Paket Kebijakan X Mendapat Respon Negatif dari Pengusaha

Reporter

Editor

Saroh mutaya

Senin, 22 Februari 2016 17:17 WIB

Ki-Ka: Menpar Arief Yahya, Kepala BKPM Franky Sibarani, Menko Perekonomian Darmin Nasution dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung mengumumkan Paket Kebijakan Ekonomi X di Kantor Presiden, Jakarta, 11 Februari 2016. Belasan bidang usahatersebut menjadi bagian dalam revisi Peraturan Presiden Nomor 39 Tahun 2014. TEMPO/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Paket Kebijakan Ekonomi X mendapat tanggapan dan kekhawatiran dari kalangan pengusaha angkutan darat di tanah air.

Organisasi Angkutan Darat (Organda) dalam 1 sampai 2 hari ini akan mengirim surat kepada Menteri Koordinator Bidang Perekonomian terkait akan dibukanya kesempatan bagi kalangan asing dalam bidang usaha angkutan orang dengan moda darat.

Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Organda Adrianto Djokosoetono berharap, dengan surat yang dikirim tersebut, suara organisasi dapat didengar oleh pemerintah. “Dalam 1-2 hari ini,” kata Adrianto, Senin, 22 Februari 2016.

Dia menambahkan, surat tersebut nanti pada intinya adalah meminta agar paket kebijakan X terkait revisi daftar negatif investasi (DNI) dalam bidang usaha angkutan orang dengan moda darat dipertimbangkan kembali.

Seperti diketahui, dalam paket kebijakan X, pemerintah melakukan beberapa revisi DNI. Salah satunya adalah mengenai angkutan orang dengan moda darat. Dalam bidang usaha tersebut, pemerintah yang tadinya menutup asing, kini akan membukanya hingga 49 persen.

Terkait hal tersebut, beberapa waktu lalu, Adrianto mengungkapkan hal itu dapat membuat para pengusaha kecil angkutan orang dengan moda darat semakin terpuruk. Saat ini jumlah para pelaku usaha kecil tersebut mencapai 85% dari total pengusaha angkutan orang dengan moda darat.

Dia menilai persaingan yang terjadi antara para pengusaha kecil tersebut dengan pengusaha regional dan nasional sudah tidak sehat. Apalagi, asing masuk di dalamnya. Menurut dia, bisa masuknya investor luar negeri dalam perusahaan tidak serta-merta dapat membuat perubahan yang signifikan.

Mengenai adanya keputusan pemerintah mengubah asing dari 0% hingga 49% tersebut, Adrianto mengaku organisasi tidak dilibatkan. Padahal, Organda merupakan pemangku kepentingan terkait akan hal tersebut.

Revisi DNI dalam bidang usaha angkutan orang dengan moda darat yang masuk dalam Paket Kebijakan X tersebut, ujar Adrianto, bukanlah solusi yang dibutuhkan anggota Organda.

Saat ini yang dibutuhkan a.l akses bunga perbankan yang lebih kompetitif, kemudahan memperoleh pinjaman, dan beban pajak serta biaya lainnya yang saat ini wajib dipenuhi anggota Organda yang sudah berbadan hukum.

Mengenai suku bunga, meskipun pemerintah telah menurunkan suku bunga acuan atau BI rate menjadi 7 persen, dia mengungkapkan selisih antara suku bunga acuan dengan suku bunga pinjaman masih terlalu jauh.

Selisih tersebut menurutnya masih terlalu tinggi bagi para pengusaha. “Apalagi dibandingkan dengan bunga pinjaman di Asean yang lebih rendah,” kata Adrianto.

Dia menginginkan suku bunga selisih tersebut berada pada level 3 persen.

Terkait beban pajak serta biaya lainnya yang wajib dipenuhi anggota Organda yang sudah berbadan hukum, Pelaksana tugas Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub Sugihardjo pada minggu lalu menuturkan, sudah melakukan pertemuan dengan beberapa kementerian terkait guna mencari solusi.

Hanya saja, dia menuturkan, saat ini memang belum ada bentuk keputusan akhirnya seperti apa. ”Kita duduk bersama-sama lah,” katanya.


BISNIS

Berita terkait

Pemerintah Siapkan Paket Kebijakan Ekonomi, Airlangga Sebutkan Insentif hingga Beras

24 Oktober 2023

Pemerintah Siapkan Paket Kebijakan Ekonomi, Airlangga Sebutkan Insentif hingga Beras

Airlangga mengatakan pemerintah telah menyiapkan sejumlah paket kebijakan ekonomi

Baca Selengkapnya

IMF Sebut Ekonomi Gelap, Ekonom Minta Pemerintah Antisipasi dengan Paket Kebijakan Ini

14 Oktober 2022

IMF Sebut Ekonomi Gelap, Ekonom Minta Pemerintah Antisipasi dengan Paket Kebijakan Ini

Di tengah proyeksi ekonomi gelap 2023 oleh IMF, pemerintah Indonesia dinilai harus segera mengeluarkan paket kebijakan antisipasi resesi ekonomi.

Baca Selengkapnya

Jajak Pendapat: Stimulus Ekonomi Saat Corona Diyakini Tak Mujarab

11 Mei 2020

Jajak Pendapat: Stimulus Ekonomi Saat Corona Diyakini Tak Mujarab

Jajak pendapat yang digelar Tempo.co selama sepekan untuk mengetahui sejauh mana efektivitas kebijakan ekonomi pemerintah di tengah pandemi Corona.

Baca Selengkapnya

Perangkat Teknis Paket Kebijakan Ekonomi Akan Selesai Pekan Ini

4 Maret 2020

Perangkat Teknis Paket Kebijakan Ekonomi Akan Selesai Pekan Ini

Penyusunan perangkat teknis yang memayungi pelaksanaan empat paket kebijakan ekonomi untuk meredam dampak virus corona akan kelar dalam waktu dekat.

Baca Selengkapnya

4 Paket Kebijakan Ekonomi Antisipasi Pasokan Bahan Baku Menipis

4 Maret 2020

4 Paket Kebijakan Ekonomi Antisipasi Pasokan Bahan Baku Menipis

Pemerintah tengah menyiapkan empat paket kebijakan ekonomi untuk meredam dampak virus corona.

Baca Selengkapnya

Beri Stimulus Dampak Virus Corona, Cina Siap Pangkas Pajak

17 Februari 2020

Beri Stimulus Dampak Virus Corona, Cina Siap Pangkas Pajak

Pemerintah Cina siap meluncurkan paket stimulus ekonomi setelah negeri itu dihantam virus corona.

Baca Selengkapnya

Ada Virus Corona, Singapura Rilis Paket Kebijakan Ekonomi Khusus

14 Februari 2020

Ada Virus Corona, Singapura Rilis Paket Kebijakan Ekonomi Khusus

Menilai dampak virus corona lebih dahsyat dari SARS, pemerintah Singapura pun menyiapkan paket kebijakan ekonomi khusus.

Baca Selengkapnya

Evaluasi Paket Kebijakan Ekonomi, Ini Kritik Para Pengusaha

1 Oktober 2019

Evaluasi Paket Kebijakan Ekonomi, Ini Kritik Para Pengusaha

Pemerintah telah mengeluarkan 16 paket kebijakan ekonomi (PKE) dalam rangka menstimulus perekonomian nasional.

Baca Selengkapnya

Evaluasi Paket Kebijakan Ekonomi, CORE: Koordinasi Lembaga Kurang

1 Oktober 2019

Evaluasi Paket Kebijakan Ekonomi, CORE: Koordinasi Lembaga Kurang

Peneliti Center of Reform on Economics atau CORE Yusuf Rendy Manilet menuturkan efek dari 16 paket kebijakan ekonomi

Baca Selengkapnya

16 Paket Kebijakan Ekonomi Terbit Selama 5 Tahun, Apa Hasilnya?

1 Oktober 2019

16 Paket Kebijakan Ekonomi Terbit Selama 5 Tahun, Apa Hasilnya?

Pemerintah menyatakan sedang mengevaluasi pelaksanaan 16 paket kebijakan ekonomi (PKE) yang selama telah dikeluarkan dalam kurun 5 tahun terakhir.

Baca Selengkapnya