Sebelum Hengkang, Ford Sudah Kabari Kemenperin  

Selasa, 26 Januari 2016 11:11 WIB

Model berpose di depan mobil Ford Fiesta yang dipajang dalam acara Indonesia Internasional Motor Show (IIMS) 2015 di Kemayoran, Jakarta, 22 Agustus 2015. TEMPO/Fajar Januarta

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah telah menerima pesan dari pihak PT Ford Motor Indonesia jauh sebelum produsen otomotif asal Amerika Serikat ini memutuskan hengkang. "Kami terima pesan. Mereka bilang bisnis di Indonesia dan di Jepang kurang menguntungkan," kata Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika Kementerian Perindustrian I Gusti Putu Suryawirawan di kantornya, Jakarta, Selasa, 26 Januari 2016.

Berdasarkan pesan itu, ucap Putu, rencana penutupan semua kegiatan FMI, dari lini penjualan sampai semua aktivitas diler, yang dilakukan hingga menjelang akhir 2016 tersebut murni karena persaingan usaha. "Biasalah, global market,” ujarnya. “Ford tidak bisa ngomong apa-apa. Ini keputusan pemegang saham.”

Ford Motor sebelumnya memutuskan meninggalkan pasar Indonesia dan Jepang tahun ini. Mengutip Reuters, pabrikan mobil asal Amerika Serikat tersebut kesulitan mengatasi ketatnya persaingan industri otomotif. Manajemen Ford menyatakan sudah berupaya merebut pangsa pasar, tapi kenyataannya sulit meraih laba.

Ford Motor akan menutup semua bidang bisnis, termasuk diler, serta menghentikan penjualan dan impor Ford serta Lincoln di Indonesia dan Jepang. Presiden Ford Asia-Pasifik Dave Schoch menuturkan lini pengembangan produk di Jepang akan digeser ke tempat lain.

“Ini artinya anggota tim kami yang berbasis di Jepang dan Indonesia tidak akan lagi bekerja untuk Ford Jepang atau Ford Indonesia,” kata Schoch, Senin kemarin.

Di Indonesia, Ford masuk pada 2002. Dengan 35 karyawan dan 44 diler, tahun lalu Ford sukses menjual sekitar 6.000 unit kendaraan. Di tengah perlambatan ekonomi, Ford hanya sanggup menguasai 0,6 persen total pasar mobil baru. Ford menyebutkan, tanpa didukung manufaktur lokal, sulit bersaing dengan kompetitor.

Situasi yang lebih berat dihadapi Ford di pasar Jepang. Varian Fiesta, Mustang, dan Explorer kalah bersaing dengan Toyota, Honda, Nissan, dan merek domestik lain. Di Jepang, pabrikan asal Detroit itu mempunyai 52 diler dan mempekerjakan 292 karyawan. Masuk sejak 1974, Ford berhasil menjual 5.000 unit kendaraan di Jepang pada 2015 dan menikmati 1,5 persen pangsa pasar mobil impor.

FRISKI RIANA




Berita terkait

Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

9 hari lalu

Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

Kementerian Perindustrian atau Kemenperin menyatakan impor untuk komoditas bahan baku plastik kini tidak memerlukan pertimbangan teknis lagi.

Baca Selengkapnya

Intip Spesifikasi Samsung Galaxy A35 5G, Meluncur Pertengahan Maret 2024

55 hari lalu

Intip Spesifikasi Samsung Galaxy A35 5G, Meluncur Pertengahan Maret 2024

Spesifikasi Samsung Galaxy A35 5G mulai dipromosikan. Gawai ini termasuk kelas menengah, namun fiturnya lengkap dan mumpuni.

Baca Selengkapnya

Teten Dorong Industri Otomotif Bermitra dengan UMKM Komponen, Sambut Pengembangan EV

56 hari lalu

Teten Dorong Industri Otomotif Bermitra dengan UMKM Komponen, Sambut Pengembangan EV

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mendorong UMKM diberi andil lebih besar dalam industri otomotif.

Baca Selengkapnya

Setelah 4 Tahun Tak Digelar Gaikindo, Ini Hal Menarik di GIICOMVEC 2024

56 hari lalu

Setelah 4 Tahun Tak Digelar Gaikindo, Ini Hal Menarik di GIICOMVEC 2024

Setelah empat tahun vakum, Gaikindo kembali adakan Gaikindo Indonesia International Commercial Vehicle Expo (GIICOMVEC) 2024. Apa yang menarik?

Baca Selengkapnya

Kemenkomarves Bicara Industri Otomotif ASEAN, Indonesia Unggul di Mobil Penumpang

1 Maret 2024

Kemenkomarves Bicara Industri Otomotif ASEAN, Indonesia Unggul di Mobil Penumpang

Sebanyak 54 persen kendaraan yang diekspor merupakan mobil tujuh kursi. Karena itu Indonesia berpotensi menjadi hub industri otomotif ASEAN.

Baca Selengkapnya

Ganjar di IIMS 2024: yang Beli Mobil Banyak, Tapi yang Antre Beras Juga Banyak

23 Februari 2024

Ganjar di IIMS 2024: yang Beli Mobil Banyak, Tapi yang Antre Beras Juga Banyak

Ganjar mengatakan bahwa pembeli mobil saat ini cukup banyak, namun masyarakat yang mengantre beras juga disebut banyak.

Baca Selengkapnya

TMMIN Terima Penghargaan Lighthouse Industry 2024

21 Februari 2024

TMMIN Terima Penghargaan Lighthouse Industry 2024

TMMIN menerima penghargaan Lighthouse Industry 2024 setelah dianggap berkontribusi dalam meningkatkan produktivitas dan daya saing industri otomotif.

Baca Selengkapnya

Cara Cek IMEI iPhone Terdaftar atau Tidak di Kemenperin

17 Januari 2024

Cara Cek IMEI iPhone Terdaftar atau Tidak di Kemenperin

Sekarang, sudah banyak orang yang menjual iPhone bekas. Sebelum membeli, sebaiknya cek IMEI iPhone apakah terdaftar atau tidak.

Baca Selengkapnya

Komisi VII DPR Bakal Panggil PT ITSS dan Kementerian Perindustrian Buntut Insiden Ledakan Tungku Smelter

9 Januari 2024

Komisi VII DPR Bakal Panggil PT ITSS dan Kementerian Perindustrian Buntut Insiden Ledakan Tungku Smelter

Wakil Ketua Komisi VII DPR Eddy Soeparno mengatakan bakal memanggil Kementerian Perindustrian dan PT Indonesia Tsingshan Stainless Stell (ITSS).

Baca Selengkapnya

Indef Sebut Investasi Sektor Industri Pengolahan Berpusat di Pulau Jawa

28 Desember 2023

Indef Sebut Investasi Sektor Industri Pengolahan Berpusat di Pulau Jawa

Ekonom Indef Riza Annisa Pujarama mengatakan ada ketimpangan realisasi investasi di sektor industri pengolahan.

Baca Selengkapnya