Potensi Profit Taking, Penguatan IHSG Diprediksi Terbatas  

Reporter

Senin, 7 Maret 2016 07:56 WIB

Seorang karyawan mengamati pergerakan angka Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, 2 November 2015. ANTARA FOTO

TEMPO.CO, Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan awal pekan di Bursa Efek Indonesia diperkirakan bergerak bervariasi dengan peluang penguatan terbatas.

"Peluang penguatan terbatas karena dibayangi aksi ambil untung jangka pendek," kata analis dari First Asia Capital David Sutyanto saat dihubungi pada Senin, 7 Maret 2016. IHSG diperkirakan bergerak dengan support di 4.810 dan resisten di 4.880.

Pergerakan positif harga komoditas tambang akhir pekan lalu masih berpeluang mengangkat saham sektoral berbasiskan komoditas. Dari domestik, sentimen positif ditopang penguatan rupiah atas dolar Amerika Serikat.

IHSG akhir pekan lalu bergerak fluktuatif diwarnai aksi ambil untung (profit taking), tapi berhasil tutup tipis di teritori positif. Aksi ambil untung mendominasi saham sektor konsumsi. Sedangkan aksi beli lanjutan melanda saham tambang, perbankan, otomotif, dan infrastruktur. IHSG sempat koreksi 36 poin di sesi pertama, tapi berhasil berbalik arah dan tutup menguat tipis 6,844 poin di 4.850,883.

Baca Juga: YLKI Desak BCA Batalkan Penerapan Tarif Cek Saldo di ATM

Dalam sepekan terakhir, IHSG menguat 2,5 persen. Sedangkan sejak awal tahun, IHSG telah menguat 5,6 persen (ytd). Penguatan IHSG sepekan kemarin ditopang masuknya arus dana asing dengan pembelian bersih mencapai Rp 2,26 triliun. Pembelian bersih asing sejak awal tahun hingga akhir pekan kemarin mencapai Rp 3,79 triliun.

Aksi beli asing berlanjut pada perdagangan akhir pekan lalu hingga mencapai pembelian bersih sebesar Rp 306,87 miliar. Aksi tersebut menjadi penopang penguatan indeks. Dampak lainnya, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat terangkat ke Rp 13.159 atau menguat 0,76 persen. Ini merupakan posisi terkuat rupiah terhadap dolar sejak 3 Juni 2015.

Dari eksternal, tren bullish pasar utamanya ditopang oleh kebijakan stimulus lanjutan dari sejumlah otoritas moneter beberapa kawasan, apalagi bank sentral Cina (People's Bank of China), yang menahan tren perlambatan ekonomi negara tersebut.

Rebound lanjutan harga minyak mentah pekan kemarin hingga 9,6 persen di US$35,92 per barel, yang diikuti dengan kenaikan harga sejumlah komoditas tambang, turut menopang aksi beli saham tambang.




VINDRY FLORENTIN

Berita terkait

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

2 hari lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

IHSG turun cukup drastis dan menutup sesi pertama hari Ini di level 7,116,5 atau -1.62 persen dibandingkan perdagangan kemarin.

Baca Selengkapnya

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

5 hari lalu

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

IHSG menguat 0,86 persen ke level 7.097,2 dalam sesi pertama perdagangan Senin, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

9 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

10 hari lalu

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

IHSG sesi I ditutup menguat 0,81 persen ke level 7.168,5. Nilai transaksi mencapai Rp 6,6 triliun.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

12 hari lalu

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

Pembacaan putusan sengketa Pilpres di MK memengaruhi IHSG. Perdagangan ditutup melemah 7.073,82.

Baca Selengkapnya

IHSG Melemah Investor Tunggu Perkembangan Sengketa Pilpres, Rupiah Menguat

12 hari lalu

IHSG Melemah Investor Tunggu Perkembangan Sengketa Pilpres, Rupiah Menguat

IHSG ditutup melemah seiring pelaku pasar masih bersikap 'wait and see' terhadap hasil sidang sengketa Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Pembacaan Putusan MK Pengaruhi IHSG, Perdagangan Ditutup Melemah 7.073,82

12 hari lalu

Pembacaan Putusan MK Pengaruhi IHSG, Perdagangan Ditutup Melemah 7.073,82

Putusan MK terkait sengketa Pilpres diprediksi akan mempengaruhi IHSG. Perdagangan hari ini ditutup 7.073,82 atau melemah 13,50 basis poin.

Baca Selengkapnya

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

12 hari lalu

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada memperkirakan IHSG pada awal pekan ini menguat bila dibandingkan pekan lalu. Apa syaratnya?

Baca Selengkapnya

SimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia

16 hari lalu

SimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia

SimInvest memprediksi dampak konflik timur Tengah tak begitu berpengaruh langsung terhadap bursa saham Indonesia.

Baca Selengkapnya

Terkini: Strategi Sri Mulyani Antisipasi Dampak Ekonomi Serangan Iran ke Israel, Rupiah dan IHSG Melemah Dampak Geopolitik Timur Tengah

18 hari lalu

Terkini: Strategi Sri Mulyani Antisipasi Dampak Ekonomi Serangan Iran ke Israel, Rupiah dan IHSG Melemah Dampak Geopolitik Timur Tengah

Ketegangan situasi geopolitik Timur Tengah dapat berdampak kepada Indonesia di berbagai indikator ekonomi.

Baca Selengkapnya