Walhi Minta Pemerintah Hati-hati Soal Proyek Kereta Cepat  

Reporter

Editor

Sugiharto

Sabtu, 23 Januari 2016 05:13 WIB

Presiden Jokowi (tengah) meninjau miniatur kereta cepat saat Groundbreaking Proyek Kereta Cepat di Cikalong Wetan, Bandung Barat, 21 Januari 2016. Acara ini dihadiri Gubernur Jawa Barat, Gubernur DKI Jakarta, Menteri BUMN, Menteri PUpera, Menteri LHK, dan pihak-pihak lainnya. AP/Dita Alangkara

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Departemen Advokasi Eksekutif Nasional Wahana Lingkungan Hidup Nur Hidayati mengatakan pemerintah perlu berhati-hati terkait dengan proyek kereta api cepat Jakarta-Bandung. "Kereta api cepat ini baru pertama kali ada di Indonesia.”

"Prosesnya harus benar-benar menyeluruh dan harus ada prinsip kehati-hatian," kata dia di kantornya, Jakarta Selatan, Jumat, 22 Januari 2016.

Nur menilai proses kesepakatan kereta cepat ini sangat cepat. Menurut dia, dari sosialisasi awal sampai konsultasi terkesan tergesa-gesa. "Apakah memang prosesnya dilakukan? Jangan sampai ini hanya menjadi proyek ambisius pemerintah, tapi hal-hal yang seharusnya menjadi pertimbangan diabaikan," ucap wanita yang akrab disapa Yaya ini.

Baca: Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung

Yaya menjelaskan, pemerintah belum berpengalaman dalam hal proyek kereta api cepat. Apalagi proyek ini akan melalui banyak wilayah. Maka, kata dia, pemerintah perlu mengetahui dampak sosialnya. Dampak sosial ini juga harus dimuat dalam analisis mengenai dampak lingkungan (amdal).

"Kalau melihat rentang waktu proses amdal ini, perlu dicurigai bahwa amdalnya enggak benar," tuturnya.

Dia menjelaskan, proyek ini melampaui lima kabupaten yang perlu diteliti dampak sosial dari pembangunan kereta cepat. "Berapa wilayah masyarakat yang akan terkena? Apakah ada akses yang terpotong dengan adanya jalur kereta ini?" katanya. Belum lagi pertanyaan, apakah proses konsultasinya sudah benar dilaksanakan dan memuat aspirasi masyarakat.

Menurut Yaya, kajian itu bukan studi yang sederhana. Ia meminta pemerintah tak terburu-buru mengadakan proyek kereta cepat ini. "Mendingan pemerintah meletakkan kehati-hatian di depan daripada nanti menyesal, kalau kemudian hari dampaknya jauh lebih besar dari yang diperkirakan," ujarnya.

REZKI ALVIONITASARI


Berita terkait

Kilas Balik Hari Daur Ulang Sedunia

49 hari lalu

Kilas Balik Hari Daur Ulang Sedunia

Hari Daur Ulang Sedunia ini juga meningkatkan kesadaran akan daur ulang sebagai sebuah ide dan konsep yang penting.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Walhi Ingatkan Dampak Negatif Migrasi Penduduk ke IKN, Garuda Masuk InJourney Bulan Depan

59 hari lalu

Terkini Bisnis: Walhi Ingatkan Dampak Negatif Migrasi Penduduk ke IKN, Garuda Masuk InJourney Bulan Depan

Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) mengingatkan potensi kerusakan lingkungan imbas migrasi penduduk ke Ibu Kota Nusantara (IKN).

Baca Selengkapnya

Prabowo-Gibran Menang, Walhi: Perlu Oposisi Kuat Demi Kebijakan Pro-Lingkungan

17 Februari 2024

Prabowo-Gibran Menang, Walhi: Perlu Oposisi Kuat Demi Kebijakan Pro-Lingkungan

Organisasi masyarakat sipil khawatir Prabowo-Gibran melanjutkan program Jokowi yang dinilai merusak lingkungan hidup.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Faisal Basri Sebut Sri Mulyani Paling Siap Mundur dari Kabinet, KNKT Didesak Transparan Soal Kecelakaan Kereta

17 Januari 2024

Terpopuler: Faisal Basri Sebut Sri Mulyani Paling Siap Mundur dari Kabinet, KNKT Didesak Transparan Soal Kecelakaan Kereta

Berita terpopuler hari ini mencakup Faisal Basri yang menyebut Sri Mulyani paling siap mundur dari Kabinet Jokowi.

Baca Selengkapnya

Media Asing Soroti Kecaman WALHI ke PT Astra Agro Lestari

28 November 2023

Media Asing Soroti Kecaman WALHI ke PT Astra Agro Lestari

PT Astra Agro Lestari dikritik oleh kelompok lingkungan hidup WALHI.

Baca Selengkapnya

Indonesia Bisa Membuat Kereta Cepat, Pengamat Sebutkan Peluang dan Kebijakan Strategis

19 Oktober 2023

Indonesia Bisa Membuat Kereta Cepat, Pengamat Sebutkan Peluang dan Kebijakan Strategis

Ketua Bidang Perkeretaapian MTI Aditya Dwi Laksana mengatakan pengembangan kereta cepat secara lokal itu sama seperti kondisi di pertambangan yang memerlukan smelter. Artinya, Indonesia masih memerlukan penguatan di dalam negeri.

Baca Selengkapnya

Catatan Walhi Terhadap Proyek Rempang Eco City dan Bentrok di Seruyan

9 Oktober 2023

Catatan Walhi Terhadap Proyek Rempang Eco City dan Bentrok di Seruyan

Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Indonesia memberikan tanggapan kritis terhadap proyek Rempang Eco City dan konflik di Seruyan.

Baca Selengkapnya

Menhub Budi Karya Ungkap Cetak Biru Rencana Kereta Cepat Jakarta Surabaya

8 Oktober 2023

Menhub Budi Karya Ungkap Cetak Biru Rencana Kereta Cepat Jakarta Surabaya

Budi Karya Sumadi menyatakan Kereta Cepat Jakarta-Surabaya sudah masuk cetak biru perencanaan Kementerian Perhubungan (Kemenhub).

Baca Selengkapnya

Diresmikan Jokowi Besok, Ini Fasilitas Kereta Cepat Jakarta - Bandung

1 Oktober 2023

Diresmikan Jokowi Besok, Ini Fasilitas Kereta Cepat Jakarta - Bandung

Apa saja fasilitas yang ada di Kereta Cepat Jakarta - Bandung yang akan diresmikan

Baca Selengkapnya

Izin Operasi Kereta Cepat Jakarta-Bandung Terbit, Kemenhub: Siap Layani Penumpang

1 Oktober 2023

Izin Operasi Kereta Cepat Jakarta-Bandung Terbit, Kemenhub: Siap Layani Penumpang

Izin operasi Kereta Cepat Jakarta-Bandung dikeluarkan melalui Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 114 Tahun 2023 tentang Izin Operasi Sarana Perkeretaapian Umum PT Kereta Cepat Indonesia China (PT KCIC).

Baca Selengkapnya