Selengkapnya

Lebaran, Anies Baswedan Gelar Open House di Rumahnya hingga Sowan ke JK

24 hari lalu

Lebaran, Anies Baswedan Gelar Open House di Rumahnya hingga Sowan ke JK

Calon presiden nomor urut satu, Anies Baswedan, bakal merayakan lebaran tahun ini di Jakarta. Rencananya, Anies akan salat id di masjid dekat rumahnya di Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Setelah itu, mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut akan bersilaturahmi dengan tokoh-tokoh partai politik pengusungnya dan para politikus senior.

Baca Selengkapnya

Arti 9 Pilar di Gedung MK, Begini Sejarah Pembangunannya 17 Tahun Lalu

42 hari lalu

Arti 9 Pilar di Gedung MK, Begini Sejarah Pembangunannya 17 Tahun Lalu

Di depan Gedung MK terdapat 9 pilar besar, apa artinya? Ini riwayat pembangunannya di Jalan Merdeka Barat, Jakarta.

Baca Selengkapnya