Dua Jalan Lingkar Antisipasi Macet Proyek Kereta Cepat

Reporter

Jumat, 26 Februari 2016 19:01 WIB

Presiden Jokowi (tengah) meninjau miniatur kereta cepat saat Groundbreaking Proyek Kereta Cepat di Cikalong Wetan, Bandung Barat, 21 Januari 2016. Acara ini dihadiri Gubernur Jawa Barat, Gubernur DKI Jakarta, Menteri BUMN, Menteri PUpera, Menteri LHK, dan pihak-pihak lainnya. AP/Dita Alangkara

TEMPO.CO, Bandung - Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana mengusulkan dua jalan lingkar untuk mengantisipasi kepadatan arus lalu-lintas akibat proyek kereta cepat Bandung-Jakarta dan bandara di wilayahnya. “Terkait masalah megaproyek nasional yang ada di Karawang, khusus pembangunan infrastruktur terkait di dalamnya pembangunan (jalan) lingkar,” kata dia di sela rapat audiensinya dengan Sekretaris Daerah Jawa Barat Iwa Karniwa di Bandung, Jumat, 26 Februari 2016.

Rancangan proyek jalan lingkar itu menjadi satu proyek infrastruktur yang sedang disiapkannya menjadi bagian dari dokumen RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah) bupati dan wakil bupati terpilih di Karawang. “Kami sedang menyusun RPJMD 2016-2021, harus disinkronisasi dengan program provinsi,” kata Cellica

Celllica membawa rombongan pejabat daerah Karawang yang memaparkan rencana pengembangan wilayah yang akan dimasukkan dalam dokumen RPJMD di depan Sekretaris Daerah Jawa Barat. Salah satunya menyangkut proyek kreta cepat Jakarta-Bandung dan bandara di Karawang yang tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 3/2016 tentang percepatan pelaksanaan proyek strategis nasional.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Karawang Eka Sanatha merinci dua jalan lingkar yang merupakan jalan baru. Pertama, jalan lingkar barat Tanjungpura-Badami sepanjang sembilan kilometer yang akan menghubungkan Rengasdengklok hingga gerbang tol Karawang Barat. “Total anggarannya Rp 750 miliar,” kata dia di rapat itu, 26 Februari 2016.

Selanjutnya jalan lingkar timur yang akan menghubungkan daerah Karawang Timur, kota mandiri Galung Mas, Bintang Alam menuju Bekasi. “Kurang lebih tujuh kilometer. Dengan jembatan yang cukup panjang ktia memerlukan anggaran Rp 600 miliar,” kata Eka.

Menurut Eka, keberadaan dua proyek strategis nasional akan menambah beban lalu lintas di Karawang. Saat ini misalnya kemacetan sudah jadi langganan sehari-hari di interchange Karawang Barat, Karawang Timur, dan Cikampek. Di Karawang Barat misalnya, kemacetan nyaris tiap hari. “Dari sana ke kantor Pemda itu satu jam baru nyampe padahal jaraknya hanya tujuh kilometer, kami sudah berusaha dengan Dinas Perhubungan melakukan rekayasa lalu-lintas, tetap saja macet,” kata dia.

Eka mengatakan, beban lalu-lintas makin bertambah jika proyek strategis nasional rampung. Proyek kereta cepat misalnya berencana membangun kawasan TOD (Transit Orientede Development) di Karawang. “Menurut informasi dari PT KCIC, posisinya persis di belakagn Rest Area KM42 kalau dari jalan tol arah Bandung-Jakarta, itu tempat transit kereta cepat,” kata dia.

Jika TOD rampung misalnya, akan memunculkan masalah baru kemacetan di kawasan itu. “Kalau dengan lingkar luar akan memecah kemacetan, dan kalau bandara (Karawang) jadi, akan makin berat lagi orang menggunakan exit tol Karawang Barat,” kata Eka.

Eka mengungkapkan, ancer-ancer lokasi bandara Karawang di masterplan kebandarudaraan dari Kementerian Perhubungan berada di dekat gerbang tol Karawang Barat. “Kalau ini jadi, akanmenambah volume kendaraan di Karawang,” kata dia.

Sekretaris Daerah Jawa Barat Iwa Karniwa mengatakan, pemerintah provinsi akan mempelajari rencana dua jalan lingkar yang tengah disiapkan Karawang. “Kita tampung dulu, nanti akan kita bahas lebih lanjut,” kata dia selepas pertemuan itu, Jumat, 26 Februari 2016.

Presiden Joko Widodo menandatangani Peraturan Presiden Nomor 3 tahun 2016 tentang percepatan pelaksanaan proyek strategis nasional pada 8 Januari 2016. Sedikitnya terdapat 225 proyek pembangunan yang masuk kategori Proyek Strategis Nasional dan tercantum dalam lembar lampiran Perpres tersebut. Dua proyek bersinggungan dengan Karawang yakni proyek Highs Speed Train Jakarta-Bandung, dan bandara Karawang.

AHMAD FIKRI

Berita terkait

Indonesia Bisa Membuat Kereta Cepat, Pengamat Sebutkan Peluang dan Kebijakan Strategis

19 Oktober 2023

Indonesia Bisa Membuat Kereta Cepat, Pengamat Sebutkan Peluang dan Kebijakan Strategis

Ketua Bidang Perkeretaapian MTI Aditya Dwi Laksana mengatakan pengembangan kereta cepat secara lokal itu sama seperti kondisi di pertambangan yang memerlukan smelter. Artinya, Indonesia masih memerlukan penguatan di dalam negeri.

Baca Selengkapnya

Menhub Budi Karya Ungkap Cetak Biru Rencana Kereta Cepat Jakarta Surabaya

8 Oktober 2023

Menhub Budi Karya Ungkap Cetak Biru Rencana Kereta Cepat Jakarta Surabaya

Budi Karya Sumadi menyatakan Kereta Cepat Jakarta-Surabaya sudah masuk cetak biru perencanaan Kementerian Perhubungan (Kemenhub).

Baca Selengkapnya

Diresmikan Jokowi Besok, Ini Fasilitas Kereta Cepat Jakarta - Bandung

1 Oktober 2023

Diresmikan Jokowi Besok, Ini Fasilitas Kereta Cepat Jakarta - Bandung

Apa saja fasilitas yang ada di Kereta Cepat Jakarta - Bandung yang akan diresmikan

Baca Selengkapnya

Izin Operasi Kereta Cepat Jakarta-Bandung Terbit, Kemenhub: Siap Layani Penumpang

1 Oktober 2023

Izin Operasi Kereta Cepat Jakarta-Bandung Terbit, Kemenhub: Siap Layani Penumpang

Izin operasi Kereta Cepat Jakarta-Bandung dikeluarkan melalui Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 114 Tahun 2023 tentang Izin Operasi Sarana Perkeretaapian Umum PT Kereta Cepat Indonesia China (PT KCIC).

Baca Selengkapnya

Hari Ini Uji Coba Gratis Kereta Cepat Jakarta-Bandung Dimulai, Khusus Warga Pinggiran Jalur

15 September 2023

Hari Ini Uji Coba Gratis Kereta Cepat Jakarta-Bandung Dimulai, Khusus Warga Pinggiran Jalur

PT Kereta Cepat Indonesia China (PT KCIC) mulai menjalankan uji coba Kereta Cepat Jakarta-Bandung gratis untuk penumpang mulai 15-30 September 2023.

Baca Selengkapnya

Bos KCIC Bicara Akses Stasiun Kereta Cepat: Nggak Semua Maksimal Tahun Ini

14 September 2023

Bos KCIC Bicara Akses Stasiun Kereta Cepat: Nggak Semua Maksimal Tahun Ini

Direktur Utama KCIC Dwiana Slamet Riyadi alias Edo memastikan pasti akan ada transportasi massal yang terintegrasi di semua stasiun Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB).

Baca Selengkapnya

Jokowi Jajal Kereta Cepat Rute Halim-Padalarang, Dirut KCIC: Coba Kereta Feeder Juga

13 September 2023

Jokowi Jajal Kereta Cepat Rute Halim-Padalarang, Dirut KCIC: Coba Kereta Feeder Juga

Direktur Utama KCIC Dwiana Slamet Riyadi membeberakan rute uji coba Kereta Cepat Jakarta-Bandung yang dinaiki Presiden Joko Widodo alias Jokowi.

Baca Selengkapnya

Percepat Kesiapan Aksesibilitas Kereta Cepat Jakarta-Bandung, Berikut Rencana Kemenhub

9 September 2023

Percepat Kesiapan Aksesibilitas Kereta Cepat Jakarta-Bandung, Berikut Rencana Kemenhub

Kemenhub berkolaborasi dengan para pemangku kepentingan dalam rangka percepatan kesiapan aksesibilitas Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB).

Baca Selengkapnya

Operasi Kereta Cepat Jakarta-Bandung 1 Oktober, Pakar: Jangan Dipaksakan Jika Belum Siap

9 September 2023

Operasi Kereta Cepat Jakarta-Bandung 1 Oktober, Pakar: Jangan Dipaksakan Jika Belum Siap

Pengamat Transportasi Perkotaan dari Universitas Lampung Aleksander Purba menyarankan jika Kereta Cepat Jakarta-Bandung tidak siap beroperasi pada 1 Oktober 2023, jangan dipaksakan.

Baca Selengkapnya

Kereta Cepat Terintegrasi dengan Kereta Feeder, KCIC: Jakarta-Bandung Hanya 50 Menit

5 September 2023

Kereta Cepat Terintegrasi dengan Kereta Feeder, KCIC: Jakarta-Bandung Hanya 50 Menit

Integrasi Kereta Cepat Jakarta-Bandung dan Kereta Api Feeder akan mengkoneksikan Stasiun Halim dan Stasiun Padalarang hanya dalam 50 menit saja.

Baca Selengkapnya