TEMPO Interaktif, Jakarta:Agresi militer Amerika Serikat ke Irak semakin dirasakan dampaknya. Paling tidak bagi Koppik (Koperasi Pengembangan Industri Kecil) Solo yang terpaksa harus menunda ekspor pengiriman 36 kontainer mebel. Mebel senilai Rp 12,6 miliar itu sedianya akan dikirim ke Amerika Serikat (AS), beberapa negara di Eropa serta Australia. "Meski baru beberapa hari, dampaknya langsung misalnya 40 persen dari rata-rata pengiriman mebel sebanyak 90 kontainer," ujar Ketua Koppik, Djumadi Anom Gunadi Menurut Djumadi, permasalahan tersebut disebabkan adanya gangguan pada kalur distribusi. dari 36 kontainer, 20 kontainer mebel diantaranya diekspor ke Amerika Serikat, dan sisanya yang 10 kontainer diekspor ke Australia dan selebihnya ke berbagai negara di Eropa. Rata-rata tiap kontainer senilai Rp 350 juta. "Yang bisa kita lakukan sekarang ya cuma menunggu upaya dari importir di sana, apakah masih ada rute yang aman," imbuh Djumadi Koppik merupakan koperasi yang menaungi 2.500 pengrajin mebel di daerah Solo, Sukoharjo, Klaten, Wonogiri, Karanganyar dan Sragen. Menurut Djumadi, pihaknya dalam waktu dekat ini bermaksud untuk bertemu dengan para buyer maupun eksportir untuk membahas alternatif distribusi. Ketua Asosiasi Industri Permebelan dan Kerajinan Indonesia (Asmindo) Jateng, Yakub Firdaus, sendiri mengakui adanya penundaan pengiriman mebel dari Jawa Tengah sebesar 15-20 persen. Dia bahkan mengkhawatirkan penundaan tersebut bisa bertambah hingga 40 persen atau bahkan bisa mencapai 50 persen. "Melihat kondisi terakhir, rasanya perlu untuk mencari terobosan baru pasar mebel di luar negeri," kata dia. Imron Rosyid --- TNR
Berita terkait
LPS Sudah Bayar Dana Nasabah BPRS Saka Dana Mulia yang Ditutup OJK Sebesar Rp 18 Miliar
1 menit lalu
LPS Sudah Bayar Dana Nasabah BPRS Saka Dana Mulia yang Ditutup OJK Sebesar Rp 18 Miliar
Kantor BPRS Saka Dana Mulia ditutup untuk umum dan PT BPRS Saka Dana Mulia menghentikan seluruh kegiatan usahanya.