Kendaraan Bermotor Sumbang 70 Persen Emisi CO2 di Yogyakarta

Reporter

Rabu, 24 Februari 2016 16:45 WIB

ANTARA/Fanny Octavianus

TEMPO.CO, Jakarta - Sekitar 70 persen emisi karbondioksida di Kota Yogyakarta berasal dari kendaraan bermotor. Sisanya dari berbagai sumber lain seperti industri, perkantoran hingga pedagang kaki lima.

"Tidak bisa dipungkiri, kendaraan bermotor yang memanfaatkan bahan bakar fosil adalah sumber emisi karbondioksida terbesar di Kota Yogyakarta," kata Peneliti Pusat Studi Transportasi dan Logistik (Pustral) Universitas Gadjah Mada Sa'duddin dalam Seminar Hasil Penghitungan Emisi di Yogyakarta, Rabu, 24 Februari 2016.

Emisi karbondioksida tertinggi di Kota Yogyakarta ada di Jalan Pemukti, yang dekat dengan Terminal Giwangan Yogyakarta.

Berdasarkan hasil penghitungan emisi tersebut, Pustral mengusulkan perbaikan sistem transportasi massal di Kota Yogyakarta untuk menekan penggunaan kendaraan pribadi guna menurunkan tingkat emisi.

"Sudah ada bus Transjogja. Namun, keberadaannya belum mampu memenuhi kebutuhan masyarakat untuk menjalankan aktivitasnya sehari-hari sehingga masih banyak warga yang memilih menggunakan kendaraan pribadi," katanya.

Pustral dan Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta, menurut dia, sudah menyusun data dasar pergerakan kendaraan dan masyarakat sebagai basis data untuk merencanakan sistem transportasi massal yang baik dan bisa memenuhi kebutuhan masyarakat.

"Data dasar pergerakan kendaraan tersebut sangat diperlukan karena dapat diketahui bagaimana kecenderungan pergerakan masyarakat Yogyakarta dan sekitarnya dalam menjalankan aktivitasnya sehari-hari," katanya.

"Jika sudah ada data dasarnya, maka perencanaan sistem transportasi massal diharapkan lebih baik karena sesuai dengan kebutuhan masyarakat," katanya.

Selain mendorong pemenuhan transportasi massal, ia meminta warga untuk menambah keberadaan ruang terbuka hijau guna menyerap lebih banyak polutan.

Sementara itu, berdasarkan pendataan yang dilakukan Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta, beberapa parameter kualitas udara di Kota Yogyakarta masih di bawah baku mutu yang ditetapkan.

Kadar karbon monoksida (CO) di Kota Yogyakarta misalnya, rata-rata 1.000 miugram per meter kubik, sedang baku mutunya ditetapkan 30.000 miugram per meter kubik.

Pada 2015, Kota Yogyakarta meraih penghargaan tertinggi untuk kategori kota besar dengan kualitas udara terbaik.

"Rata-rata kualitas udara di Kota Yogyakarta masih baik. Namun, kami juga tetap mengupayakan berbagai cara untuk menjaga dan meningkatkan kualitas udara di Kota Yogyakarta agar tetap baik," kata Kepala Badan Lingkungan Hidup Kota Yogyakarta Suyana.

Salah satu upaya yang dilakukan adalah menambah keberadaan ruang terbuka hijau publik di perkampungan.

Tahun ini, Badan Lingkungan Hidup akan membangun enam ruang terbuka hijau publik dan merawat tanaman-tanaman perindang di tepi jalan.

"Tanaman itu perlu dipangkas. Pemangkasan dilakukan bukan hanya untuk menjaga kekuatan pohon saat angin kencang tetapi daun yang baru muncul diharapkan bisa menyerap lebih banyak polutan," katanya.


ANTARA

Berita terkait

COP28: Isu Utama Apa yang Dibahas di Konferensi Perubahan Iklim PBB?

28 November 2023

COP28: Isu Utama Apa yang Dibahas di Konferensi Perubahan Iklim PBB?

Ini isu-isu utama dalam perundingan COP28 selama dua minggu yang dimulai pada 30 November di Dubai.

Baca Selengkapnya

Konsekuensi Hukum dari Amar Putusan MA di Kasus Polusi Udara: Ini Tindakan yang Wajib Dilakukan

20 November 2023

Konsekuensi Hukum dari Amar Putusan MA di Kasus Polusi Udara: Ini Tindakan yang Wajib Dilakukan

Sementara Menteri Kesehatan diminta untuk menghitung penurunan dampak kesehatan akibat pencemaran atau polusi udara di Provinsi DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya

ASRRAT 2023 Kembali Digelar, Mantan Menristek Ungkap 3 Hal Menuju Net Zero Emission

7 November 2023

ASRRAT 2023 Kembali Digelar, Mantan Menristek Ungkap 3 Hal Menuju Net Zero Emission

NCCR kembali menyelenggarakan pemeringkatan Asia Sustainability Report Rating (ASRRAT) 2023. Mantan Menristek Ungkap 3 Hal menuju Net Zero Emission.

Baca Selengkapnya

Planet Ban Ajak Masyarakat Merawat Motor untuk Menekan Polusi Udara

20 September 2023

Planet Ban Ajak Masyarakat Merawat Motor untuk Menekan Polusi Udara

Planet Ban mengajak para pemilik kendaraan roda dua melakukan perawatan motor sebagai upaya menekan tingkat emisi gas buang.

Baca Selengkapnya

Terus Kampanyekan Uji Emisi, Satgas Polusi Udara Jakarta Sebut Lebih Satu Juta Mobil Sudah Periksa Emisi Gas Buangnya

15 September 2023

Terus Kampanyekan Uji Emisi, Satgas Polusi Udara Jakarta Sebut Lebih Satu Juta Mobil Sudah Periksa Emisi Gas Buangnya

Total ada 131 titik lokasi parkir yang menerapkan tarif parkir disinsentif untuk kendaraan belum uji emisi.

Baca Selengkapnya

Viral Mobil Dinas Pemprov DKI Keluarkan Asap Tebal, Disnaker DKI: Perjalanan ke Bengkel

11 September 2023

Viral Mobil Dinas Pemprov DKI Keluarkan Asap Tebal, Disnaker DKI: Perjalanan ke Bengkel

Kepala Disnaker DKI minta maaf kepada pengguna jalan karena ada mobil dinas DKI dengan emisi gas buang yang membuat tidak nyaman,

Baca Selengkapnya

Kemenperin Catat 1.008 Perusahaan Laporkan Pengendalian Emisi Gas Buang

3 September 2023

Kemenperin Catat 1.008 Perusahaan Laporkan Pengendalian Emisi Gas Buang

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mencatat sebanyak 1.008 Perusahaan Industri dan 17 Perusahaan Kawasan Industri di DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Banten telah melaporkan pengendalian emisi gas buang pada 31 Agustus 2023.

Baca Selengkapnya

Seluk Beluk Program Langit Biru: Menaikkan Oktan Pertalite dan Mengerem Emisi

1 September 2023

Seluk Beluk Program Langit Biru: Menaikkan Oktan Pertalite dan Mengerem Emisi

Pada tahap pertama, perusahaan plat merah ini telah menjalankan program dengan menaikkan kadar oktan BBM Subsidi bernama Premium menjadi Pertalite.

Baca Selengkapnya

Industri Penyebab Polusi Udara Bisa Ditutup, Jokowi: Harga Kesehatan yang Harus Kita Bayar Itu Mahal Sekali

30 Agustus 2023

Industri Penyebab Polusi Udara Bisa Ditutup, Jokowi: Harga Kesehatan yang Harus Kita Bayar Itu Mahal Sekali

Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengingatkan kepada para pelaku industri untuk terus menaati aturan pengendalian emisi gas.

Baca Selengkapnya

Industri Wajib Lapor Pengendalian Emisi Gas Buang, Kadin: Penyumbang Polusi Udara Terbesar Itu Kendaraan Bermotor

30 Agustus 2023

Industri Wajib Lapor Pengendalian Emisi Gas Buang, Kadin: Penyumbang Polusi Udara Terbesar Itu Kendaraan Bermotor

Pengusaha menanggapi kebijakan Menperin yang mewajibkan industri melaporkan pengendalian emisi gas buang sebagai upaya menekan polusi udara.

Baca Selengkapnya