Minyak Goreng Curah Dilarang, Apa Dampaknya ke Pedagang?

Reporter

Editor

Minggu, 31 Januari 2016 20:12 WIB

Pekerja memindahkan jeriken minyak goreng curah di agen penjualan minyak goreng di Jakarta, Rabu (14/3). ANTARA/M Agung Rajasa

TEMPO.CO, Bangkalan--- Pedagang Kaki Lima di Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, keberatan dengan rencana pemerintah melalui Kementerian Perdagangan melarang peredaran minyak goreng curah di pasaran lokal. Peraturan Mentri Perdagangan Nomor 80 tahun 2014 yang mewajibkan minyak goreng harus dalam kemasan berstandar SNI dinilai akan memukul usaha kecil. "Kalau pakai minyak kemasan, saya harus naikkan harga ke pelanggan," kata Wiyono, penjual nasi goreng di Kota Bangkalan, Minggu, 31 Januari 2016.

Dalam semalam, Wiyono mengaku menghabiskan rata-rata 3 liter minyak goreng curah untuk memasak nasi goreng. Dengan harga minyak curah antara Rp 9500 hingga 10 ribu perliter, Wiyono menjual nasi gorengnya Rp 8 ribu perporsi. Menurut dia, jika harus memakai minyak goreng kemasan yang harganya antara Rp 12 hingga 13 ribu perliter, maka harga nasi gorengnya harus dinaikkan Rp 10 ribu perporsi.

Dia khawatir kenaikan itu akan membuat pelanggannya beralih ke penjual lain. "Kalau alasan keamanan, selama pakai minyak curah, tidak ada keluhan dari pelanggan," ujar pria yang hampir 12 tahun berjualan nasi goreng tersebut.

Keberatan atas pelarangan minyak curah juga disampaikan para ibu rumah tangga yang ditemui di Pasar Tradisional KI Lemah Duwur Bangkalan. Larangan itu dianggap kian menyulitkan bagi kalangan rumah tangga tidak mampu. "Jatah belanja saya dari suami cuma Rp 30 ribu perhari, kalau harus beli minyak kemasan, tidak bisa beli lauk yang lain," kata Musayyeroh, warga Kelurahan Demangan.

Menurut dia, keberadaan minyak curah sangat membantu meringankan ekonomi keluarganya yang hanya ditopang penghasilan suami sebagai buruh penarik becak. "Kalau minyak curah, tidak kuat beli setengah, bisa beli seperempat liter. Kalau kemasan, harus beli seliter," kata dia.

Selama bertahun-tahun pakai minyak curah, Musayyeroh mengatakan tidak dampak negatif bagi kesehatan dirinya dan keluarganya. "Hanya beda kemasan saja, sama-sama buat goreng, kenapa harus dilarang," ungkap dia.

Terpisah, Abdul Kadir pedagang sembako di pasar Ki Lemah Duwur mengaku tidak mau ambil pusing dengan kebijakan yang dibuat pemerintah. "Kalau masih ada kiriman curah, saya akan tetap jual, kalau tidak ada ya tidak jual," kata dia.

Ada pun Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Bangkalan Puguh Santoso belum dapat dikonfirmasi atas larangan peredaran minyak goreng curah oleh Kementrian Perdagangan. Larangan itu akan berlaku efektif mulai tahun ini.


MUSTHOFA BISRI

Berita terkait

Promo Super Indo Awal Mei, Minyak Goreng Super Hemat

3 hari lalu

Promo Super Indo Awal Mei, Minyak Goreng Super Hemat

Peritel produk makanan Super Indo Supermarket menghadirkan beragam promo potongan harga atau diskon di akhir April hingga menjelang Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Kemendag Berencana Selesaikan Utang Selisih Harga Minyak Goreng Bulan Depan

8 hari lalu

Kemendag Berencana Selesaikan Utang Selisih Harga Minyak Goreng Bulan Depan

Isy Karim mengatakan Kemendag akan memperjuangkan utang selisih harga minyak goreng yang tersendat sejak awal 2022.

Baca Selengkapnya

Kementerian Perdagangan Sebut Utang Rafaksi Minyak Goreng Segera Dibayar

10 hari lalu

Kementerian Perdagangan Sebut Utang Rafaksi Minyak Goreng Segera Dibayar

Kementerian Perdagangan mengatakan bahwa utang rafaksi minyak goreng akan segera dibayarkan.

Baca Selengkapnya

Harga Daging dan Cabai Turun di Akhir Libur Lebaran 2024

19 hari lalu

Harga Daging dan Cabai Turun di Akhir Libur Lebaran 2024

Harga komoditas pangan seperti daging, telur, cabai, dan garam turun pada Senin, 15 April 2024.

Baca Selengkapnya

Ratusan Kilogram Beras dan Minyak Goreng Ditemukan di Jalur Tikus Indonesia-Malaysia

23 hari lalu

Ratusan Kilogram Beras dan Minyak Goreng Ditemukan di Jalur Tikus Indonesia-Malaysia

Badan Karantina di Pos Lintas Batas Negara Entikong menemukan ratusan kilogram beras dan minyak goreng di jalur tikus perbatasan RI-Malaysia.

Baca Selengkapnya

Pertamina Kembangkan Penggunaan Minyak Goreng Bekas untuk Campuran Bahan Bakar Pesawat

29 hari lalu

Pertamina Kembangkan Penggunaan Minyak Goreng Bekas untuk Campuran Bahan Bakar Pesawat

Penggunaan campuran minyak goreng bekas ditargetkan 1 persen pada 2027

Baca Selengkapnya

Luhut soal Utang Minyak Goreng Rp 474 Miliar: Kasihan Pedagang Itu, Mereka Modalnya Terbatas

40 hari lalu

Luhut soal Utang Minyak Goreng Rp 474 Miliar: Kasihan Pedagang Itu, Mereka Modalnya Terbatas

Menteri Luhut Pandjaitan menegaskan pemerintah berkomitmen memenuhi pembayaran utang selisih harga atau rafaksi minyak goreng kepada para pedagang.

Baca Selengkapnya

Relaksasi HET Diklaim Redam Kenaikan Harga Beras di Jawa Barat

45 hari lalu

Relaksasi HET Diklaim Redam Kenaikan Harga Beras di Jawa Barat

Bahan makanan yang diwaspadai bergerak naik menjelang Hari Raya Lebaran di antaranya beras, daging ayam, telur, serta minyak goreng.

Baca Selengkapnya

Menteri Teten Pamer Kelebihan Minyak Makan Merah di DPR: Murah hingga Dipuji Chef Juna

46 hari lalu

Menteri Teten Pamer Kelebihan Minyak Makan Merah di DPR: Murah hingga Dipuji Chef Juna

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki yakin minyak makan merah atau M3 bakal laku di pasaran sebagai alternatif minyak kelapa sawit.

Baca Selengkapnya

Mendag Zulkifli Hasan Tanggapi Minyak Makan Merah: Bagus Sekali

48 hari lalu

Mendag Zulkifli Hasan Tanggapi Minyak Makan Merah: Bagus Sekali

Zulkifli Hasan tidak menjelaskan secara detail mengenai bagaimana pendistribusian minyak makan merah nantinya.

Baca Selengkapnya