Produk Sarung Denim Menimbang Pasar

Reporter

Editor

Saroh mutaya

Jumat, 22 Januari 2016 23:02 WIB

Pekerja menjemur Sarung Pantai yang telah diwarnai di kawasan Industri rumahan, Mojolaban, Sukoharjo, Jawa Tengah, 23 November 2015. Dalam satu hari mereka mampu menghasilkan hingga 150 kodi. Tempo/Bram Selo Agung

TEMPO.CO, Jakarta - PT Apac Inti Corpora (Apac Inti) melakukan inovasi pengembangan produk denim untuk bahan baku sarung, pakaian koko dan sejenisnya dengan segmen kalangan menengah ke atas.


Rio Rianto, Staf Ahli PR PT Apac Inti Corpora, mengatakan pengembangan produk dengan sebutan sarung denim sebagai terobosan perusahaan untuk meningkatkan penjualan dan menjaring konsumen baru di tengah kelesuan ekonomi domestik dan dampak menurunnya permintaan pasar ekspor di tingkat global.


Menurutnya, produksi sarung denim hanya dibatasi dengan volume kapasitas 1.000 yard hingga 2.000 yard, mengingat produk tersebut masih dalam tahap penjajakan pasar.


“Kami sebenarnya mampu memproduksi sarung denim dengan volume tak terhingga, tapi lihat pasar seperti apa dulu,” ujarnya saat ditemui Bisnis, (22 Januari 2016).


Rio mengakui dalam tahap awal sudah ada perusahaan besar melakukan kerja sama untuk pembuatan produk sarung denim dalam kapasitas lebih banyak. Menurutnya, perusahaan itu saat ini juga memproduksi sarung dengan kain katun.


Advertising
Advertising

Dengan pangsa pasar kalangan menengah ke atas, lanjutnya, perusahaan tidak kesulitan untuk memasarkan ke sejumlah pelaku usaha yang berminat dalam pembuatan sarung.


Pihaknya juga tidak mempersoalkan kerja sama dengan permintaan produksi dalam kapasitas banyak karena beberapa mesin sudah di-setting untuk memproduksi sarung denim dalam jumlah banyak.


“Kami tidak berinvestasi dengan membeli mesin baru. Hanya manfaatin mesin yang sudah ada,” ujarnya.


Apac Inti selama ini fokus menggarap industri utama tekstil bahan baku garmen dan denim, gray dan serta jenis benang.


Menurutnya, jenis benang (cotton) dan denim hingga saat ini masih memberikan kontribusi terbesar dibanding jenis lain yang di produksi Apac Inti baik untuk perolehan penjualan ekspor maupun pasar dalam negeri.


Pengembangan produk sarung denim diyakini bakal mendorong pendapatan pasar domestik, yang sebelumnya bukan menjadi prioritas. Pasalnya, hasil produksi perusahaan sebagian besar untuk memenuhi pasar ekspor ke berbagai negara.


Dia mengakui pasar ekspor mengalami kelesuan akibat dampak dari krisis global yang berkepanjangan. Dengan kondisi tersebut, perusahaan mulai mencoba menggarap pasar domestik dengan inovasi produk denim terbaru.


Kalangan industri tekstil selain tetap berupaya meningkatkan kualitas, juga dituntut untuk melakukan pengembangan desain serta mampumembaca trend pasar baik ekspor maupun domestik, menyusul perlambatan ekonomi yang hingga kini masih terus berlanjut.


Selain itu, aktivitas industri tekstil nasional saat ini masih mengalami gangguan cukup berat akibat kebijakan-kebijakan pemerintah tahun-tahun sebelumnya kurang mendukung.


Menurut dia, produsen tekstil kini semakin sulit berkembang dan tidak akan mampu bertahan jika tidak menerapkan terobosan baru, mengingat persaingan makin terbuka dengan dibukanya pasar bebas Asean awal tahun ini.


Saat ini perusahaan yang memiliki spidels (mata pintal) sebanyak 384.000 unit dan didukung sekitar 6.800 karyawan, dengan kemampuan produksi tekstil dan produk tekstil sekitar 111.128 ton per tahun dengan berbagai jenis.


Kemampuan produksi bahan baku jeans dapat mencapai menjadi 6,5 juta meter/bulan.



BISNIS

Berita terkait

Industri Tekstil Dukung Permendag Pengaturan Impor, Dukung Industri dan Ciptakan Lapangan Kerja

46 hari lalu

Industri Tekstil Dukung Permendag Pengaturan Impor, Dukung Industri dan Ciptakan Lapangan Kerja

Industri tekstil mengklaim industri pertekstilan menyerap banyak tenaga kerja terutama yang berpendidikan rendah sehingga patut dipertahankan.

Baca Selengkapnya

API Dukung Pembatasan Barang Impor: Bisa Dorong Peningkatan Utilitas Industri Tekstil Dalam Negeri

46 hari lalu

API Dukung Pembatasan Barang Impor: Bisa Dorong Peningkatan Utilitas Industri Tekstil Dalam Negeri

Ketua API Jemmy Kartiwa mendukung Permendag Nomor 3 Tahun 2024 yang intinya mengatur batas bawaan barang impor.

Baca Selengkapnya

Tekstil Hingga Perikanan Diprediksi Terdampak Resesi Jepang, Batu Bara dan Nikel Waspada

19 Februari 2024

Tekstil Hingga Perikanan Diprediksi Terdampak Resesi Jepang, Batu Bara dan Nikel Waspada

Ekonom Indef menyebut sejumlah sektor bakal terdampak oleh resesi yang melanda Jepang, tujuan ekspor terbesar keempat Indonesia.

Baca Selengkapnya

Fasilitas Kawasan Berikat: Menyelami Dukungan Penting bagi Industri Tekstil

4 Oktober 2023

Fasilitas Kawasan Berikat: Menyelami Dukungan Penting bagi Industri Tekstil

Bea Cukai memberikan jawaban terkait sejauh mana fasilitas kawasan berikat telah berdampak positif terhadap pertumbuhan perekonomian Indonesia.

Baca Selengkapnya

Kementerian Perindustrian Dorong Kinerja Industri Tekstil

27 Agustus 2023

Kementerian Perindustrian Dorong Kinerja Industri Tekstil

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus melakukan upaya meningkatkan kinerja industri tekstil dengan pelatihan dan pendidikan vokasi.

Baca Selengkapnya

Industri Tekstil Masih Tertekan, Menperin: Tapi Sekarang Level Tekanannya Berbeda

10 Mei 2023

Industri Tekstil Masih Tertekan, Menperin: Tapi Sekarang Level Tekanannya Berbeda

Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita mengungkapkan subsektor industri tekstil dan produk tekstil (TPT) mesih tertekan akibat krisis global.

Baca Selengkapnya

Industri Tekstil dan Alas Kaki Masih PHK Karyawan, Menperin: Sedikit Sekali Kok

10 Mei 2023

Industri Tekstil dan Alas Kaki Masih PHK Karyawan, Menperin: Sedikit Sekali Kok

Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan PHK terjadi karena perusahaan sedang melakukan diversifikasi produk.

Baca Selengkapnya

Menperin dan Luhut Sepakat Terus Beri Insentif untuk Industri Tekstil, Ini Sebabnya

10 Mei 2023

Menperin dan Luhut Sepakat Terus Beri Insentif untuk Industri Tekstil, Ini Sebabnya

Menperin Agus Gumiwang dan Menteri Luhut sepakat terus memberi memberi insentif untuk subsektor tekstil dan produk tekstil.

Baca Selengkapnya

Tren Ekspor Meningkat, Luhut: Pemerintah Siapkan Berbagai Insentif untuk Pelaku Industri Tekstil

9 Mei 2023

Tren Ekspor Meningkat, Luhut: Pemerintah Siapkan Berbagai Insentif untuk Pelaku Industri Tekstil

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menilai tren ekspor maupun impor produk tekstil Indonesia meningkat cukup tinggi setelah pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

320 Ribu Ton Tekstil Ilegal Impor Masuk RI, Produsen Serat dan Benang: Negara Kehilangan Pendapatan Rp 19 T

1 April 2023

320 Ribu Ton Tekstil Ilegal Impor Masuk RI, Produsen Serat dan Benang: Negara Kehilangan Pendapatan Rp 19 T

Ketua Umum APSyFI Redma Wirawasta mengungkap impor tekstil dan produk tekstil (TPT) ilegal melonjak sepanjang tahun lalu. Apa dampaknya?

Baca Selengkapnya