Pertumbuhan Ekonomi Sulawesi Selatan Capai 7,15 Persen  

Reporter

Jumat, 5 Februari 2016 18:23 WIB

Presiden Republik Indonesia Joko Widodo di dampingi bersama Gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo (kanan) meninjau lokasi pemasangan rel Kereta Trans Sulawesi di Kecamatan Tanete Riilau, Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan, 25 November 2015. TEMPO/Iqbal Lubis

TEMPO.CO, Makassar - Kepala Badan Pusat Statistik Sulawesi Selatan Nursam Salam mengatakan pertumbuhan ekonomi Sulawesi Selatan periode 2015 mencapai angka 7,15 persen. Terjadi penurunan dibanding pada periode 2014, ketika mencapai 7,58 persen.

Menurut Nursam, rendahnya pertumbuhan ekonomi Sulawesi Selatan sepanjang 2015 dipengaruhi beberapa faktor. Di antaranya kondisi dunia usaha yang tak bergairah. "Beberapa sektor usaha mengurangi produksi akibat permintaan konsumen yang menurun," katanya saat memaparkan data pertumbuhan ekonomi di kantornya, Jumat, 5 Februari 2016.

Nursam menjelaskan, pencapaian 7,15 persen ini masih menempatkan Sulawesi Selatan di peringkat kelima secara nasional. Sulawesi Selatan berada di bawah Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Tengah, Papua, dan Sulawesi Barat.

Meski begitu, Sulawesi Selatan mendominasi 50 persen perekonomian Sulawesi dengan kontribusi terbesar dari sektor pertanian, yang mencapai 22,99 persen. "Sulawesi Selatan masih ditopang sektor pertanian," ujarnya.

Nursam melanjutkan, pendapatan per kapita Sulawesi Selatan tumbuh 12,3 persen, yakni dari Rp 35,53 juta pada 2014 menjadi Rp 39,9 juta pada 2015.‎ Adapun dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi dicapai usaha jasa kesehatan dan kegiatan sosial sebesar 9,31persen, disusul usaha jasa lainnya 8,99 persen serta usaha informasi dan komunikasi 7,92 persen.‎

Sedangkan di sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi dicapai komponen pembentukan modal tetap bruto sebesar 8,34 persen. Kemudian pengeluaran konsumsi pemerintah 8,15 persen dan pengeluaran konsumsi rumah tangga 5,31persen.‎

Nursam menjelaskan, khusus triwulan keempat 2015, struktur perekonomian Sulawesi Selatan masih didominasi empat sektor usaha utama, yakni pertanian, kehutanan, dan perikanan sebesar 18,56 persen; industri pengolahan 15,07 persen; konstruksi 13,69 persen; serta perdagangan besar, eceran, reparasi mobil, dan sepeda motor 12,98 persen.‎

Sumber utama pertumbuhan ekonomi Sulawesi Selatan, kata Nursam, adalah industri pengolahan, perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor, serta konstruksi. Pertumbuhannya masing-masing 1,37 persen, 1,36 persen, dan 1,35 persen.

Pengamat ekonomi dari Universitas Hasanuddin, Muhammad Ali, mengemukakan, pertumbuhan ekonomi Sulawesi Selatan masih tergolong tinggi dibanding sejumlah daerah lain. "Pertumbuhannya masih di atas 7 persen, itu tergolong baik," tuturnya.

Ali berharap pertumbuhan ekonomi Sulawesi Selatan lebih bertumpu pada ekonomi kerakyatan. "Sektor usaha, terutama usaha mikro dan kecil, harus menjadi perhatian serius.”

INDRA OY

Berita terkait

Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 2024 Tingkatkan Lapangan Pekerjaan

33 menit lalu

Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 2024 Tingkatkan Lapangan Pekerjaan

Kementerian Keuangan mencatat di tengah gejolak ekonomi global perekonomian Indonesia tetap tumbuh dan mendorong peningkatan lapangan pekerjaan.

Baca Selengkapnya

BPS: Pertumbuhan Ekonomi Triwulan I 2024 Tumbuh, Tertinggi Sejak 2015

2 jam lalu

BPS: Pertumbuhan Ekonomi Triwulan I 2024 Tumbuh, Tertinggi Sejak 2015

Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan pertumbuhan ekonomi Indonesia di triwulan I-2024 yang tercatat 5,11 persen secara tahunan

Baca Selengkapnya

Bandara AH Nasution Sumut Senilai Rp 434,5 Miliar Rampung Dibangun, Menhub: Bisa Tingkatkan Ekonomi Daerah

1 hari lalu

Bandara AH Nasution Sumut Senilai Rp 434,5 Miliar Rampung Dibangun, Menhub: Bisa Tingkatkan Ekonomi Daerah

Proyek pembangunan bandara AH Nasution ini mulai dibangun pada 2020 dengan anggaran sebesar Rp 434,5 miliar.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

1 hari lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

1 hari lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

LPEM FEB UI Perkirakan Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 5,15 Persen

2 hari lalu

LPEM FEB UI Perkirakan Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 5,15 Persen

Pemilu dan beberapa periode libur panjang seperti lebaran berpotensi mendorong konsumsi dan pertumbuhan ekonomi pada kuartal pertama 2024.

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?

2 hari lalu

17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?

Direktur Utama InJourney Airports, Faik Fahmi mengatakan pemangkasan jumlah bandara internasional tidak bepengaruh signifikan ke ekonomi daerah.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

2 hari lalu

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

Sri Mulyani menyebut perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini bakal relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang.

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

3 hari lalu

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

BPS mencatat hanya 169 wisatawan mancanegara yang menggunakan 17 Bandara yang kini turun status menjadi Bandara domestik.

Baca Selengkapnya

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

3 hari lalu

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

Badan Pusat Statistik mencatat tingkat inflasi pada momen Lebaran atau April 2024 sebesar 3 persen secara tahunan.

Baca Selengkapnya