PT OKI Pulp & Paper Sasar Pasar Cina

Reporter

Selasa, 1 Maret 2016 23:01 WIB

Pabrik kertas. TEMPO/ MahanizarDjohan

TEMPO.CO, Palembang -PT OKI Pulp & Paper Mills bakal beroperasi pada Oktober 2016. Saat ini, proses pembangunan pabrik sudah berkisar 80-90 persen. Direktur PT OKI, Suhendra Wiriadinata mengatakan tujuan ekspor produksinya beberapa negara di Asia hingga eropa. Pabrik itu akan memproduksi 2 juta ton bubur kertas dan 500 ribu ton tisu. “Pasar utama kami tetap Cina dan sekarang sedang menjajaki pasar baru," kata Suhendra, Selasa, 1 Maret 2016. Ia menjelaskan saat mendampingi kunjungan kerja Menteri perindusterian Saleh Husin di area pabrik kertas itu.

Kebutuhan kertas negara tirai bambu sangat tinggi. Sedangkan produksi kertas dalam negeri Tiongkok belum mencukupi. Di Tiongkok, kata Suhendra, alamnya tidak seperti Indonesia sehingga penyediaan bahan baku menjadi terhambat.

Kementerian Perindustrian mencatat industri pulp dan kertas nasional masing-masing menghasilkan 8 juta ton per tahun untuk pulp dan 13 juta ton per tahun untuk kertas produksi 81 industri. Indonesia merupakan salah satu produsen pulp dan kertas terkemuka di dunia, dengan peringkat ke-9 untuk industri pulp dan peringkat ke-6 untuk industri kertas.

Managing Director Sinar Mas Gandi Sulistyanto memastikan peluang pasar dalam negeri masih terbuka karena konsumsi per kapita kertas Indonesia masih sangat rendah yakni 32,6 kilogram dibanding negara lainnya. Di antaranya, Amerika Serikat 324 kilogram, Belgia 295 kilogram, Denmark 270, Kanada 250, Jepang 242, Singapura 180, Korea 160, dan Malaysia 106 kilogram.

Saat ini kebutuhan kertas dunia sekitar 394 juta ton dan diperkirakan akan meningkat menjadi 490 juta ton pada 2020. Menurut Gandhi, peluang ini bisa dijadikan peluang bagi Indonesia untuk meningkatkan ekspor pulp dan kertas. "Produksi di grup kami juga akan meningkat."

Menteri Saleh mengatakan industri pulp dan kertas nasional diprediksi akan tetap tumbuh sebesar 3-4 persen. Hal itu karena produk pulp dan kertas merupakan salah satu komoditas yang akan terus dikonsumsi seiring dengan tumbuhnya populasi dunia. Untuk mengejar pertumbuhan, pemerintah memberikan insentif bagi swasta yang tertarik pada industri kertas. "Kita membutuhkan investasi yang besar baik dari dalam maupun asing."

OKI Pulp & Paper berdiri di areal 1.700 hektare dan membangun pembangkit listrik berkapasitas 400-500 megawatt. Pabrik ini mengedepankan teknologi perintis yang bukan saja hemat energi tapi juga ramah lingkungan. Bahan bakunya memanfaatkan energi terbarukan yang berasal dari kulit kayu, bahan baku kayunya 100 persen berasal dari hutan tanaman industri dan hemat air.


PARLIZA HENDRAWAN

Berita terkait

Australia Cabut Bea Masuk Kertas A4 Indonesia, Momentum Tingkatkan Ekspor

12 Maret 2024

Australia Cabut Bea Masuk Kertas A4 Indonesia, Momentum Tingkatkan Ekspor

Ekspor kertas A4 Indonesia ke Australia turun sejak pengenaan bea masuk anti dumping tersebut berlaku.

Baca Selengkapnya

Bahan Baku Menipis, Industri Kertas Kembang Kempis

14 Februari 2020

Bahan Baku Menipis, Industri Kertas Kembang Kempis

Bahan baku industri kertas akan mulai langka pada Maret 2020, sehingga harganya menjadi sangat tidak kompetitif.

Baca Selengkapnya

Sampah Plastik Banjiri Asia Tenggara Sejak Cina Menutup Pintu

18 Juni 2019

Sampah Plastik Banjiri Asia Tenggara Sejak Cina Menutup Pintu

Setidaknya ada empat kasus impor limbah sampah plastik ke Tanah Air sejak Januari 2018 hingga Juni 2019.

Baca Selengkapnya

Penyelundupan Sampah Plastik Marak, Ini Langkah Bea Cukai

17 Juni 2019

Penyelundupan Sampah Plastik Marak, Ini Langkah Bea Cukai

Direktorat Jenderal Bea Cukai Kementerian Keuangan melakukan tiga langkah utama untuk mencegah masuknya sampah plastik dari negara lain ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

Buntut Sampah Plastik Selundupan, Impor Kertas Diperketat

17 Juni 2019

Buntut Sampah Plastik Selundupan, Impor Kertas Diperketat

Temuan penyelundupan sampah plastik dalam impor kertas bekas membuat pemerintah memutuskan untuk memperketat impor kertas bekas.

Baca Selengkapnya

KLHK Minta Impor Kertas di Jalur Merah, Airlangga: Kurang Tepat

17 Juni 2019

KLHK Minta Impor Kertas di Jalur Merah, Airlangga: Kurang Tepat

Menteri Perindustrian menilai kertas bekas bukan tergolong Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) sehingga tidak tepat jika masuk ke jalur merah impor.

Baca Selengkapnya

Kemenperin: Pengembangan Industri Pulp dan Kertas Jadi Prioritas

12 November 2018

Kemenperin: Pengembangan Industri Pulp dan Kertas Jadi Prioritas

Kemenperin mengatakan industri pulp dan kertas perlu meningkatkan daya saing produknya sehingga bisa lebih kompetitif di pasar global.

Baca Selengkapnya

Bungkus Kertas Lebih Baik dari Styrofoam? Simak Faktanya

20 November 2017

Bungkus Kertas Lebih Baik dari Styrofoam? Simak Faktanya

Styrofoam atau stirena adalah zat kimia yang terdapat dalam sejumlah makanan yang biasa dikonsumsi manusia, seperti stroberi, kopi, dan kacang.

Baca Selengkapnya

APP Sinar Mas Suplai 60 Persen Kebutuhan Kertas Al-Quran Dunia

10 Juni 2017

APP Sinar Mas Suplai 60 Persen Kebutuhan Kertas Al-Quran Dunia

APP Sinar Mas kini menargetkan bisa bersaing dengan pemasok kertas halal untuk Al-Quran yang masih didominasi Jepang dan Korea.

Baca Selengkapnya

Produsen Kertas Terpukul Tuduhan Praktik Dumping

28 Mei 2017

Produsen Kertas Terpukul Tuduhan Praktik Dumping

Ameriksa Serikat dan Australia sudah memberlakukan proteksi dengan mengenakan bea masuk antidumping terhadap kertas asal Indonesia.

Baca Selengkapnya