TEMPO Interaktif, Jakarta:Ketua Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia, Thomas Darmawan, mengatakan sekitar 850 ribu industri rumah tangga dan 100 ribu industri kecil makanan dan minuman terancam bangkrut bila pemerintah jadi menaikkan tarif dasar listrik (TDL). “Walaupun di kisaran 20 persen,” ujarnya kepada Tempo kemarin.Thomas menyikapi pernyataan Menteri Perindustrian Fahmi Indris yang menegaskan bahwa Ketua Kadin MS Hidayat mengatakan kalangan pengusaha industri masih bisa menyanggupi kenaikan TDL di kisaran 20 persen. “Itu hanya untuk industri besar, bagaimana dengan yang rumah tangga dan kecil itu,” ujarnya.Sekarang ini, menurut Thomas, terdapat 950 ribu industri rumah tangga kecil, menengah dan besar yang tersebar di seluruh Indonesia, dan 850 ribunya adalah industri rumah tangga kecil. Dengan asumsi setiap industri kecil memperkerjakan lima orang, maka akan terjadi pengangguran sekitar 4.250.000 pekerja. “Apa itu tidak menjadi perhatian pemerintah," katanya.Menurut Thomas, pemerintah harus memperhatikan industri kecil yang jauh lebih banyak dan masih bersifat baru memulai usaha kerja. Ia khawatir bila industri kecil memperoleh perlakuan yang sama dengan industri besar. “Mereka pasti akan gulung tikar," katanya.“Jadi bukan digolongkan dalam tarif industri yang sama,” tambahnya. Seharusnya pemerintah membedakan kebijakan atas dasar produk industri, jumlah pemakaian, pemakaian listrik pada jam sibuk ataupun penggolongan berdasarkan jenis-jenis industrinya.zaky almubarok