ITS Kaji Tingkat Risiko Pengeboran Sumur Baru Lapindo

Reporter

Editor

Saroh mutaya

Kamis, 11 Februari 2016 16:26 WIB

Kondisi permukaan lumpur lapindo di desa Pejarakan, Porong, Sidoarjo, Jawa Timur, 7 November 2015. PT Minarak Lapindo Jaya tidak mau membayar 80 berkas ganti rugi korban lumpur sesuai kesepakatan awal. Minarak beralasan, dulu pihaknya tidak melakukan verifikasi atas berkas-berkas tersebut. ANTARA/Zabur Karuru

TEMPO.CO, Jakarta - Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) pada Februari 2016 akan mengkaji lokasi pengeboran sumur baru Lapindo Brantas Inc dalam waktu tiga bulan untuk menganalisa tingkat risiko yang terjadi.


Ketua Pusat Studi Kebumian, Bencana, dan Perubahan Iklim (PSKBPI) ITS, Amien Widodo mengatakan, tim pengkajian tersebut di bawah Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jawa Timur. Tim ini dipimpin Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) ITS, Adi Soeprijanto.


“Penelitian ini melibatkan lebih dari 40 peneliti asal ITS yang terbagi dalam empat tim. Kami akan terjun langsung ke lapangan untuk mengkaji secara teknis dan persepsi sosial masyarakat di sekitar lokasi pengeboran,” katanya dalam siaran pers yang diterima Bisnis.com, pada Kamis, 11 Februari 2016.


Dia menjelaskan, dalam riset tersebut, sebagian besar peneliti akan berfokus pada pengukuran persepsi sosial dan ekonomi masyarakat sekitar yang terkena dampak dari pengeboran. Sedangkan, tiga tim lainnya adalah tim geomatika yang terugas mengukur kondisi penurunan tanah, tim geofisika guna melihat retakan di bawah tanah, dan tim analisis risiko.


“Hasil penelitian yang berupa mitigasi akan memunculkan analisis risiko, jadi nanti bisa diketahui tingkat ancaman di daerah tersebut. Kalau risikonya tinggi, maka cari cara untuk menurunkannya. Kalau memang sudah tidak bisa diatasi, pengeboran tidak bisa dilakukan di sana,” jelas dosen Teknik Geofisika ITS ini.


Advertising
Advertising

Amien menambahkan, penelitian tersebut sangat penting bagi keberlangsungan pengeboran sumur baru Lapindo ke depan. Saat ini pun tim sedang dalam proses menyiapkan alat dan menunggu perintah dari Gubernur Jawa Timur.


Pengeboran yang akan dilakukan di Desa Kedungbanteng, Kecamatan Tanggulangin, Sidoarjo tersebut, kata Amien, memiliki risiko yang tinggi jika tidak diteliti kembali terlebih dahulu. "Apalagi rencana pengeboran sudah menuai protes dari masyarakat sekitar, yang menyebabkan aktivitas tersebut sementara dihentikan,” jelasnya.


Amien menambahkan, pihaknya mengetahui persis kondisi lokasi pengeboran yang letaknnya hanya 2,5 km di sebelah utara dari pusat semburan gas dan lumpur Porong tersebut. Dia sendiri sebelumnya pernah terlibat dalam tim bentukan Gubernur Jawa Timur untuk meneliti tanggul bagian luar secara intensif pada 2008 dan 2010.


“Pada 2008, pernah terjadi penurunan tanah yang menyebabkan tanah retak, keluar gas, dan rumah penduduk rusak. Tanah yang terdampak berada di sekitar 500 meter dari pusat semburan,” ungkap Amien.


BISNIS

Berita terkait

PDIP Surabaya Usulkan ke DPP Inkumben Eri Cahyadi-Armuji Maju Pilkada Kota Surabaya

2 hari lalu

PDIP Surabaya Usulkan ke DPP Inkumben Eri Cahyadi-Armuji Maju Pilkada Kota Surabaya

PDIP Surabaya mengusulkan wali kota - wakil wali kota inkumben Eri Cahyadi-Armuji maju ke Pilkada Kota Surabaya 2024.

Baca Selengkapnya

Bambang Pramujati Resmi Dilantik Sebagai Rektor ITS Periode 2024-2029

3 hari lalu

Bambang Pramujati Resmi Dilantik Sebagai Rektor ITS Periode 2024-2029

ITS melantik Bambang Pramujati sebagai rektor baru periode 2024-2029, menggantikan Mochamad Ashari.

Baca Selengkapnya

ITS Buka Jalur Mandiri, Bisa Bebas Uang Pangkal dan Bisa Pakai KIP Kuliah

8 hari lalu

ITS Buka Jalur Mandiri, Bisa Bebas Uang Pangkal dan Bisa Pakai KIP Kuliah

Cara daftar jalur mandiri ITS untuk dapat beasiswa bebas uang pangkal.

Baca Selengkapnya

Eri Cahyadi Terima Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

8 hari lalu

Eri Cahyadi Terima Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengukir sejarah baru dalam kepemimpinannya di Kota Surabaya.

Baca Selengkapnya

Pembangunan Infrastruktur di Kota Surabaya Rampung 2024

10 hari lalu

Pembangunan Infrastruktur di Kota Surabaya Rampung 2024

Sejumlah pembangunan infrastruktur di Kota Surabaya ditargetkan rampung di tahun 2024.

Baca Selengkapnya

Biaya Kuliah ITS 2024 Jalur SNBP, SNBT, dan Mandiri

15 hari lalu

Biaya Kuliah ITS 2024 Jalur SNBP, SNBT, dan Mandiri

Rincian biaya kuliah jalur SNBP, SNBT, dan Seleksi Mandiri Beasiswa ITS tahun akademik 2024

Baca Selengkapnya

Mudik Lebaran Dibayangi Masalah Kemacetan dan Infrastruktur, Dosen ITS Jelaskan Perspektif Perencana Transportasi

15 hari lalu

Mudik Lebaran Dibayangi Masalah Kemacetan dan Infrastruktur, Dosen ITS Jelaskan Perspektif Perencana Transportasi

Momentum mudik kali ini kembali diiringi oleh permasalahan yang terjadi dari tahun ke tahun.

Baca Selengkapnya

ITS Targetkan 30 Persen Mahasiswa Dapat Beasiswa, Dana Pencairannya Meningkat Sejak 2020

16 hari lalu

ITS Targetkan 30 Persen Mahasiswa Dapat Beasiswa, Dana Pencairannya Meningkat Sejak 2020

ITS berencana meningkatkan jumlah mahasiswa penerima beasiswa.

Baca Selengkapnya

Akibat Awan Tebal, Hilal di Surabaya Tak Tampak

24 hari lalu

Akibat Awan Tebal, Hilal di Surabaya Tak Tampak

Para peneliti dari Universitas Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya tak melihat hilal akibat tertutup awan.

Baca Selengkapnya

Riwayat Pendidikan 4 Menteri Jokowi yang Beri Keterangan Saat Sidang Sengketa Pilpres di MK

26 hari lalu

Riwayat Pendidikan 4 Menteri Jokowi yang Beri Keterangan Saat Sidang Sengketa Pilpres di MK

Ini pendidikan terakhir 4 menteri Jokowi yang dipanggil MK pada sidang sengketa pilpres: Sri Mulyani, Risma, Muhadjir Effendy, Airlangga Hartarto.

Baca Selengkapnya