Inpex Dikabarkan Lakukan Efisiensi, Terkait Blok Masela?

Reporter

Selasa, 1 Maret 2016 23:02 WIB

Ilustrasi Kilang Terapung LNG. moskisvet.com

TEMPO.CO, Jakarta - Manajemen Inpex Corporation dikabarkan tengah berbenah guna adaptasi proses bisnis dengan kondisi ekonomi global saat ini. Juru Bicara Inpex Usman Slamet, langkah ini perlu dilakukan untuk keberlanjutan proyek perusahaan di Tanah Air.

"Penyesuaian organisasi itu wajar dalam rangka menyesuaikan kebutuhan sumber daya dengan pekerjaan saat ini," ujar Usman. Sayang, ketika dihubungi pada Selasa, 1 Maret 2016, Usman enggan menjelaskan detail efisiensi yang dimaksud.

Usman tak menampik efisiensi perusahaan dilakukan lantaran keputusan revisi proposal pengembangan(Plan of Development) Blok Masela oleh pemerintah yang terkatung-katung. Pemerintah beralasan keputusan diulur karena masih mempelajari efek berganda dari gas Lapangan Abadi di Maluku Selatan ini.

Kepada Tempo, Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas Amien Sunaryadi mengatakan Inpex melakukan efisiensi karyawan dari 400 menjadi 100 orang. Namun, Amien berujar, upaya tersebut masih berupa wacana dari kantor pusat Inpex di Jepang.

Usman tidak menampik ataupun membenarkan hal ini. "Ada beberapa hal yang masih dalam tahap wacana," ujar Usman.

Baca Juga: Polemik Blok Masela, Anggota DPR Desak Presiden Turun Tangan


Inpex menjamin proyek Masela tetap menjadi prioritas perusahaan. Sebab, Inpex diketahui sudah menggelontorkan duit hingga US$ 1,2 miliar dalam rangka penemuan cadangan gas Masela yang mencapai 7,5 MTPA. Kontraktor ini sudah memegang konsesi sejak 1998 lalu.

Usman juga menjanjikan proyek bakal tetap berjalan sesuai jadwal. Diketahui, jika revisi PoD II disetujui, tahap selanjutnya adalah menyusun rancangan teknis lanjutan (front end engineering design/FEED). Nasib investasi (Final Investment Decision/FID), tetap ditargetkan rampung pada 2018.

Seperti diketahui Proyek Masela akan mengkomersilkan lapangan Gas Abadi di lepas pantai Kepulauan Tanimbar, Laut Arafura, Maluku Selatan. Letak proyek ini jauh dari jangkauan, berada 500 kilometer di timur Pulau Aru dan 170 kilometer dari Saumlaki, Tanimbar. Kedalaman air di sana mencapai 400 – 800 kilometer. Dengan kapasitas produksi gas yang mencapai 7,5 mtpa, proyek ini rencananya akan dikelola oleh perusahaan asal Jepang, Inpex Corporation yang menggandeng Royal Dutch Shell.

ROBBY IRFANY

Berita terkait

Kemenperin Tegaskan Perluasan Industri Penerima Harga Gas Khusus Tak Bebani Industri Migas

23 Februari 2024

Kemenperin Tegaskan Perluasan Industri Penerima Harga Gas Khusus Tak Bebani Industri Migas

Kemenperin menbantah Kementerian ESDM terkait perluasan harga gas khusus industri yang dinilai membebani industri migas.

Baca Selengkapnya

Pengeboran 849 Sumur hingga Akhir 2023, SKK Migas: Produksi Gas Meningkat 1,3 Persen

12 Desember 2023

Pengeboran 849 Sumur hingga Akhir 2023, SKK Migas: Produksi Gas Meningkat 1,3 Persen

SKK Migas mencatat peningkatan angka produksi minyak di tahun ini.

Baca Selengkapnya

Kontrak yang Diteken di Forum Kapasitas Nasional III 2023 Jakarta Tembus Rp 20,2 T

26 November 2023

Kontrak yang Diteken di Forum Kapasitas Nasional III 2023 Jakarta Tembus Rp 20,2 T

SKK Migas mengungkapkan total nilai kontrak antarperusahaan dalam negeri yang ditandatangani di Forum Kapasitas Nasional (Kapnas) III 2023 Jakarta

Baca Selengkapnya

SKK Migas: Nilai Investasi Eksplorasi Minyak dan Gas Tahun Ini US$ 1,7 Miliar, Tertinggi sejak 2016

23 Januari 2023

SKK Migas: Nilai Investasi Eksplorasi Minyak dan Gas Tahun Ini US$ 1,7 Miliar, Tertinggi sejak 2016

SKK Migas akan melakukan eksplorasi minyak dan gas di 57 sumur dengan nilai investasi mencapai US$ 1,7 miliar. Tertinggi sejak 2016.

Baca Selengkapnya

SKK Migas Targetkan Pengeboran 57 Sumur Eksplorasi, Bertambah 90 Persen

19 Januari 2023

SKK Migas Targetkan Pengeboran 57 Sumur Eksplorasi, Bertambah 90 Persen

SKK Migas menargetkan pengeboran sebanyak 57 sumur eksplorasi tajak pada 2023, meningkat 90 persen dibanding capaian tahun 2022.

Baca Selengkapnya

Penyalahgunaan BBM Selama 2022 1,4 Juta Liter, BPH Migas: Dominan Solar

3 Januari 2023

Penyalahgunaan BBM Selama 2022 1,4 Juta Liter, BPH Migas: Dominan Solar

BPH Migas bersama Polri mengungkap penyalahgunaan bahan bakar minyak atau BBM sebanyak 1,4 juta liter sepanjang tahun 2022.

Baca Selengkapnya

Firli Bahuri Ubah Tanggal HUT KPK, Ini Penjelasannya

27 Desember 2022

Firli Bahuri Ubah Tanggal HUT KPK, Ini Penjelasannya

Ketua KPK Firli Bahuri mengeluarkan surat keputusan yang isinya menetapkan 27 Desember sebagai Hari Bakti KPK.

Baca Selengkapnya

Airlangga Buka Peluang Revisi Regulasi untuk Mendorong Industri Migas

24 November 2022

Airlangga Buka Peluang Revisi Regulasi untuk Mendorong Industri Migas

Airlangga Hartarto meminta agar SKK Migas melakukan langkah-langkah agar situasi iklim investasi maupun insentif bisa lebih baik di industri migas.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Optimalkan Kebijakan Fiskal untuk Dorong Industri Hulu Migas

23 November 2022

Sri Mulyani Optimalkan Kebijakan Fiskal untuk Dorong Industri Hulu Migas

Sri Mulyani Indrawati menyatakan bakal mengoptimalkan kebijakan fiskal untuk mendukung pertumbuhan pertumbuhan industri migas.

Baca Selengkapnya

Kepala SKK Migas Sebut Industri Hulu Minyak dan Gas RI Butuh Investasi USD 179 Miliar

23 November 2022

Kepala SKK Migas Sebut Industri Hulu Minyak dan Gas RI Butuh Investasi USD 179 Miliar

Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto menjelaskan industri hulu minyak dan gas (migas) membutuhkan investasi yang cukup besar.

Baca Selengkapnya