Harga Global Anjlok, Ekspor Karet Alam Bakal Dikurangi

Reporter

Kamis, 4 Februari 2016 16:23 WIB

Seorang buruh karet mengumpulkan getah karet yang telah disadap di lahan perkebunan karet Perusahaan Daerah Perkebunan Gunung Pasang, desa Kemiri, Jember, Senin (6/11). Dalam sehari masing-masing buruh mampu mengumpulkan 25 kilogram getah karet dengan upah Rp 4500 perkilo. TEMPO/Fully Syafi

TEMPO.CO, Jakarta - Tiga negara anggota International Tripartite Rubber Council (ITRC) sepakat mengurangi ekspor karet alam sebanyak 615.000 ton selama enam bulan mulai 1 Maret hingga 31 Agustus 2016.

Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan Karyanto Suprih di Jakarta, Kamis (4 Februari 2016), menjelaskan negara anggota ITRC yang terdiri atas Indonesia, Thailand, dan Malaysia sepakat mengurangi ekspor karet alam yang masuk Agreed Export Tonnage Scheme (AETS) dengan alokasi Thailand 324.005 ton, Indonesia 238.736 ton, dan Malaysia 52.259 ton.

Menurut Karyanto, harga karet alam yang saat ini berada pada level 1,09 dolar AS per kilogram akan berdampak terhadap petani karet dan pemberlakuan AETS diharapkan bisa menopang harga pada tingkat yang layak bagi para petani.

"Pengurangan ekspor akan membuat stok karet alam global diserap oleh pasar. Pasokan karet alam di pasar global akan berkurang lagi karena adanya penurunan produksi karet alam di negara-negara produsen dikarenakan rendahnya harga komoditas itu," katanya.

Kepada negara produsen karet alam lain seperti Vietnam, Karyanto menjelaskan, anggota ITRC akan terus berkomunikasi untuk membangun kemitraan strategis.

"Kita sudah melakukan perhitungan jika Vietnam ikut atau tidak dalam pengurangan ekspor. Jika ikut, kurang lebih sebanyak 85 ribu ton," ujarnya.

Ia mengatakan dengan adanya pengurangan ekspor, penyerapan karet alam di dalam negeri diharapkan meningkat.

Pemerintah berusaha meningkatkan penyerapan karet alam di dalam negeri antara lain lewat pelaksanaan proyek-proyek pembangunan jalan dan dock fender di pelabuhan.

Direktur Ekspor Produk Pertanian dan Kehutanan Kementerian Perdagangan Nurlaila Nur Muhammad mengatakan pemerintah tengah mempersiapkan landasan hukum untuk mendorong peningkatan penyerapan karet alam dalam proyek-proyek pembangunan di dalam negeri.

"Pada awalnya instrumen yang akan dipergunakan adalah Inpres, namun akan memakan waktu yang lama. Jadi saran dari Menko Perekonomian adalah kita akan fokus dalam pembangunan jalan dan industri dock fender supaya bisa cepat berjalan," kata Nurlaila.

Nurlaila menambahkan aturan itu masih dalam penyelesaian dan bentuknya bisa berupa Surat Keputusan Bersama antara Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Menteri Perhubungan dan Menteri Perindustrian.

"Sampai sekarang belum ada (penyerapan karet alam untuk proyek pemerintah) karena Inpres belum keluar dan membuatnya lama. Dalam waktu dekat nanti akan diselesaikan, Mendag akan berkirim surat ke Menko Perekonomian," katanya.

Upaya untuk mengurangi pasokan tersebut merupakan tindak lanjut dari pertemuan Dewan Menteri ITRC pada 3 Desember 2015 yang kemudian dilanjutkan dengan pertemuan pejabat senior pada Januari 2016.

Di Indonesia, Gabungan Perusahaan Karet Indonesia (Gapkindo) akan menjadi pelaksana pengurangan ekspor karet alam dalam kerangka AETS di sektor swasta.


ANTARA

Berita terkait

Sudah Dipakai di 9 Provinsi, Aspal Karet Terserap 1.271 Ton

9 September 2019

Sudah Dipakai di 9 Provinsi, Aspal Karet Terserap 1.271 Ton

Aspal karet sebanyak itu digunakan di sembilan provinsi, untuk mengaspal jalans sepanjang 65,5 kilometer.

Baca Selengkapnya

Harga Karet Anjlok, Masyarakat Beralih Tanam Jagung

23 Juni 2019

Harga Karet Anjlok, Masyarakat Beralih Tanam Jagung

Setelah harga karet yang terus merosot dan tidak menentu ,masyarakat kini membuka lahan jagung agar bisa meningkatkan ekonomi mereka.

Baca Selengkapnya

Perbaiki Harga, RI Pangkas Ekspor Karet Hampir 100 Ribu Ton

1 April 2019

Perbaiki Harga, RI Pangkas Ekspor Karet Hampir 100 Ribu Ton

Indonesia akan mengurangi ekspor karet sebesar 98.160 ton mulai hari ini hingga 31 Juli 2019.

Baca Selengkapnya

Harga Karet Turun, Indonesia dan Dua Negara Ini Kurangi Ekspor

26 Februari 2019

Harga Karet Turun, Indonesia dan Dua Negara Ini Kurangi Ekspor

Ketiga negara produsen utama karet alam (natural rubber) dunia yakni Thailand, Indonesia dan Malaysia sepakat mengurangi ekspor

Baca Selengkapnya

Tiga Jurus Darmin Nasution Atasi Harga Karet Yang Anjlok

26 Februari 2019

Tiga Jurus Darmin Nasution Atasi Harga Karet Yang Anjlok

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution tengah menyiapkan tiga strategi untuk mengatasi harga komoditas karet yang terus anjlok.

Baca Selengkapnya

Di Palembang, Jokowi Soroti Masalah Harga Sawit dan Karet

25 November 2018

Di Palembang, Jokowi Soroti Masalah Harga Sawit dan Karet

Jokowi menyebut dua problem besar di Sumatera Selatan terkait dengan harga sawit dan karet yang jatuh di pasar global.

Baca Selengkapnya

Airlangga Hartarto Dorong Industri Pengolahan Karet Remah Tumbuh

19 November 2018

Airlangga Hartarto Dorong Industri Pengolahan Karet Remah Tumbuh

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan Kementerian Perindustrian mendorong pertumbuhan sektor industri pengolahan karet remah.

Baca Selengkapnya

Harga Karet di Tokyo Lanjut Menguat di Hari Ketiga

16 Juni 2017

Harga Karet di Tokyo Lanjut Menguat di Hari Ketiga

Harga karet kembali ditutup menguat pada perdagangan hari
ketiga berturut-turut

Baca Selengkapnya

Harga Karet Rebound Lebih dari 5 Persen ke Level 195

14 Juni 2017

Harga Karet Rebound Lebih dari 5 Persen ke Level 195

Harga karet rebound tajam pada perdagangan pagi ini, Rabu, 14
Juni 2017, meski pada saat yang sama kinerja mata uang yen
terangkat.

Baca Selengkapnya

Harga Karet Ditutup Berbalik Melemah

13 Juni 2017

Harga Karet Ditutup Berbalik Melemah

Harga karet ditutup melemah 0,86 persen atau 1,60 poin ke
level 185,30 yen per kilogram (kg).

Baca Selengkapnya