Smelter Berkapasitas 900.000 ton Konsentrat di Papua Digeser

Reporter

Editor

Saroh mutaya

Jumat, 12 Februari 2016 19:46 WIB

Suasana pabrik peleburan aluminium smelter Rusal Krasnoyarsk di Siberia, Krasnoyarsk, Rusia, 8 Juli 2014. Aluminium raksasa Rusia Rusal memiliki kesepakatan senilai $ 3.600.000.000 untuk restrukturisasi utang dari kreditur keuangan Jerman Portigon AG. Hal ini membawa Rusal, jadi produsen aluminium terbesar di dunia. REUTERS/Ilya Naymushin

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Provinsi Papua akhirnya menggeser lokasi fasilitas pengolahan dan pemurnian (smelter) tembaga katoda berkapasitas 900.000 ton konsentrat ke wilayah yang lebih memadai.


Gubernur Papua Lukas Enembe mengatakan awalnya lokasi memang berada di Poumako, Kabupaten Mimika. Namun, wilayah tapak yang telah dikunjungi oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral pada tahun lalu itu berupa rawa.


"Kita sudah kasih mundur ke wilayah kering. Memang ada kendala. Investor meminta 200.000 hektar, tetapi kita siapkan 10.000 hektar. Jadi itu yang sedang kami diskusikan," ujarnya di Kompleks Istana Negara, Jumat 12 Februari 2016.


Kendati demikian, dia menilai lahan sudah siap. Investor, lanjutnya, yang berasal dari Cina sudah mendatangi lokasi tempat didirikannya smelter tembaga katoda. Saat ini, investor tersebut sedang melakukan kajian.


Sebelumnya, Enembe menegaskan jika lahan untuk smelter tembaga katoda itu telah mendapat dukungan dari seluruh wargaPapua. Dia mengatakan bahwa pembangunan smelter tersebut harus berjalan sesuai rencana yang ditargetkan beroperasi pada 2021.


Advertising
Advertising

Bisnis mencatat perusahaan asal Cina yang tertarik untuk melakukan investasi smelter tembaga di Papua adalah Cina Nonferrous Engineering and Research Institute (ENFI) yang telah mengunjungi lokasi pada April 2015.


Kala itu, ENFi mengungkapkan kepada Kementerian ESDM bila pembangunan diPapuajauh lebih menantang daripada 23smeltertembaga katoda yang telah mereka bangun di Cina, Chili, dan Zambia.


Pasalnya, diPapuabelum tersedia infrastruktur dan industri penunjang. Namun, ENFI lebih kompetitif dibandingkan yang lain. Pasalnya perusahaan itu lebih banyak pengembangan teknologi ketimbang pesaingnya seperti AustraliaSmelting(Austsmelt) dan Mitsubishi. Apalagi, teknologi dari ENFI jauh lebih murah 65% hingga 70%.


BISNIS

Berita terkait

Sambut Hari Bumi, PGE Laporkan Pengurangan Emisi CO2

11 hari lalu

Sambut Hari Bumi, PGE Laporkan Pengurangan Emisi CO2

PGE berkomitmen dalam penghematan konsumsi energi dan pengendalian jumlah limbah.

Baca Selengkapnya

Tony Blair Temui Jokowi, Bahas Rencana Investasi Energi di IKN

16 hari lalu

Tony Blair Temui Jokowi, Bahas Rencana Investasi Energi di IKN

Jokowi dan Tony Blair mengadakan pertemuan di Istana Kepresidenan hari ini.

Baca Selengkapnya

Pertamina Terjunkan 326 Kapal, Kawal Distribusi Energi selama Ramadan dan Idul Fitri

38 hari lalu

Pertamina Terjunkan 326 Kapal, Kawal Distribusi Energi selama Ramadan dan Idul Fitri

Pertamina membentuk satgas pengawalan energi.

Baca Selengkapnya

8 Hal yang Perlu Diperhatikan sebelum Membeli Kulkas

39 hari lalu

8 Hal yang Perlu Diperhatikan sebelum Membeli Kulkas

Berikut deretan hal yang perlu diperhatikan sebelum memutuskan untuk membeli kulkas.

Baca Selengkapnya

Pertamina Paparkan Strategi Pertumbuhan Ganda di Forum CERAWeek

41 hari lalu

Pertamina Paparkan Strategi Pertumbuhan Ganda di Forum CERAWeek

PT Pertamina (Persero) melangkah maju dengan strategi pertumbuhan ganda untuk mempertahankan kebutuhan energi nasional.

Baca Selengkapnya

FT: AS Desak Ukraina Hentikan Serangan ke Fasilitas Migas Rusia

43 hari lalu

FT: AS Desak Ukraina Hentikan Serangan ke Fasilitas Migas Rusia

Amerika Serikat mendesak Ukraina untuk menghentikan serangan terhadap infrastruktur energi Rusia.

Baca Selengkapnya

IHSG Sesi I Ditutup Menguat di Level 7.426, Sempat Sentuh All Time High di 7.454

51 hari lalu

IHSG Sesi I Ditutup Menguat di Level 7.426, Sempat Sentuh All Time High di 7.454

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menutup sesi pertama perdagangan hari ini, Kamis, 14 Maret 2024, di level 7.426,6.

Baca Selengkapnya

Kemenko Perekonomian Ungkap Sumber Dana Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran

58 hari lalu

Kemenko Perekonomian Ungkap Sumber Dana Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran

Kemenko Perekonomian mengungkap sumber pendanaan makan siang gratis.

Baca Selengkapnya

Prabowo Yakin RI Bisa Swasembada Energi Bensin Bersumber Etanol: Dari Tebu dan Singkong..

1 Maret 2024

Prabowo Yakin RI Bisa Swasembada Energi Bensin Bersumber Etanol: Dari Tebu dan Singkong..

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto berkomitmen membawa Indonesia menuju swasembada energi terbarukan yang bersumber dari tanaman.

Baca Selengkapnya

Pertamina Patra Niaga 27 Tahun Melayani Negeri

27 Februari 2024

Pertamina Patra Niaga 27 Tahun Melayani Negeri

Pertamina Patra Niaga 27 Tahun membangun masa depan energi Indonesia.

Baca Selengkapnya