DNI Direvisi Demi Genjot Investor Asing di Bisnis Perfilman  

Reporter

Selasa, 12 Januari 2016 08:48 WIB

DOK/TEMPO/Arif Fadillah

TEMPO.CO, Jakarta - Deputi Hubungan Antarlembaga dan Wilayah Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Endah W. Sulistianti mengatakan revisi Daftar Negatif Investasi (DNI) di sektor ekonomi kreatif, khususnya bidang usaha pertunjukan film, bertujuan mendukung perfilman nasional agar dilihat lebih banyak orang. Namun besaran persentase investasi asing masih menjadi pembahasan.

Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mengusulkan investor asing bisa memiliki maksimal 51 persen saham. Namun, kata Endah, pihak asing masih kurang berminat. "Kata BKPM, angka itu sudah mayoritas sebenarnya, cuma asing tidak mau seolah-olah belum buat mereka," kata Endah saat ditemui di kediamannya, Kemanggisan, Jakarta, Senin, 11 Januari 2016.

Selain bidang pertunjukan film, produksi dan distribusi rencananya akan dibuka untuk asing. Dengan pembukaan ini, rumah-rumah produksi asing dapat masuk ke Indonesia. "Nanti diatur bagaimana caranya PH (production house) asing masuk, tenaga kerjanya tetap lokal," katanya.

Salah satu contoh peraturan yang dapat diterapkan saat masuk penanaman modal asing di sektor produksi film ialah dengan mewajibkan subyek pajak harus ada di Indonesia. Kemudian membuat aturan mengenai komposisi kru film dan tenaga kerja dalam negeri. "Bisa contoh Prancis dan Korea," tuturnya.

Menurut Endah, pemerintah menginginkan investasi asing masuk lantaran bioskop di Indonesia sedikit. Menurut dia, penyebab sedikitnya jumlah bioskop akibat ada aturan tidak tertulis yang mengesankan membuat bioskop harus di dalam mal dan efek negatif dari monopoli bisnis. "Dibuat seolah bioskop standarnya tinggi. Mau enggak mau bioskop kecil mati," ujarnya. Meski begitu, takaran persentase investasi asing tetap menjadi perhatian serius agar industri ini tidak dikuasai asing sepenuhnya.

Kepala Bekraf Triawan Munaf mengatakan saat ini di Indonesia jumlah layar bioskop sebanyak 1.088 layar dan hanya bisa dinikmati oleh masyarakat kelas atas, sehingga masyarakat kelas menengah ke bawah masih teralienasi hiburan di bioskop. "Perlu dipikirkan konsepnya nanti. Walaupun bioskopnya lebih kecil, fungsinya sebagai pusat hiburan tidak berubah," ujarnya saat dihubungi Tempo kemarin.

Investor asing dibutuhkan untuk merealisasikan 5.000 layar baru pada 2016 guna memenuhi kebutuhan masyarakat, terutama segmen kelas menengah-bawah.

Triawan mengatakan layar bioskop untuk kelas menengah-bawah tersebut sangat diperlukan untuk menunjang kebutuhan di daerah kabupaten dan kota. “Kalau untuk bioskop kelas menengah atas seperti di mal sudah banyak dan bagus dengan standar internasional,” ujarnya.

Rencananya hari ini Presiden Joko Widodo akan menggelar rapat terbatas Kabinet Kerja untuk membahas Daftar Negatif Investasi. Rapat sempat akan dilaksanakan 7 Desember lalu, tapi batal lantaran materi masih perlu disiapkan.

AHMAD FAIZ|ARIEF HIDAYAT

Berita terkait

Sinopsis Possession: Kerasukan yang Diadaptasi dari Film Prancis

1 hari lalu

Sinopsis Possession: Kerasukan yang Diadaptasi dari Film Prancis

Film horor akan tayang di bioskop pada 8 Mei 2024. Film ini merupakan adaptasi dari film Prancis berjudul Possession. Ini sinopsis film Possesion.

Baca Selengkapnya

Nasib 2 Film Mendiang Lee Sun Kyun yang Belum Dirilis, Distributor Angkat Bicara

1 hari lalu

Nasib 2 Film Mendiang Lee Sun Kyun yang Belum Dirilis, Distributor Angkat Bicara

Distributor film Korea Selatan menghadapi dilema atas karya-karya mendiang Lee Sun Kyun yang sampai saat ini belum dirilis.

Baca Selengkapnya

5 FIlm Buatan Mouly Surya, Terbaru Ada Trigger Warning

1 hari lalu

5 FIlm Buatan Mouly Surya, Terbaru Ada Trigger Warning

Mouly Surya adalah seorang sineas Indonesia yang mulai mendunia.

Baca Selengkapnya

Bukan Filmapik, Ini 12 Daftar Tempat Nonton Film Legal

1 hari lalu

Bukan Filmapik, Ini 12 Daftar Tempat Nonton Film Legal

Bukan di Filmapik, berikut ini daftar tempat nonton film legal yang bisa Anda pilih. Umumnya tempat film ini ada biaya langganan dan masih terjangkau.

Baca Selengkapnya

Pemeran Film The Idea of You

3 hari lalu

Pemeran Film The Idea of You

Film The Idea of You tayang di Prime Video pada 2 Mei 2024

Baca Selengkapnya

Vina: Sebelum 7 Hari, Sinopsis dan Para Pemerannya

4 hari lalu

Vina: Sebelum 7 Hari, Sinopsis dan Para Pemerannya

Film horor Vina: Sebelum 7 Hari disutradarai oleh Anggy Umbara akan rilis pada 8 Mei 2024

Baca Selengkapnya

Tujuan Hanung Bramantyo Potong Adegan dan Ganti Judul Film Tuhan, Izinkan Aku Berdosa

6 hari lalu

Tujuan Hanung Bramantyo Potong Adegan dan Ganti Judul Film Tuhan, Izinkan Aku Berdosa

Sutradara Hanung Bramantyo menyebut film Tuhan, Izinkan Aku Berdosa awalnya hadir delam dua versi, 21+ dan 17+.

Baca Selengkapnya

Glenn Fredly The Movie: Momentum Setelah Opname hingga Pengisi Vokal dalam Film

11 hari lalu

Glenn Fredly The Movie: Momentum Setelah Opname hingga Pengisi Vokal dalam Film

Film drama biopik Glenn Fredly The Movie mulai tayang di seluruh bioskop Indonesia pada Kamis, 25 April 2024

Baca Selengkapnya

Sinopsis The Fall Guy yang Dibintangi Ryan Gosling

12 hari lalu

Sinopsis The Fall Guy yang Dibintangi Ryan Gosling

The Fall Guy film aksi stuntman produksi Universal Pictures yang tayang di bioskop Indonesia, pada Rabu, 24 April 2024

Baca Selengkapnya

Bamsoet Dukung FKPPI Produksi Film Anak Kolong

13 hari lalu

Bamsoet Dukung FKPPI Produksi Film Anak Kolong

Bambang Soesatyo mengungkapkan, keluarga besar FKPPI akan segera memproduksi atau syuting film "Anak Kolong".

Baca Selengkapnya