Realestate Indonesia Fasilitasi Pelaksanaan Hunian Berimbang

Reporter

Editor

Saroh mutaya

Senin, 11 Januari 2016 23:00 WIB

Atap gedung yang saling berdempetan dan mulai menimbulkan kerusakan di Shanghai, Cina, 25 November 2014. Chen Tong, kepala departemen teknik di perusahaan Xintuan Real Estate yang bertanggung jawab atas gedung tersebut tetap membantah ada masalah, meski sebagian penghuni takut untuk kembali karena kondisi gedungnya. (dailymail)

TEMPO.CO, Jakarta - DPD Realestat Indonesia (REI) Komisariat Malang siap memfasilitasi pelaksanaan hunian berimbang agar pelaksanaan bisa fokus.


Ketua DPD REI Malang Umang Gianto mengatakan aturan mengenai hunian berimbang dengan komposisi 1:2:3, yakni 1 rumah mewah, 2 rumah menengah, dan 3 rumah sederhana perlu didukung.


“Program tersebut penting agar masalah backlog perumahan segera tercapai,” ujarnya di Malang, Senin (11 Januari 2016).


Ketentuan mengenai hunian berimbang karena pengembang enggan untuk membangun rumah sederhana tapak karena margin yang diperoleh sangat terbatas.


Mereka lebih senang membangun rumah mewah dan mewah karena margin yang diterima pengembang relatif besar.


Advertising
Advertising

Dengan adanya ketentuan mengenai hunian berimbang, maka pengembang perumahan mewah secara otomatis harus menyediakan rumah menengah dan sederhana atau bersubsidi.


Problemnya, pengembang perumahan mewah banyak yang tidak mempunyai kemampuan di bidang penyediaan rumah bersubsidi.


Lagi pula, mereka lebih terkonsentrasi pada penyediaan rumah mewah sehingga tidak cukup waktu untuk mengurusi untuk membangun rumah menengah dan mewah.


Karena itulah, perlu ada lembaga yang memafasilitasi penyediaan rumah sederhana sebagai implementasi konsep hunian berimbang. Idealnya, konsep hunian berimbang berada dalam satu kawasan perumahan, namun dalam pelaksanaannya sulit diterapkan.


Karena itulah, pembangunan rumah sederhana bisa dilakukan di luar kompleks kawasan perumahan mewah, namun lokasinya diusahakan tetap strategis.


Dengan demikian, rumah sederhana yang dibangun tidak terlalu ke pinggir, melainkan masih berdekatan dengan pusat perkotaan sehingga tidak mempersulit penghuni mengakses ke kota untuk bekerja dan lainnya.


Pengembang yang biasanya menyediakan rumah biasanya sulit membebaskan tanah untuk rumah sederhana yang lokasinya tidak terlalu jauh dari pusat kota.


Karena itulah, perlu ada lembaga memfasilitasi, baik dari pemda maupun asosiasi, seperti REI. REI Malang siap memfasilitasi pengembang untuk merealisasikan program hunian berimbang.


Dengan cara seperti itu, maka pengembangan kawasan permukiman bisa diarahkan menjadi kawasan permukiman yang baik, tidak menjadi kantong-kantong permukiman baru yang tidak teratur, kumuh.



BISNIS

Berita terkait

Kisruh Rumah Dinas Puspiptek, Pensiunan Peneliti Pernah Laporkan BRIN ke Kejaksaan Agung

8 hari lalu

Kisruh Rumah Dinas Puspiptek, Pensiunan Peneliti Pernah Laporkan BRIN ke Kejaksaan Agung

Penghuni rumah dinas Psupiptek Serpong mengaku pernah melaporkan BRIN ke Kejaksaan Agung atas dugaan penyalahgunaan aset negara

Baca Selengkapnya

Laba Bersih BTN Kuartal I 2024 Tumbuh 7,4 Persen, Tembus Rp 860 M

12 hari lalu

Laba Bersih BTN Kuartal I 2024 Tumbuh 7,4 Persen, Tembus Rp 860 M

BTN mencatat pertumbuhan laba bersih sebesar 7,4 persen menjadi Rp 860 miliar pada kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Pria Bermobil Kepergok Curi Bra Wanita di Perumahan Discovery Bintaro Tangerang Selatan

33 hari lalu

Pria Bermobil Kepergok Curi Bra Wanita di Perumahan Discovery Bintaro Tangerang Selatan

Seorang pria pengendara minibus berwarna putih kepergok mencuri pakaian dalam atau bra milik warga. Aksi tersebut dilakukan di Perumahan Discovery Bintaro.

Baca Selengkapnya

Harga Rumah Naik Terus, Bagaimana Cara Belinya? Simak Tipsnya

41 hari lalu

Harga Rumah Naik Terus, Bagaimana Cara Belinya? Simak Tipsnya

Seperti yang diketahui, kini harga rumah naik terus. Lalu, bagaimana cara membelinya? Simak beberapa tipsnya berikut ini.

Baca Selengkapnya

Dirut BTN Targetkan Laba Bersih Rp 3,8 Triliun pada 2024

49 hari lalu

Dirut BTN Targetkan Laba Bersih Rp 3,8 Triliun pada 2024

BTN mengklaim memperoleh laba pada 2023 sebesar Rp 3,5 triliun dari kehati-hatian penyaluran kredit cost of credit.

Baca Selengkapnya

Basuki Hadimuljono Soal Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran: Bagus, tapi Belum Dibahas

56 hari lalu

Basuki Hadimuljono Soal Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran: Bagus, tapi Belum Dibahas

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengaku belum ada pembicaraan soal program tiga juta rumah yang diusung pemerintah baru.

Baca Selengkapnya

Lowongan Kerja di SMF Indonesia, Lulusan Hukum dan Akuntansi Bisa Melamar

58 hari lalu

Lowongan Kerja di SMF Indonesia, Lulusan Hukum dan Akuntansi Bisa Melamar

PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) Tbk. atau SMF Indonesia membuka lowongan kerja pada bulan ini.

Baca Selengkapnya

Sebut BTN Contoh Bank Sehat dengan Laba Bersih Rp 3,5 Triliun, Erick Thohir Wanti-wanti Ini ke Direksi dan Komisaris

3 Maret 2024

Sebut BTN Contoh Bank Sehat dengan Laba Bersih Rp 3,5 Triliun, Erick Thohir Wanti-wanti Ini ke Direksi dan Komisaris

Erick Thohir berharap BTN bisa turut membangun ekosistem pembangunan perumahan yang solutif untuk membantu mengatasi backlog perumahan.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Dorong Pemenuhan Perumahan Rakyat

28 Februari 2024

Bamsoet Dorong Pemenuhan Perumahan Rakyat

Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo atau Bamsoet, dipercaya menjadi Dewan Pembina Himpunan Pengembang Permukiman dan Perumahan Rakyat (Himperra).

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Pastikan Insentif PPN Pembelian Rumah Rp 5 Miliar Berlanjut Tahun Ini

30 Januari 2024

Sri Mulyani Pastikan Insentif PPN Pembelian Rumah Rp 5 Miliar Berlanjut Tahun Ini

Sri Mulyani mengatakan saat ini Kementerian Keuangan sedang mengurus regulasinya.

Baca Selengkapnya