JK: Bunga Bank Turun Pasar Modal Makin Positif

Reporter

Kamis, 25 Februari 2016 23:02 WIB

Wakil Presiden Jusuf Kalla memberikan pandangannya dalam Simposium Kebangsaan MPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, 7 Desember 2015. ANTARA FOTO

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah meyakini kondisi pasar modal nasional akan kembali membaik setelah sempat terjungkal oleh sentimen negatif kebijakan bunga perbankan rendah.


Wakil Presiden Jusuf Kalla menilai pemerintah tengah bekerja keras menyeimbangkan kondisi pasar keuangan demi memperbaiki kondisi ekonomi makro nasional.


Jika bunga perbankan menyusut, pemilik modal akan mempertimbangkan pilihan berivestasi di pasar modal. Ke depan, pasar saham akan berangsur positif, bahkan bisa lebih dari saat ini.


Dia juga menginginkan pasar modal tak lagi didominasi investasi asing, melainkan investasi domestik yang seharusnya menjadi penggerak roda ekonomi Indonesia.


"Jika penurunan dilakukan, tentu pasar modal akan lebih positif. Sekarang investasi domestik hanya 40%, bahkan kurang dari itu, hampir semua asing. Maka semua bekerja keras di sisi keuangan," paparnya dalam pidato Economist Event Indonesia Summit, Kamis (25 Februari 2016).


Advertising
Advertising

Di hadapan para pebisnis, ekonom, dan pelaku ekonomi asing, Kalla memastikan tingkat bunga perbankan nasional akan berada di bawah 10% (single digit), bahkan bisa di level 7% sampai 8% pada 2016.


Meski otoritas moneter berada di wilayah kekuasaan Bank Indonesia, dia menilai pemerintah dapat mengupayakan penerapan bunga rendah melalui berbagai instrumen kebijakan.


"Kami menerapkan kebijakan dan program yang firm bahwa tahun depan bunga akan single digit. Jika mau, kita bisa melakukannya. Setelah dipelajari, semua itu bergantung pada pemerintah," katanya.


Penerapan bunga perbankan rendah dilakukan untuk mencapai efisiensi biaya di sektor keuangan demi meningkatkan daya saing ekonomi dibanding negara kawasan.


BISNIS.COM

Berita terkait

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

2 hari lalu

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan tensi geopolitik di Timur Tengah cenderung meningkat dan menjadi fokus perhatian para pemimpin dunia. Ia menegaskan kondisi ini mempengaruhi beberapa dampak ekonomi secara signifikan.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

2 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

2 hari lalu

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

Analis Ibrahim Assuaibi, memperkirakan rupiah hari ini fluktuatif dan akan ditutup menguat pada rentang Rp 16.150 sampai Rp 16.220 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

2 hari lalu

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

BI menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen berdasarkan hasil rapat dewan Gubernur BI yang diumumkan pada Rabu, 24 April 2024.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

2 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

2 hari lalu

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

Menurut Jusuf Kalla, pandangan masyarakat Papua seakan-akan Indonesia merampok Papua, mengambil kekayaan alamnya.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Kontroversi 1 Juta Hektare Padi Cina di Kalimantan, Deretan Alasan BI Naikkan Suku Bunga

3 hari lalu

Terpopuler: Kontroversi 1 Juta Hektare Padi Cina di Kalimantan, Deretan Alasan BI Naikkan Suku Bunga

Berita terpopuler bisnis pada 24 April 2024, dimulai rencana Cina memberikan teknologi padi untuk sejuta hektare lahan sawah di Kalimantan.

Baca Selengkapnya

Tingginya Suku Bunga the Fed dan Geopolitik Timur Tengah, Biang Pelemahan Rupiah

3 hari lalu

Tingginya Suku Bunga the Fed dan Geopolitik Timur Tengah, Biang Pelemahan Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo menyebut pelemahan rupiah dipengaruhi oleh arah kebijakan moneter AS yang masih mempertahankan suku bunga tinggi.

Baca Selengkapnya

Gubernur BI Prediksi Suku Bunga The Fed Turun per Desember 2024: Bisa Mundur ke 2025

3 hari lalu

Gubernur BI Prediksi Suku Bunga The Fed Turun per Desember 2024: Bisa Mundur ke 2025

Gubernur Bank Indonesia atau BI Perry Warjiyo membeberkan asumsi arah penurunan suku bunga acuan The Fed atau Fed Fund Rate (FFR).

Baca Selengkapnya

BI Naikkan Suku Bunga Acuan, Bank Mandiri: Penting di Tengah Ketidakpastian dan Fluktuasi Global

3 hari lalu

BI Naikkan Suku Bunga Acuan, Bank Mandiri: Penting di Tengah Ketidakpastian dan Fluktuasi Global

Bank Mandiri merespons soal kenaikan suku bunga acuan oleh Bank Indonesia (BI).

Baca Selengkapnya