Pelaku Bisnis Pelayaran Minta Perlakuan Adil di Jalur Laut

Reporter

Editor

Saroh mutaya

Senin, 22 Februari 2016 16:49 WIB

Kapal MT Stolt Commitment berbendera Cayman Island diamankan oleh petugas Kesatuan Penjaga Laut dan Pantai (KPLP) di Perairan Batam-Singapura, Kepulauan Riau, 18 Desember 2015. ANTARA FOTO

TEMPO.CO, Jakarta - Pelaku bisnis pelayaran swasta meminta pemerintah juga memberikan ruang partisipasi bagi mereka dalam program jalan tol laut seperti yang diberikan kepada Pelni.

Ketua Dewan Pimpinan Cabang Indonesia National Shipowners Association (INSA) Surabaya Stenvens H. Lesawengen mengatakan jalan tol laut yang bertujuan mengikis disparitas harga barang antara Pulau Jawa dan non-Jawa sebagai program yang bagus. “Tapi dalam implementasinya yang salah,” katanya hari ini, Senin, 22 Februari 2016.

Kesalahan yang dimaksud ialah keberadaan Pelni sebagai kepanjangan tangan pemerintah justru mematikan kiprah swasta. Ini disebabkan oleh jalur pelayaran yang dilalui kapal pemerintah dengan kapal swasta ada di ruas yang sama sehingga saling bertabrakan.

INSA menuntut perlakuan yang lebih adil kepada perusahaan pelayaran swasta yang sudah berkiprah lebih dulu. Salah satu bentuknya bisa dengan memberikan subsidi seperti yang dilakukan pemerintah kepada Pelni. “Kenapa subsidi tidak dikasih kepada kami saja, toh subsidi dari uang rakyat, yakni mereka yang seperti kami, yaitu mereka yang bayar pajak,” ucap Stenvens.

Dia menekankan jalan tol laut sebagai program yang bagus, hanya pelaksanaannya tidak tepat. Alih-alih menekan disparitas harga barang, ongkos angkut kontainer pun jadi timpang.

Biaya angkut kontainer (freight) kapal pelat merah bisa Rp 3,4 juta berkat subsidi, sedangkan swasta sampai Rp 15 juta. Yang lebih menggelisahkan pemilik kapal, selain jurang freight tersebut, adalah jalur yang dilalui kapal Pelni. Mereka, imbuh Stenvens, tidak beroperasi di ruas baru, tapi ikut mencaplok kue yang sama.

INSA menyatakan rencana enam rute yang hendak dioperasikan bukanlah ruas perawan, melainkan semuanya sudah dijamah kapal-kapal swasta. Dari enam rute yang ditargetkan hadir, sekarang baru beroperasi tiga trayek.

Trayek yang terlebih dulu jalan adalah Tanjung Priok-Tarempa-Natuna-Tarempa-Natuna-Priok. Kedua, Tanjung Perak-Wanci-Wakatobi-Namlea-Fakfak-Kaimana-Timika. Adapun yang ketiga, Tanjung Perak-Larantuka-Lewoleba-Rote-Sabu.

“Jalur yang ada ini bukan bersinggungan, tapi bertabrakan dengan pelayaran swasta. Uang negara dihabiskan untuk proyek ini ditambah mematikan pelayaran swasta,” ucap Stenvens.

Sejak tahun lalu sudah dioperasikan tiga trayek jalan tol laut. Pada tahun ini Kementerian Perhubungan akan membuka tiga trayek tambahan. Sampai dengan 2017 diperkirakan akan diperbanyak sampai 13 trayek.

Dani Suantie, seorang pemilik kapal di Surabaya, mengatakan sekarang mulai banyak kapal yang berhenti melaut. Jika kondisi ini didiamkan, selain merugikan pengusaha, pasti bakal menghasilkan pengangguran.

Di Pelabuhan Kalimas Surabaya sekarang ini ada 70 perusahaan pelayaran yang rata-rata memiliki tiga kapal, sedangkan Dani memiliki 30 kapal. Artinya, secara kumulatif totalnya ada sekitar 210 kapal. Ratusan kapal ini perlahan kiprahnya mulai redup karena kalah saing dari Pelni.

Dani mengibaratkan kapal-kapal itu lama-lama akan menjadi besi tua karena tidak ada yang mau pakai. Harga kapal-kapal tersebut berkisar dari Rp 6 miliar yang paling murah sampai dengan Rp 18 miliar, rata-rata yang beroperasi bernilai Rp 10 miliar. “Load factor yang tadinya 75 persen sekarang tinggal 20 persen sampai 30 persen saja,” katanya.

Selain memperlakukan perusahaan pelayaran swasta sama seperti kepada Pelni, ada opsi lain. INSA menilai pemerintah dapat memberikan penugasan berbeda antarkapal pelat merah dan swasta. Pelat merah, misalnya, membawa komoditas beras saja, yang lainnya diserahkan kepada swasta.

Sejauh ini kapal-kapal yang dioperasikan Pelni dalam trayek jalan tol laut kapasitasnya 115 TEUs. Rata-rata lama pengiriman kapal-kapal ini mencapai 21-28 hari dengan kisaran tarif per peti kemas Rp 3,8 juta per boks.

BISNIS


Berita terkait

KPK Buka Penyidikan Korupsi Asuransi PT Pelni

9 Januari 2024

KPK Buka Penyidikan Korupsi Asuransi PT Pelni

KPK memulai proses penyidikan perkara dugaan korupsi pembayaran komisi untuk asuransi perkapalan milik PT Pelni Persero TA 2015-2020.

Baca Selengkapnya

Kemenhub Teken Kerja Sama PSO Angkutan Laut Tahun Anggaran 2024, Apa Saja yang Diatur?

30 Desember 2023

Kemenhub Teken Kerja Sama PSO Angkutan Laut Tahun Anggaran 2024, Apa Saja yang Diatur?

Kemenhub menandatangani perjanjian kerja sama penyelenggaraan PSO untuk Kapal Perintis, Tol Laut hingga Kapal Khusus Ternak Tahun Anggaran 2024.

Baca Selengkapnya

Ganjar Kritik Kebijakan Jokowi Soal Maritim dan BUMN Karya, Begini Jawaban Erick Thohir dan Ketua Ampera

11 November 2023

Ganjar Kritik Kebijakan Jokowi Soal Maritim dan BUMN Karya, Begini Jawaban Erick Thohir dan Ketua Ampera

Ganjar Pranowo mengkritik kebijakan Jokowi di bidang maritim dan BUMN. Begini tanggapan Menteri BUMN Erict Thohir dan Ketua Ampera.

Baca Selengkapnya

Disentil Ganjar, Apa Kabar Janji Tol Laut Jokowi?

10 November 2023

Disentil Ganjar, Apa Kabar Janji Tol Laut Jokowi?

Bakal calon presiden Ganjar Pranowo mengkritik sektor maritim tanah air.

Baca Selengkapnya

Ganjar Sentil Jokowi soal Pengembangan Sektor Maritim: 10 Tahun Tak Berubah, Ya Enggak Niat

9 November 2023

Ganjar Sentil Jokowi soal Pengembangan Sektor Maritim: 10 Tahun Tak Berubah, Ya Enggak Niat

Ganjar Pranowo mengkritik Joko Widodo atau Jokowi soal sektor maritim yang seolah-olah jalan di tempat selama hampir 10 tahun.

Baca Selengkapnya

1.000 Ton Beras Didistribusikan dari Surabaya ke NTT dengan Kapal Tol Laut

18 Mei 2023

1.000 Ton Beras Didistribusikan dari Surabaya ke NTT dengan Kapal Tol Laut

Pemerintah mendistribusikan 1.000 ton beras dari Surabaya, Jawa Timur, ke berbagai tujuan di Nusa Tenggara Timur, dengan menggunakan kapal tol laut.

Baca Selengkapnya

Kemenhub Kerahkan Dua Kapal Tol Laut Distribusikan Pasokan Beras ke NTT

29 Maret 2023

Kemenhub Kerahkan Dua Kapal Tol Laut Distribusikan Pasokan Beras ke NTT

Kekurangan stok beras di NTT menyebabkan komoditi pangan itu menjadi mahal.

Baca Selengkapnya

Berharap Harga Pangan Terjangkau di Daerah Pelosok, Kemenhub Buka 39 Rute Tol Laut

8 Januari 2023

Berharap Harga Pangan Terjangkau di Daerah Pelosok, Kemenhub Buka 39 Rute Tol Laut

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) membuka 39 rute tol laut untuk mewujudkan harga pangan yang terjangkau di daerah pelosok.

Baca Selengkapnya

Nataru, Rajawali Nusindo Siapkan 243 Mobil dan 409 Motor untuk Distribusi Pangan ke Seluruh Wilayah RI

26 Desember 2022

Nataru, Rajawali Nusindo Siapkan 243 Mobil dan 409 Motor untuk Distribusi Pangan ke Seluruh Wilayah RI

Rajawali Nusindo menjalin kerja sama dengan berbagai toko grosir, toko retail, pedagang tradisional untuk melakukan proses penyaluran produk pangan.

Baca Selengkapnya

Sail Tidore 2022, KM Tatamailau Difungsikan jadi Hotel Terapung

26 November 2022

Sail Tidore 2022, KM Tatamailau Difungsikan jadi Hotel Terapung

Kemenhub menyiapkan KM Tatamailau sebagai hotel terapung untuk mendukung penyelenggaraan Sail Tidore 2022 di Kota Tidore, Maluku Utara

Baca Selengkapnya