BP Batam Diharapkan di Bawah Kewenangan Presiden

Reporter

Editor

Agung Sedayu

Kamis, 18 Februari 2016 22:55 WIB

Pelabuhan Batu Ampar, Batam. TEMPO/ Dwi Arjanto

TEMPO.CO, Jakarta - Relawan Jokowi Presiden (Bara JP) Kepulauan Riau meminta agar Badan Pengusahaan (BP) Batam diambil-alih dan di bawah kewenangan Presiden Joko Widodo. “Agar Batam bisa berkembang lebih pesat lagi,” tutur Pembina Barisan Bara JP, Wirya Silalahi kepada Menteri Koordinator Polirik Hukum dan HAM, Luhut Binsar Panjaitan saat di Batam, Kamis, 18 Februari 2016.

Wirya mengatakan kemajuan pembangunan pemerintah daerah Batam dikarenakan adanya BP Batam. Karena itu, pihaknya menyarankan agar pemerintah pusat mengambil alih. Agar pembangunan yang dilakukan BP Batam lebih fokus. Termasuk dengan menjadikan Batam sebagai kawasan ekonomi khusus (KEK).

Jika KEK diberlakukan, tidak menutup kemungkinan ada ratusan KEK di Batam. Artinya, jika pengelolahan di bawah presiden, keluhan masyarakat akan didengar. “Tapi kalau membuat KEK sendiri, kami akan menabrak Batam sebagai kawasan Free Trade Zone (FTZ).”

Pemberlakuan tersebut telah diatur dalam Undang-undang Nomor 44 Tahun 2007 tentang Kawasan Perdagangan Bebas. Pemberlakuan tersebut telah terjadi sejak sejak 2005 dan berlaku selama 70 tahun. “Ini janji negara kepada investor,” kata dia.

Wirya menjelaskan, pada 1971 ketika Otorita Batam baru berdiri, penduduk Batam hanya 6.000 jiwa. Saat itu Batam sebagai salah satu desa dari Kecamatan Belakang Padang, Kabupaten Kepulauan Riau, Provinsi Riau.

Pada 2014, penduduk Batam mencapai 1.194.000 jiwa. Batam telah menjadi kota nomor tiga terbesar di Sumatera. Jika pendapatan per kapita nasional US$ 4.000 per tahun, Batam telah mencapai US$ 5.200 per tahun. Saat ini investasi di Batam diperkirakan mencapai US$ 71 miliar atau Rp 960 triliun.

Ini diakibatkan adanya kunjungan wisata di Batam. Bahkan menempatkan Batam sebagai destinasi terbanyak ketiga setelah Bali dan Jakarta. Batam berkontribusi menyumbang 15 persen jumlah wisarawan.

Menkopolhukam, Luhut Binsar Panjaitan menanggapi masalah Batam memang bukan masalah sederhana. Eksistensi Batam sebagai FTZ diatur dalam undang-undang. Luhut meminta Gubernur Kepulauan Riau, Muhammad Sani agar mengumpulkan bahan yang komprehensif, untuk dipresentasikan kepada Presiden Jokowi.

AVIT HIDAYAT

Berita terkait

Jokowi: Harus Ada Timbal Balik Ekonomi dari Program Pemerintah

19 menit lalu

Jokowi: Harus Ada Timbal Balik Ekonomi dari Program Pemerintah

Presiden Joko Widodo atau Jokowi berharap Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2025 sesuai dengan program pembangunan yang telah direncanakan

Baca Selengkapnya

Jokowi Curhat Alat Kesehatan di Daerah Tersedia, tapi Minim Dokter Spesialis

49 menit lalu

Jokowi Curhat Alat Kesehatan di Daerah Tersedia, tapi Minim Dokter Spesialis

Presiden Jokowi menyayangkan daerah kepulauan maupun daerah terpencil dia tak menemukan tenaga dokter spesialis.

Baca Selengkapnya

Faisal Basri Ingatkan Potensi Separatisme Akibat Konflik Tambang, Minta Jokowi Diadili

52 menit lalu

Faisal Basri Ingatkan Potensi Separatisme Akibat Konflik Tambang, Minta Jokowi Diadili

Faisal Basri menyinggung soal opsi mekanisme peradilan melalui Mahkamah Militer Luar Biasa (Mahmillub) untuk menjerat Jokowi.

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap 2 Faktor Ekonomi yang Bikin Semua Negara Ketakutan

1 jam lalu

Jokowi Ungkap 2 Faktor Ekonomi yang Bikin Semua Negara Ketakutan

Presiden Jokowi meminta Indonesia menyiapkan fondasi yang kuat untuk pembangunan masa depan.

Baca Selengkapnya

Ditunggu Setengah Jam untuk Wawancara Cegat, Jokowi: Besok Aja

1 jam lalu

Ditunggu Setengah Jam untuk Wawancara Cegat, Jokowi: Besok Aja

Presiden Jokowi nge-prank jurnalis yang sudah menuggu sekitar setengah jam untuk sesi wawancara cegat atau doorstop.

Baca Selengkapnya

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

2 jam lalu

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

Jokowi mengatakan kemampuan produksi dokter spesialis Indonesia hanya 2.700 per tahun.

Baca Selengkapnya

Dirut PLN Paparkan Kesiapan Ekosistem Kendaraan Listrik

3 jam lalu

Dirut PLN Paparkan Kesiapan Ekosistem Kendaraan Listrik

PLN mendukung pengembangan ekosistem kendaraan listrik atau electric vehicle (EV) di tanah air

Baca Selengkapnya

Jokowi Luncurkan 6 Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

4 jam lalu

Jokowi Luncurkan 6 Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

Presiden Jokowi menyoroti pentingnya infrastruktur kesehatan negara dalam jangka panjang.

Baca Selengkapnya

Jokowi Disebut Ajukan Budi Gunawan Masuk Kabinet Prabowo

5 jam lalu

Jokowi Disebut Ajukan Budi Gunawan Masuk Kabinet Prabowo

Pengajuan nama Budi Gunawan oleh Jokowi, kata narasumber yang sama, bertujuan untuk meluluhkan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Sukarnoputri.

Baca Selengkapnya

Luhut Minta Prabowo Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan, Siapa yang Dimaksud?

6 jam lalu

Luhut Minta Prabowo Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan, Siapa yang Dimaksud?

Luhut menyebut istilah toxic saat berpesan kepada Prabowo Subianto tentang pemerintahan mendatang. Siapa yang dimaksud Luhut?

Baca Selengkapnya