Qatar Berminat Investasi di Bandar Kayangan Lombok Utara  

Reporter

Kamis, 11 Februari 2016 04:49 WIB

Sejumlah rekreasi untuk anak-anak yang terdapat di pulau wisata Gili Air di Kabupaten Lombok Utara yang tergabung Gili Cares, (9/7). Tempo/SUPRIYANTHO KHAFID

TEMPO.CO, Mataram – Proyek pembangunan pelabuhan Bandar Kayangan di Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat mendapat perhatian pengusaha Qatar yang didukung pengusaha perkapalan asal Rotterdam. Proyek pelabuhan itu membangun dermaga dengan kapasitas sandar kapal angkut barang berukuran panjang hingga 500 meter yang memerlukan kedalaman lebih dari 35 meter. Nilainya Rp 190 triliun.

Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah Farouk Muhammad, yang berasal dari daerah pemilihan Nusa Tenggara Barat, mengatakan pengusaha Qatar dan Rotterdam tersebut menyatakan ketertarikannya saat pihaknya melakukan promosi. "Kami sudah melakukan promosi, dan pengusaha Qatar didukung Rotterdam menyatakan tertarik,” kata Farouk, Rabu, 10 Februari 2016.

Bandar Kayangan adalah pilihan utama sebagai Global Hub yang berada di alur laut kepulauan Indonesia (ALKI) II melintasi Selat Lombok dan Selat Makassar. Di sana, Pertamina juga akan membangun kilang minyak. Walaupun sudah ditetapkan keberadaan enam kilang, Pertamina masih memerlukan lokasi di sini. "Tahun 2017 sudah harus mulai. Pengusaha Rusia dan Cina menyatakan minatnya," ujarnya.

Sebelumnya, Ketua Tim Pembangunan Kota Baru Global Hub Bandar Kayangan Son Diamar--eks Staf Ahli Kemaritiman Badan Perencanaan Pembangunan Nasional--mengatakan akan membangun pelabuhan dan kawasan industri di areal seluas 1.800 hektare tersebut. "Pembangunannya tanpa menggunakan uang negara," ujar Son Diamar.

Bandar Kayangan adalah pilihan baru setelah Singapura sebagai bandar peringkat dua dunia mengalami kepadatan untuk pelayaran ke Eropa. Pemilihan lokasi sebagai Global Hub di Kecamatan Kayangan, Kabupaten Lombok Utara, tersebut sesuai dengan konsultasi dengan para ahli kemaritiman asal Brussel.

Kota-kota, seperti Batam, Kuala Tanjung Medan, Kota Agung Lampung, dan Mamuju Sulawesi Selatan, tak terpilih. "Lokasi lain ini tidak layak kedalaman perairannya. Secara geopolitik masa depan Laut Cina Selatan kurang nyaman,” ujarnya.

SUPRIYANTHO KHAFID

Berita terkait

Kejati Bali Buka Peluang Kembangkan Kasus Pemerasan Bendesa Adat ke Investor Lain

1 jam lalu

Kejati Bali Buka Peluang Kembangkan Kasus Pemerasan Bendesa Adat ke Investor Lain

Kejaksaan Tinggi membuka peluang mengembangkan kasus dugaan pemerasan Bendesa Adat di Bali.

Baca Selengkapnya

LPEM UI: Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh 5,15 Persen di Kuartal I 2024

16 jam lalu

LPEM UI: Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh 5,15 Persen di Kuartal I 2024

Perayaan bulan suci Ramadan dan hari raya Idul Fitri juga dapat memacu pertumbuhan ekonomi domestik lebih lanjut.

Baca Selengkapnya

Bendesa Adat Diduga Peras Pengusaha Rp 10 Miliar, Seperti Apa Perannya dalam Izin Investasi di Bali?

23 jam lalu

Bendesa Adat Diduga Peras Pengusaha Rp 10 Miliar, Seperti Apa Perannya dalam Izin Investasi di Bali?

Kejaksaan Tinggi Bali menangkap seorang Bendesa Adat karena diduga telah memeras seorang pengusaha untuk rekomendasi izin investasi.

Baca Selengkapnya

Basuki Hadimuljono Pastikan Groundbreaking Keenam di IKN Setelah World Water Forum 2024 Digelar

1 hari lalu

Basuki Hadimuljono Pastikan Groundbreaking Keenam di IKN Setelah World Water Forum 2024 Digelar

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan groundbreaking keenam di IKN dilakukan akhir Mei atau awal Juni 2024.

Baca Selengkapnya

Delegasi Uni Eropa Kunjungi IKN untuk Jajaki Peluang Investasi

1 hari lalu

Delegasi Uni Eropa Kunjungi IKN untuk Jajaki Peluang Investasi

Delegasi Uni Eropa mengunjungi Ibu Kota Nusantara (IKN) untuk penjajakan peluang investasi.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

2 hari lalu

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.

Baca Selengkapnya

Kejati Bali Lakukan OTT Anggota Bendesa Adat yang Diduga Lakukan Pemerasan Investasi

2 hari lalu

Kejati Bali Lakukan OTT Anggota Bendesa Adat yang Diduga Lakukan Pemerasan Investasi

Kejati Bali melakukan operasi tangkap tangan (OTT) terhadap oknum Bendesa Adat di Bali. Bendesa itu diduga melakukan pemerasan investasi.

Baca Selengkapnya

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

2 hari lalu

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

Ahli ini menyatakan tak anti investasi asing, termasuk yang dijanjikan datang dari Apple dan Microsoft.

Baca Selengkapnya

Rencana Investasi Microsoft Senilai Rp 27,6 Triliun, Pengamat: Harus Jelas Pembuktiannya

2 hari lalu

Rencana Investasi Microsoft Senilai Rp 27,6 Triliun, Pengamat: Harus Jelas Pembuktiannya

Rencana investasi Microsoft itu diumumkan melalui agenda Microsoft Build: AI Day yang digelar di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Jokowi Resmikan Jalan 5 Inpres di NTB Senilai Rp 211 Miliar: Anggaran yang Tidak Kecil

3 hari lalu

Jokowi Resmikan Jalan 5 Inpres di NTB Senilai Rp 211 Miliar: Anggaran yang Tidak Kecil

Jokowi meresmikan pelaksanaan Instruksi Presiden (Inpres) Jalan Daerah di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Kamis pagi, 2 Mei 2024.

Baca Selengkapnya