WIKA Bidik Kontrak Rp 86 Triliun

Reporter

Editor

Abdul Malik

Selasa, 12 Januari 2016 22:19 WIB

PT Wijaya Karya. recruitmentbumn.com

TEMPO.CO, Jakarta - PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) membidik kontrak Rp 86 triliun tahun ini, naik 57,74 persen dibanding target 2015. Sekretaris Perusahaan WIKA, Suradi Wongso, mengatakan target tersebut terdiri atas dua bagian, yakni Rp 52,29 triliun untuk tahun ini dan carry over 2015 sebesar Rp 33,74 triliun.

Menurut Suradi, komposisi target kontrak baru berasal dari pemerintah 20,73 persen, badan usaha milik negara 15,85 persen, dan swasta 63,42 persen. Hingga Desember 2015, kontrak baru yang diraih WIKA sekitar Rp 25,33 triliun atau 80,03 persen dari target kontrak baru 2015.

WIKA juga memproyeksikan angka penjualan, termasuk kerja sama operasional (KSO) Rp 26,49 triliun atau naik 23,61 persen dari Rencana Kerja dan Anggaran 2015. “Laba yang dapat didistribusikan ke entitas induk tahun ini mencapai Rp 750,15 miliar,” kata Suradi, Selasa, 12 Januari 2015.

Adapun untuk belanja modal, WIKA menganggarkan Rp 10,59 triliun tahun ini. Dengan asumsi, kata Suradi, perseroan mendapatkan penyertaan modal negara Rp 4 triliun. Dari angka itu, belanja modal perusahaan induk sebesar Rp 9,82 triliun dan untuk anak usaha Rp 770,44 miliar. Komposisi belanja modal induk usaha di antaranya untuk pengembangan usaha Rp 7,68 triliun, penyertaan Rp 1,55 triliun, dan investasi aset tetap Rp 583,5 miliar.

Analis PT Investa Sarana Mandiri, Kiswoyo Adi Joe, menilai sektor konstruksi akan menjadi motor pendorong pertumbuhan ekonomi dan indeks harga saham gabungan tahun ini. "Bisnis konstruksi meningkat karena pembangunan infrastruktur yang digenjot mulai awal tahun ini," katanya.

Dengan terdorongnya sektor konstruksi, sektor perbankan otomatis terangkat melalui penyaluran pinjaman kepada proyek-proyek infrastruktur. Hal senada disampaikan oleh Kepala Riset NH Korindo Securities Indonesia, Reza Priyambada, "Kalau pengucuran kredit naik, bisnis perbankan juga akan tumbuh."

Perusahaan konstruksi lainnya, PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk (PT PP), menargetkan nilai kontrak Rp 70 triliun, terutama dari proyek-proyek pemerintah. Sekretaris Perusahaan PP, Agus Samuel, mengatakan Rp 40 triliun di antaranya merupakan kontrak carry over tahun lalu. Target kontrak baru tahun ini sebesar Rp 30 triliun. "Peluang lebih banyak pada tahun ini," katanya.

SINGGIH SOARES | ADITYA BUDIMAN

Berita terkait

Penataan Kawasan Cagar Budaya Nasional Muara Jambi Siap Dilakukan

8 hari lalu

Penataan Kawasan Cagar Budaya Nasional Muara Jambi Siap Dilakukan

Dirjen Kebudayaan Hilmar Farid minta pembangunan fisik Kawasan Cagar Budaya Nasional Muara Jambi dilakukan dengan standar yang baik.

Baca Selengkapnya

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

11 hari lalu

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

BTN mengusulkan skema dana abadi untuk membiayai program 3 juta rumah yang dicanangkan oleh pasangan Capres-cawapres terpilih Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Hunian Modular Berkelanjutan Dibangun di Kawasan Inti IKN, Apa Keunggulannya?

11 hari lalu

Hunian Modular Berkelanjutan Dibangun di Kawasan Inti IKN, Apa Keunggulannya?

Otoritas Ibu Kota Nusantara (OIKN) menyatakan akan menggunakan sistem modular untuk membangun hunian di IKN. Apa itu sistem hunian modular?

Baca Selengkapnya

Tol Tangerang Merak dari Serang Barat - Cilegon Timur Dilebarkan Jadi 3 Lajur, Ditargetkan Selesai Awal 2025

11 hari lalu

Tol Tangerang Merak dari Serang Barat - Cilegon Timur Dilebarkan Jadi 3 Lajur, Ditargetkan Selesai Awal 2025

Astra Infra Toll Road Tangerang-Merak pada tahun ini memulai pekerjaan proyek konstruksi penambahan lajur ketiga pada segmen Serang Barat (KM 77+375) sampai dengan Cilegon Timur (KM 87+150).

Baca Selengkapnya

Sederet Dugaan Penyebab Tol Bocimi Longsor, Salah Konstruksi?

31 hari lalu

Sederet Dugaan Penyebab Tol Bocimi Longsor, Salah Konstruksi?

Penyebab jalan Tol Bocimi longsor hingga saat ini masih diselidiki

Baca Selengkapnya

Longsor di Tol Bocimi, Pengamat: Tidak Laik Fungsi, Konstruksi Ulang

32 hari lalu

Longsor di Tol Bocimi, Pengamat: Tidak Laik Fungsi, Konstruksi Ulang

Koordinator Indonesia Toll Road Watch, Deddy Herlambang menilai bahwa amblasnya jalan tol Bocimi itu karena kegagalan konstruksi.

Baca Selengkapnya

Bos Waskita Karya Beberkan Utang Perseroan Tembus Rp 41,2 Triliun: Butuh 17 Tahun untuk Lunas

48 hari lalu

Bos Waskita Karya Beberkan Utang Perseroan Tembus Rp 41,2 Triliun: Butuh 17 Tahun untuk Lunas

Direktur Utama Waskita Karya Muhammad Hanagroho membeberkan utang perusahaan hingga akhir Desember 2023 yang mencapai Rp 41,2 triliun.

Baca Selengkapnya

Perusahaan Konstruksi Terbesar di Asia Tengah Jajaki Peluang Investasi di IKN

23 Februari 2024

Perusahaan Konstruksi Terbesar di Asia Tengah Jajaki Peluang Investasi di IKN

Otorita Ibu Kota Nusantara mengatakan perusahaan konstruksi terbesar di Asia Tengah, BI Group, saat ini tertarik untuk menanamkan modalnya di IKN.

Baca Selengkapnya

Pemkot Depok Bantah Proyek Jembatan Mampang Mangkrak, Dinas PUPR Ungkap Kendalanya

7 Januari 2024

Pemkot Depok Bantah Proyek Jembatan Mampang Mangkrak, Dinas PUPR Ungkap Kendalanya

Kepala Dinas PUPR Kota Depok mengungkap sejumlah kendala di balik proyek Jembatan Mampang. Salah satunya ada jaringan PLN Jawa-Bali

Baca Selengkapnya

Mengenal 3 Sistem Konstruksi Rumah Tahan Gempa di Jepang

3 Januari 2024

Mengenal 3 Sistem Konstruksi Rumah Tahan Gempa di Jepang

Selain sistem konstruksi bangunan yang diwajibkan Pemerintah Jepang, sistem peringatan dini diterapkan sehingga meminimalisasi korban gempa bumi.

Baca Selengkapnya