Konflik Blok Masela Akan Selesai Pasca Bertemu Investor

Reporter

Editor

Saroh mutaya

Senin, 1 Februari 2016 23:01 WIB

Presiden Joko Widodo (kiri) dan Presiden Timor Leste Taur Matan Ruak usai pemberian penghargaan the Grand Collar of the Order of Timor Leste di Nicolau Lobato Palacio Presenditial di Dili, Timor Leste, 26 Januari 2016. Ini merupakan kali pertama kunjungan Jokowi ke Timor Leste. Kunjungan tersebut akan dimanfaatkan pemerintah Indonesia untuk memperkokoh hubungan bagi masa depan kedua negara. ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf

TEMPO.CO, Jakarta - Keputusan soal skema pencairan gas alam baik darat maupun laut di Blok Masela, bakal ditentukan setelah Presiden Joko Widodo bertemu dengan investor Lapangan Gas Abadi.


Presiden Jokowi dalam pembukaan rapat terbatas (ratas) tentang Blok Masela mengatakan amanat konstitusi jelas bahwa pemanfaatan sumber daya alam (SDA) ditujukan untuk semua, bukan untuk segelintir orang.


Selain itu, lanjutnya, pemanfaatan SDA, dalam hal ini gas di Blok Masela, harus bisa menciptakan nilai tambah baik untuk perekonomian daerah setempat maupun kawasan timur Indonesia.


"Oleh karena itu saya minta ketemu dengan kontraktornya, kalau belum itu saya belum akan putuskan," katanya dalam pembukaan ratas Blok Masela, di Kantor Presiden, Senin (1 Februari 2016).


Namun demikian Presiden pada ratas tersebut akan mendengarkan aspirasi dari pemerintah daerah, yakni Gunernur Maluku, Said Assagaff.


Advertising
Advertising

Dua pekan lalu, tim yang terdiri dari sejumlah stakeholder termasuk masyarakat Maluku dan Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Amien Sunaryadi melakukan tinjauan lapangan untuk mengetahui pembangunan seperti apa yang sesuai dengan masyarakat sekitar.


"Ada yang punya pandangan bangun industri basisnya gas dengan on shore, pembangunan wilayah berbasis gas. Bangun kilang, petrokimia. Tapi membangun berbasis gas itu tidak sustainable," kata Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said.


Dengan demikian, pihaknya pun mengatakan keputusan akhir investasi (final investment decision/FID) dari para investor yaitu Inpex dan Shell harus tertunda.


Adapun, hak partisipasi Lapangan Abadi, Blok Masela dipegang oleh 60% Inpex, 30% Royal Dutch Shell dan 10% Energi Mega Persada. Namun, Pertamina selaku BUMN menyatakan minatnya untuk masuk dalam pengelolaan lapangan gas dengan cadangan (P1) 6 triliun kaki kubik (TCF).


Namun demikian, ketidaksepahaman Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya terhadap skema pencairan gas alam di laut (floating liquified natural gas/FLNG) diakibatkan belum adanya satu negara pun di dunia yang menerapkan pencairan gas terapung.


Satu-satunya yang berminat adalah Australia, itu pun masih pengembangan yang dilakukan oleh Shell. Menko Maritim dan Sumber Daya Rizal Ramli menilai proyek akan lebih murah jika menggunakan skema on-shore (pencairan gas alam di darat).


BISNIS

Berita terkait

IPA Convex ke-48 Dihelat Pekan Depan, Ingin Menarik Kembali Investasi Migas ke Indonesia

16 jam lalu

IPA Convex ke-48 Dihelat Pekan Depan, Ingin Menarik Kembali Investasi Migas ke Indonesia

IPA Convex ke-48 bertema Gaining Momentum to Advice Sustainable Energy Security in Indonesia and The Region.

Baca Selengkapnya

Sambut Hari Bumi, PGE Laporkan Pengurangan Emisi CO2

14 hari lalu

Sambut Hari Bumi, PGE Laporkan Pengurangan Emisi CO2

PGE berkomitmen dalam penghematan konsumsi energi dan pengendalian jumlah limbah.

Baca Selengkapnya

Tony Blair Temui Jokowi, Bahas Rencana Investasi Energi di IKN

19 hari lalu

Tony Blair Temui Jokowi, Bahas Rencana Investasi Energi di IKN

Jokowi dan Tony Blair mengadakan pertemuan di Istana Kepresidenan hari ini.

Baca Selengkapnya

Pertamina Terjunkan 326 Kapal, Kawal Distribusi Energi selama Ramadan dan Idul Fitri

41 hari lalu

Pertamina Terjunkan 326 Kapal, Kawal Distribusi Energi selama Ramadan dan Idul Fitri

Pertamina membentuk satgas pengawalan energi.

Baca Selengkapnya

8 Hal yang Perlu Diperhatikan sebelum Membeli Kulkas

42 hari lalu

8 Hal yang Perlu Diperhatikan sebelum Membeli Kulkas

Berikut deretan hal yang perlu diperhatikan sebelum memutuskan untuk membeli kulkas.

Baca Selengkapnya

Pertamina Paparkan Strategi Pertumbuhan Ganda di Forum CERAWeek

44 hari lalu

Pertamina Paparkan Strategi Pertumbuhan Ganda di Forum CERAWeek

PT Pertamina (Persero) melangkah maju dengan strategi pertumbuhan ganda untuk mempertahankan kebutuhan energi nasional.

Baca Selengkapnya

FT: AS Desak Ukraina Hentikan Serangan ke Fasilitas Migas Rusia

46 hari lalu

FT: AS Desak Ukraina Hentikan Serangan ke Fasilitas Migas Rusia

Amerika Serikat mendesak Ukraina untuk menghentikan serangan terhadap infrastruktur energi Rusia.

Baca Selengkapnya

IHSG Sesi I Ditutup Menguat di Level 7.426, Sempat Sentuh All Time High di 7.454

54 hari lalu

IHSG Sesi I Ditutup Menguat di Level 7.426, Sempat Sentuh All Time High di 7.454

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menutup sesi pertama perdagangan hari ini, Kamis, 14 Maret 2024, di level 7.426,6.

Baca Selengkapnya

Kemenko Perekonomian Ungkap Sumber Dana Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran

7 Maret 2024

Kemenko Perekonomian Ungkap Sumber Dana Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran

Kemenko Perekonomian mengungkap sumber pendanaan makan siang gratis.

Baca Selengkapnya

Prabowo Yakin RI Bisa Swasembada Energi Bensin Bersumber Etanol: Dari Tebu dan Singkong..

1 Maret 2024

Prabowo Yakin RI Bisa Swasembada Energi Bensin Bersumber Etanol: Dari Tebu dan Singkong..

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto berkomitmen membawa Indonesia menuju swasembada energi terbarukan yang bersumber dari tanaman.

Baca Selengkapnya