Menteri Susi: Tenggelamkan Kapal untuk Sebar Rasa Takut  

Reporter

Editor

Juli Hantoro

Sabtu, 20 Februari 2016 05:18 WIB

Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengunjungi redaksi TEMPO di gedung Tempo, Palmerah, Jakarta, 19 Februari 2016. TEMPO/Yohanes Paskalis

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengatakan eksekusi penenggelaman kapal ikan ilegal diperlukan untuk menyebar rasa takut bagi pihak yang bandel dan berpotensi melanggar aturan penangkapan ikan.

“Padahal, saat menenggelamkan kapal, kami cuma menghancurkan palka (ruang muat) kapal. Bagian bawahnya ditenggelamkan utuh,” kata Susi di kantor Tempo, Palmerah, Jakarta Barat, Jumat, 19 Februari 2016.

Susi menampik penenggelaman kapal tersebut merusak lingkungan. “Yang kami hancurkan hanya bagian atas kapal. Kami silangkan palka dengan dinamit yang kemudian ditembak dari jarak jauh. Keran air pada kapal tersebut dibuka agar air laut masuk dan kapalnya tenggelam,” ujar Susi.

Susi merasa tak masalah jika sejumlah terobosan yang dia lakukan selama menjadi Menteri Kelautan dianggap berlebihan. “Saya dibilang Pak Rizal Ramli kontroversial, tak apa. Negeri kita ini juga penuh kontroversi, di lautnya juga,” tuturnya.

Susi bercerita dia sempat menentang usul Menteri Koordinator Perekonomian Indonesia Darmin Nasution soal pengadaan kapal. “Pak Darmin bilang Indonesia tak punya cukup kapal, sehingga lebih baik membeli lagi kapal bekas dengan harga murah. Saya tak setuju,” ucap Susi.

Dalam rapat kabinet pun, kata Susi, dia pernah menolak usul Wakil Presiden Jusuf Kalla terkait dengan pembahasan serupa. “Saya bilang ke Presiden dan semuanya. Sejauh ini kebijakan saya berhasil meningkatkan pertumbuhan perikanan di Indonesia, jadi biarkan saya jalankan policy (peraturan) saya. Akhirnya Pak Presiden setuju.”

Kementerian Kelautan dan Perikanan akan kembali menenggelamkan 23 kapal pencuri ikan (illegal fishing). Kapal tersebut ditangkap sejak tahun lalu.

"Kementerian menangkap tujuh kapal berbendera Malaysia pada 10 Februari lalu," kata Susi di gedung Kementerian Kelautan dan Perikanan, Jumat, 12 Februari 2016.

Adapun tujuh kapal yang baru saja ditangkap adalah SLFA 2915 dengan 83 GT, PKFB 376 dengan 63 GT, KHF 451 dengan 62 GT, PSF 2461 dengan 53 GT, kapal PPF 164 dengan 91,04 GT, PPF 593 dengan 48 GT, dan PKFA 8482 dengan 48 GT. Semua kapal tersebut ditangkap dengan trawl dan empat kapal HIU. Semua awak kapal yang ditangkap berjumlah sepuluh orang dan merupakan warga negara Indonesia.

YOHANES PASKALIS

Berita terkait

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

6 hari lalu

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

Sejumlah nelayan dari negara tetangga beberapa kali terlibat pencurian ikan di perairan Indonesia

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Daftar Pekerja yang Berhak Mendapat THR, 6 Jalan Tol Fungsional Saat Mudik

35 hari lalu

Terpopuler Bisnis: Daftar Pekerja yang Berhak Mendapat THR, 6 Jalan Tol Fungsional Saat Mudik

Berikut daftar pekerja yang berhak mendapat THR. Cek status magang dan honorer.

Baca Selengkapnya

Tidak Ditenggelamkan, Dua Kapal Illegal Fishing Diserahkan ke Nelayan Banyuwangi

35 hari lalu

Tidak Ditenggelamkan, Dua Kapal Illegal Fishing Diserahkan ke Nelayan Banyuwangi

Menteri KKP Wahyu Sakti Trenggono menyerahkan dua kapal illegal fishing ke nelayan di Banyuwangi, Jawa Timur.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Sri Mulyani Tanggapi Ramai Barang Bawaan ke Luar Negeri, THR Jokowi dan Ma'ruf Amin

40 hari lalu

Terpopuler: Sri Mulyani Tanggapi Ramai Barang Bawaan ke Luar Negeri, THR Jokowi dan Ma'ruf Amin

Berita terpopuler bisnis pada Senin, 25 Maret 2024, dimulai dari respons Sri Mulyani Indrawati soal ramai pembahasan barang bawaan ke luar negeri.

Baca Selengkapnya

Terkini: Nilai THR Jokowi dan Ma'ruf Amin, Kisah Sri Mulyani Dirayu Susi Pudjiastuti Pulang ke Indonesia

40 hari lalu

Terkini: Nilai THR Jokowi dan Ma'ruf Amin, Kisah Sri Mulyani Dirayu Susi Pudjiastuti Pulang ke Indonesia

Berita terkini: Berapa nilai THR yang diterima Jokowi dan Ma'ruf Amin? Kisah Sri Mulyani saat dirayu Susi Pudjiastuti untuk pulang ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

Cerita Sri Mulyani Dibujuk Susi Pudjiastuti Pulang ke Indonesia Menjadi Menkeu

40 hari lalu

Cerita Sri Mulyani Dibujuk Susi Pudjiastuti Pulang ke Indonesia Menjadi Menkeu

Sri Mulyani bercerita pertemuan dia dengan Susi Pudjiastuti yang membujuknya pulang ke Indonesia menjadi Menteri Keuangan.

Baca Selengkapnya

Polri Ungkap Modus Kapal Berbendera Malaysia yang Diduga Illegal Fishing di Selat Malaka

58 hari lalu

Polri Ungkap Modus Kapal Berbendera Malaysia yang Diduga Illegal Fishing di Selat Malaka

Baharkam Polri mengamankan kapal berbendera Malaysia di perairan Selat Malaka, Kepulauan Riau, yang diduga menangkap ikan secara ilegal.

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap Kapal Berbendera Malaysia Diduga Illegal Fishing di Selat Malaka

58 hari lalu

Polisi Tangkap Kapal Berbendera Malaysia Diduga Illegal Fishing di Selat Malaka

Penangkapan kapal ikan itu dilakukan setelah petugas mendapat laporan dari masyarakat atas dugaan illegal fishing.

Baca Selengkapnya

Terkini: Wanti-wanti Susi Pudjiastuti soal Makan Siang Gratis Prabowo, Investor Pertanyakan Kelanjutan IKN

18 Februari 2024

Terkini: Wanti-wanti Susi Pudjiastuti soal Makan Siang Gratis Prabowo, Investor Pertanyakan Kelanjutan IKN

Berita terkini bisnis pada siang ini dimulai dari Susi Pudjiastuti yang mengingatkan soal program makan siang gratis Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Susi Pudjiastuti Setuju Subsidi BBM Dialihkan untuk Makan Siang Gratis: Asalkan Anggarannya Tidak Disunat

18 Februari 2024

Susi Pudjiastuti Setuju Subsidi BBM Dialihkan untuk Makan Siang Gratis: Asalkan Anggarannya Tidak Disunat

Melalui kicauannya di media sosial X, Susi Pudjiastuti mengaku lebih setuju subsidi BBM dialihkan untuk makan siang gratis anak-anak di sekolah.

Baca Selengkapnya