Analis: Kenaikan Cadangan Devisa Tak Signifikan

Kamis, 10 Maret 2016 04:59 WIB

Ilustrasi Bank Indonesia (BI). TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Analis LBP Enterprise, Lucky Bayu Purnomo, berpendapat naiknya cadangan devisa Indonesia sebesar 2,34 persen atau mencapai US$ 104,5 miliar pada Februari 2016 tidak signifikan.

“Masih jadi importir. Ibaratnya, mengaku punya banyak uang di dompet, tapi hasilnya dari barang impor,” ujar Lucky, Rabu, 9 Maret 2016. Dia menuturkan, uang dalam bentuk devisa tersebut merupakan selisih dari penjualan luar negeri.

Menurut Lucky, naiknya cadangan devisa akibat impor tidak akan mengubah apa-apa. “Kecuali dari hasil ekspor,” katanya. Dia menyarankan seharusnya produk-produk dari Indonesia dijual ke luar negeri lalu uangnya dijadikan devisa. “Pemerintah harus tekan impor dan mendorong ekspor.”

Selain tidak signifikan, kenaikan cadangan devisa ini dianggap tidak berdampak pada pertumbuhan sektor. Menurut Lucky, yang memberikan dampak pada pertumbuhan sektor bukanlah cadangan devisa, melainkan rupiah dan suku bunga.

Bank Indonesia menyatakan jumlah cadangan devisa hingga akhir Februari 2016 mencapai US$104,5 miliar atau naik 2,34 persen dibanding posisi Januari 2016 yang sebesar US$102,1 miliar.

Peningkatan tersebut dipengaruhi penerimaan devisa migas, penarikan pinjaman pemerintah, dan hasil lelang Surat Berharga Bank Indonesia (SBBI) berdenominasi valas.

Posisi cadangan devisa per akhir Februari 2016 itu cukup untuk membiayai 7,6 bulan impor, atau 7,3 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah. Jumlah tersebut berada di atas standar kecukupan internasional, yakni cadangan devisa setara dengan kebutuhan tiga bulan impor.

Dengan peningkatan ini, otoritas moneter menilai posisi cadangan devisa mampu mendukung ketahanan dari gejolak sektor eksternal dan menjaga kesinambungan pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam beberapa waktu ke depan.

BAGUS PRASETIYO

Berita terkait

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

1 hari lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

1 hari lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

1 hari lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

3 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

4 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

4 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

5 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

5 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

5 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

6 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya