Harga Pangan Mulai Turun, Inflasi Cenderung Datar
Editor
Setiawan Adiwijaya
Senin, 25 Januari 2016 18:00 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Sri Agustina mengatakan inflasi akibat tidak stabilnya harga bahan makanan cenderung kecil. "Melihat cabai, bawang merah, minyak goreng, harganya mulai turun. Kalau pengamatan dan harapan, inflasi akan kecil sekali atau cenderung flat," katanya di kantor Kementerian Koordinator Perekonomian di Jakarta, Senin, 25 Januari 2016.
Untuk beras, kata Sri, Kementerian Perdagangan telah meminta Bulog melakukan operasi pasar dan penguatan cadangannya. "Kalau beras Bulog masih cukup, Maret akan panen karena masa tanam yang mundur dan penguatannya ada impor," ujarnya.
Sri mengingatkan, selain mendapat tugas menjaga suplai beras dari pemerintah, Bulog memainkan peran dalam sisi komersial. "Kalau dari sisi komersial, bisa saja, misalnya mengimpor komoditas lain juga boleh."
Baca: Pemerintah Capai Target Inflasi Plus-Minus 4
Menurut Sri, Peraturan Presiden Nomor 71 Tahun 2015 tentang Penetapan dan Penyimpanan Barang Kebutuhan Pokok dan Barang Penting masih akan direvisi. Kementerian Perdagangan akan merevisi aturan penimbunan barang penting selama tiga bulan. "Penyimpanan seharusnya lebih pendek untuk mengurangi spekulasi," ucapnya.
Pengaruh lain ada pada pasokan suplai dan permintaan terkait dengan infrastruktur perdagangan, seperti pasar, dan ada kemungkinan faktor spekulasi. Sejauh ini, yang dilihat adalah faktor supply-demand dan iklim. "Untuk menghindari spekulasi, akan direvisi dengan dipendekkan waktunya," tuturnya.
Baca Juga:Menko Darmin Ingin Bulog Tak Cuma Urus Beras
Ihwal pemberlakuan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 267 Tahun 2015 tentang pemberlakuan pajak pertambahan nilai pada barang impor, kata Sri, penerapan di lapangan belum dilakukan. "Sampai saat ini, harga dipantau naik, tapi masih di bawah 2 persen. Kalau sudah melebihi itu, pasti ada aksi," ujarnya.
ARKHELAUS WISNU