Bercita-cita Go International, Eiger Invasi Bali

Reporter

Senin, 15 Februari 2016 13:29 WIB

Logo Eiger. eigeradventure.com

TEMPO.CO, Jakarta - Nama Eiger memang lekat dengan Eropa. Ya, Eiger adalah nama gunung di Bernese Alps, Swiss, yang memiliki ketinggian 3.970 meter di atas permukaan laut. Itulah kenapa respons pasar di luar negeri, terutama Benua Biru, sangat positif. Kualitas tas untuk aktivitas outdoor itu juga sudah tidak diragukan lagi.

Ronny Lukito, pendiri PT Eigerindo Multi Produk Industri, produsen perlengkapan petualang merek Eiger, paham betul arti sebuah merek berikut logonya. Exsport menjadi produk pertamanya yang sukses di Tanah Air.

Sejak dilempar ke pasar di Bandung pada 1979, produk dalam negeri tersebut langsung menjadi rebutan. Pada awal tahun 1980, tas yang dirancang khusus untuk anak sekolah ini sudah dipasarkan di lebih dari 100 toko di Kota Kembang.

Exsport bahkan mampu merambah pasar luar negeri, antara lain Singapura, Jepang, Amerika Serikat, Jerman, dan Timur Tengah sejak 1986. Eiger pun dengan mudah mengikuti jejak pendahulunya menembus pasar dunia.

“Untuk pasar Asia, kami sudah buka di Malaysia, Brunei dan Korea Selatan,” kata Business Development Manager PT Eigerindo Multi Produk Industri (Eiger), Faiz Fashridjal.

Menurut dia, perseroan baru benar-benar serius menggarap pasar ekspor khusus untuk merek Eiger pada 2012 lalu. Padahal, pendahulunya, Exsport sudah menjadi tas nomor satu di Libanon.

Itu lebih karena masih tingginya permintaan di dalam negeri. Setiap tahun ajaran baru, permintaan Exsport selalu membludak. Pun dengan tas merek Eiger dan Bodypack.

“Tapi, ke depan, kami akan serius masuk pasar ekspor karena permintaan mulai tumbuh. Partner lokal yang punya link dengan komunitas di negara tujuan juga sudah ada,” ujarnya.

Untuk mendukung pembukaan pasar ekspor, lanjut dia, perseroan membuka flagship store kedua di Seminyak, Kuta, Bali, Januari lalu. Harapannya, bisa mendekatkan produk asli Bandung ini kepada wisatawan mancanegara yang tengah berkunjung ke Pulau Dewata.

Bali dipilih karena punya potensi besar untuk mengangkat nama Eiger di kancah internasional. Perseroan menargetkan kontribusi ekspor meningkat menjadi 5 persen pada tahun 2015, atau naik dibanding realisasi tahun lalu yang hanya 2 persen.

Selain sebagai pintu untuk ekspor, flagship store di Bali juga bisa menjadi kantor representatif sekaligus kantor cabang untuk internasional. Pembukaan pasar ekspor ini merupakan momentum tepat setelah Eiger diakui dunia sejak diterima dalam pameran produk petualangan di Jerman.

Optimisme tersebut itu semakin besar dengan rencana membuka toko di Philipina dan Jerman, setelah sebelumnya di Malaysia. Target dalam tiga tahun mendatang adalah produk Eiger akan menjadi produk petualangan nomor satu untuk wilayah tropis.


SWA.CO.ID

Berita terkait

Gojek Beri Pelatihan UMKM Untuk Pahami Tren Bisnis Selama Ramadan 2021

22 April 2021

Gojek Beri Pelatihan UMKM Untuk Pahami Tren Bisnis Selama Ramadan 2021

Gojek menghadirkan Akademi Mitra Usaha (KAMUS) dan tren bisnis menarik selama Ramadhan yang ditujukan untuk pelaku UMKM

Baca Selengkapnya

Tren Co-Living Space, Tempat Hunian Sekaligus Area Kerja Anda

6 April 2018

Tren Co-Living Space, Tempat Hunian Sekaligus Area Kerja Anda

Menjamurnya co-working space saat ini menjadi sebuah tren tempat para pengusaha berkumpul. Namun sekarang sudah ada tempat tinggal dengan rekan kerja.

Baca Selengkapnya

Ruben Onsu Buka Restoran Geprek Bensu Kedua di Bali

22 Januari 2018

Ruben Onsu Buka Restoran Geprek Bensu Kedua di Bali

Restoran Geprek Bensu kedua di Bali menjadi cabang yang ke-60 di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Mau Bisnis Tambah Lancar? Kampus Shopee Kembali Digelar

16 Januari 2018

Mau Bisnis Tambah Lancar? Kampus Shopee Kembali Digelar

Mahir dalam bisnis kini tak perlu sulit lagi. Ada Roadshow Kampus Shopee. Tahun ini akan menjangkau lebih dari 30 kota di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Icing ala Korea, Rahasia Legit Bisnis Bolu

8 November 2017

Icing ala Korea, Rahasia Legit Bisnis Bolu

Cake dengan dekorasi icing yang artistik jauh lebih menggugah selera, meskipun pada kenyataannyaicing seringkali disisihkan atau tidak dikonsumsi.

Baca Selengkapnya

Muhammadiyah Jajaki Pendirian Holding Company Bisnis Usaha

13 September 2017

Muhammadiyah Jajaki Pendirian Holding Company Bisnis Usaha

Muhammadiyah tengah menjajaki pendirian holding yang akan memayungi semua unit bisnis usaha yang sudah berjalan.

Baca Selengkapnya

Mau Buka Bisnis Baru? Contoh Baim Wong yang Belajar dari Medsos  

2 September 2017

Mau Buka Bisnis Baru? Contoh Baim Wong yang Belajar dari Medsos  

Baim Wong (35) tak mau hanyut dalam tren seleb yang berbisnis oleh-oleh
kekinian di sejumlah kota. Baim belajar bikin siomay

Baca Selengkapnya

Dimas Seto Terjun ke Bisnis Kuliner, Begini Siasat Suksesnya

3 Agustus 2017

Dimas Seto Terjun ke Bisnis Kuliner, Begini Siasat Suksesnya

Bisnis kuliner oleh-oleh kekinian milik artis kian menjamur. Dimas Seto mengaku tidak takut dengan persaingan bisnis.

Baca Selengkapnya

Bisnis Menjanjikan, Martha Tilaar Wadahi Penata Rias Artis

21 Juli 2017

Bisnis Menjanjikan, Martha Tilaar Wadahi Penata Rias Artis

PAC MUAster menjadi satu society khusus bagi para profesional penata rias artis

Baca Selengkapnya

Mau Bisnis Sosial? Intip Trik Nila Tanzil Bikin Travel Sparks

17 Juli 2017

Mau Bisnis Sosial? Intip Trik Nila Tanzil Bikin Travel Sparks

Keinginan Nila Tanzil menyediakan akses buku bagi anak Indonesia Timur melahirnya bisnis sosial Travel Sparks tahun 2014. Apa kuncinya biar happy?

Baca Selengkapnya