Organisasi Buruh: Ancaman Pengangguran Meningkat Tahun Ini

Reporter

Editor

Saroh mutaya

Jumat, 22 Januari 2016 23:00 WIB

Abdul Hafid, memperlihatkan sejumlah formulir ormas Gafatar (Gerakan Fajar Nusantara) yang diikuti anak dan menantunya yang hilang setelah bergabung, Makassar, Sulawesi Selatan, 13 Januari 2016. Gafatar merekrut anak-anak muda hingga para pengusaha, dosen, dokter, maupun buruh. Gafatar juga melakukan pendekatan melalui kegiatan-kegiatan sosial. Bahkan mereka juga menjanjikan beasiswa kepada anak-anak muda yang masih kuliah. ANTARA/Dewi Fajriani

TEMPO.CO, Jakarta - Organisasi Buruh Internasional (Intenational Labour Organization/ILO) memprediksi angka pengangguran global pada tahun ini akan terus naik, terutama di negara-negara berkembang.


Angka terakhir untuk pengangguran pada 2015 diperkirakan mencapai 197,1 juta dan pada 2016 perkiraan tersebut meningkat hingga 2,3 juta mencapai 199,4.


Tambahan sekitar 1,1 juta pengangguran diperkirakan meningkatkan jumlah penghitungan global pada 2017, menurut Laporan ILO berjudulWorld Employment and Social Outlook Trends 2016(WESO).


Perlambatan yang berarti dalam perekonomian di negara-negara sudah berkembang ditambah dengan penurunan tajam dalam harga-harga komoditas memberikan dampak yang dramatis terhadap dunia kerja, kata Direktur Jenderal ILO Guy Ryderdalam keterangan resmi, Jumat (22 Januari 2016).


Menurutnya, banyak pekerja perempuan dan laki-laki yang harus menerima pekerjaan berupah rendah baik di negara-negara sudah berkembang maupun berkembang dan juga semakin meningkat di negara-negara maju.


Advertising
Advertising

Kendati terjadi penurunan pengangguran di sejumlah negara Uni Eropa dan Amerika Serikat, masih terlalu banyak orang yang menganggur. Kita harus melakukan aksi untuk mendorong peluang kerja yang layak atau kita menghadapi risiko tensi sosial yang makin besar.


Pada 2015, jumlah pengangguran global berkisar 197,1 juta 27 juta lebih tinggi ibandingkan tingkat pra-krisis tahun 2007.


Tingkat pengangguran di negara-negara maju menurun dari 7,1%pada 2014 menjadi 6,7%pada 2015. Dalam banyak kasus, kemajuan ini sayangnya tidak memadai untuk menghapuskan kesenjangan pekerjaan yang muncul sebagai akibat krisis keuangan global.


Selanjutnya, kondisi ketenagakerjaan saat ini melemah di negara-negara sudah berkembang dan berkembang, khususnya di Brasil, Cina dan negara-negara penghasil minyak.


Lingkungan perekonomian yang tidak stabil yang tercermin pada aliran modal yang rentan, masih tidak berfungsinya pasar-pasar keuangan dan kurangnya permintaan global terus berpengaruh pada perusahaan dan investasi serta penciptaan lapangan kerja, Raymond Torres, Direktur Departemen Penelitian ILO menjelaskan.


Penulis WESO juga mendokumentasikan fakta bahwa kualitas pekerjaan masih menjadi tantangan utama.


Meski terjadi penurunan tingkat kemiskinan, tingkat penurunan pekerja miskin di negara-negara berkembang melambat dan pekerjaan rentan masih mencapai lebih dari 46%dari jumlah pekerjan secara global, yang berdampak pada hampir 1,5 milyar orang.


Pekerjaa rentan terbilang tinggi khususnya di perekonomian sudah berkembang dan berkembang, mencapai antara setengah dan tiga perempat populasi pekerja di kelompok-kelompok negara tersebut, dengan tertinggi di Asia Selatan (74%) dan Afrika sub-Sahara (70%).


Sementara itu, laporan memperlihatkan bahwa pekerjaan informal sebagai persentase pekerjaan non-pertanian melampaui 50%di setengah negara-negara berkembang dan sudah berkembang dengan data perbandingan.


Di satu pertiga dari negara-negara ini, hal ini berdampak pada lebih 65%pekerja.


Kurangnya pekerjaan layak mengarahkan orang pada pekerjaan informal, yang ditandai dengan rendahnya produktivitas, upah rendah dan tanpa perlindungan sosial. Ini harus diubah.


Melakukan respons segera dan kuat terhadap skala tantanga pekerjaan global merupakan kunci keberhasilan penerapan Agenda Pembangunan Berkelanjutan PBB tahun 2030 yang baru saja diadopsi, demikian Ryder.



BISNIS

Berita terkait

Bupati Langkat Diduga Lakukan Praktik Perbudakan

24 Januari 2022

Bupati Langkat Diduga Lakukan Praktik Perbudakan

Setidaknya ada tujuh buah dugaan perbudakan yang dilakukan oleh Terbit kepada pekerja yang menggarap kebun sawit miliknya.

Baca Selengkapnya

Polisi Siapkan 8.500 Personel di Aksi Buruh di Depan Istana Besok

6 Oktober 2017

Polisi Siapkan 8.500 Personel di Aksi Buruh di Depan Istana Besok

Kepolisian Daerah Metro Jaya menyiapkan 8.500 personel mengamankan aksi buruh yang diadakan Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia, besok.

Baca Selengkapnya

Agustus 2017, Upah Buruh Tani Naik

15 September 2017

Agustus 2017, Upah Buruh Tani Naik

BPS mencatat upah nominal harian buruh tani nasional pada Agustus 2017 mengalami kenaikan.

Baca Selengkapnya

Juni 2017 Upah Buruh Harian Tani Meningkat Tipis 0,26 Persen

17 Juli 2017

Juni 2017 Upah Buruh Harian Tani Meningkat Tipis 0,26 Persen

BPS mencatat upah nominal harian buruh tani nasional pada Juni
2017 meningkat sebesar 0,26 persen.

Baca Selengkapnya

KSPI Bantah Said Iqbal Bangun Rumah Mewah dari Iuran Buruh  

5 Mei 2017

KSPI Bantah Said Iqbal Bangun Rumah Mewah dari Iuran Buruh  

Juru bicara KSPI menjelaskan ihwal isu rumah mewah yang menghantam Said Iqbal, Ketua KSPI.

Baca Selengkapnya

Peringatan May Day, Buruh Indonesia Usung Tema HOSJATUM

30 April 2017

Peringatan May Day, Buruh Indonesia Usung Tema HOSJATUM

Said mengkritik sistem outsourcing sebgaai bentuk perbudakan modern.

Baca Selengkapnya

Komite Aksi Perempuan Tuntut Upah Layak Bagi Buruh

29 April 2017

Komite Aksi Perempuan Tuntut Upah Layak Bagi Buruh

Penghasilan yang tak mencukupi ternyata diperparah dengan beban kerja yang tinggi.

Baca Selengkapnya

Sambut Mayday, Pemkot Tangerang dan SPSI Siapkan Pentas Seni

21 April 2017

Sambut Mayday, Pemkot Tangerang dan SPSI Siapkan Pentas Seni

Pemerintah Kota Tangerang melalui Dinas Tenaga Kerja dan Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) akan menggelar acara perlombaan hingga gelar seni

Baca Selengkapnya

BPS: Upah Buruh Tani Naik Jadi Rp 49.473,00 Per Hari

18 April 2017

BPS: Upah Buruh Tani Naik Jadi Rp 49.473,00 Per Hari

Upah nominal harian buruh tani nasional pada Maret 2017 naik
0,42 persen dibandingkan dengan bulan sebelumnya.

Baca Selengkapnya

Acuhkan Imbauan Menteri Hanif, KPBI Tetap Demo pada Hari Buruh  

15 April 2017

Acuhkan Imbauan Menteri Hanif, KPBI Tetap Demo pada Hari Buruh  

KPBI tetap menginstruksikan seluruh anggotanya melakukan unjuk rasa pada peringatan Hari Buruh Internasional, 1 Mei 2017.

Baca Selengkapnya