Penyaluran Kredit UMKM di Sulsel Hanya Tumbuh 8,2 Persen
Editor
Abdul Djalil Hakim.
Jumat, 5 Februari 2016 03:33 WIB
TEMPO.CO, Makassar - Bank Indonesia Kantor Perwakilan Sulawesi Selatan mencatat penyaluran kredit bagi para pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di Sulawesi Selatan periode 2015 hanya mencapai Rp 29,1 triliun.
Dengan jumlah itu berati hanya tumbuh 8,2 persen dibandingkan dengan periode 2014, yang saat itu senilai Rp 26,8 triliun. “Itu dipengaruhi oleh perlambatan ekonomi tahun lalu," kata Kepala Bank Indonesia Kantor Perwakilan Sulawesi Selatan, Causa Iman Karana, Kamis, 4 Februari 2016.
Menurut Causa, pada 2015 lalu sejumlah sektor usaha mengalami pelemahan. Di antaranya sektor properti, perumahan, jasa perhotelan, perdagangan barang elektronik, serta beberapa sektor usaha lainnya. "Hal itu bisa dilihat dari keluhan dari para pelaku usaha karena penjualan yang menurun," ujarnya, sembari menjelaskan pengusaha yang bergerak di sektor perumahan mengalami penurunan permintaan sekitar 30 persen.
Pada 2016, kata Causa, penyaluran kredit untuk para pelaku UMKM perlu dioptimalkan. Hal itu sejalan dengan sejumlah paket kebijakan ekonomi yang dikeluarkan pemerintahan Jokowi-JK sejak akhir 2015 lalu.
Khusus Kredit Usaha Rakyat (KUR), Causa optimistis akan tumbuh signifikan selama periode 2016. Sebab, suku bunga KUR turun dari 12 persen menjadi 9 persen per tahun. "Penurunan suku bunga KUR pasti direspon positif oleh pelaku usaha mikro," ucap Causa.
Causa meminta para pelaku usaha mikro memanfaatkan fasilitas KUR guna mengembangkan modal dan usahanya. Dengan cara itu para pelaku usaha mikro bisa meningkatkan taraf usahanya ke tingkat usaha kecil. Demikian pula mereka yang semula pada skala usaha kecil bisa mengembangkan usahanya sehingga naik ke skala menengah. “Manfaatkan fasilitas KUR seoptimal mungkin,” tuturnya.
Head of Ritel Banking Bank Mandiri Regional Sulawesi, Maluku dan Papua, Susatyo Budiyono, mengatakan selama 2015 Bank Mandiri telah menyalurkan KUR bagi para pelaku usaha mikro dan kecil di Sulawesi Selatan sebesar Rp 82 miliar. "Kami optimistis penyaluran KUR tahun ini meningkat signifikan," ujar dia.
Susatyo menjelaskan, penyaluran KUR Bank Mandiri mengikuti suku bunga yang ditetapkan pemerintah, yaitu 9 persen per tahun. Rendahnya suku bunga KUR akan meningkatkan permintaan KUR pada periode 2016. “Bank Mandiri akan mempermudah penyaluran KUR kepada para pelaku usaha mikro dan kecil,” katanya. Syarat agunan bersifat fleksibel, yang bisa saja tidak wajib.
Ketua Asosiasi Usahawan Mikro dan Kecil Sulawesi Selatan, Ilham Alim Bahri, mengemukakan perbankan memang harus menggenjot penyaluran KUR pada 2016. "Pelaku usaha mikro dan Kecil butuh kemudahan penyaluran KUR dari bank yang ditunjuk pemerintah."
INDRA OY