Dorong Ekonomi Madura, Jatim Minta Tol Suramadu Digratiskan
Editor
Zed abidien
Kamis, 7 Januari 2016 11:08 WIB
TEMPO.CO, Surabaya - Gubernur Jawa Timur Soekarwo mengirim surat kepada Presiden Jokowi. Surat itu berisi tentang usulan penghapusan tarif masuk bagi semua kendaraan yang melintas di Jembatan Surabaya-Madura (Suramadu).
"Sudah saya kirim ke Presiden melalui Menteri Sekretaris Negara sejak Oktober 2015," kata Soekarwo di kantornya, Kamis, 7 Januari 2016.
Pakde Karwo, sapaan Soekarwo, beralasan penghapusan tarif kendaraan itu untuk menekan biaya transportasi barang dari Madura. Hal ini, menurut dia, diperlukan agar Pulau Madura dapat kompetitif dengan daerah lain, baik di Jawa Timur maupun di Indonesia. "Salah satu yang buat Madura tidak maju itu biaya transportasi yang cukup mahal," katanya.
Dia kemudian mencontohkan bahwa dahulu sempat berencana membuat seribu hektare lahan tebu di Madura. Namun, karena biaya transportasi dari Madura ke pabrik gula dengan menyeberangi Jembatan Suramadu sangat mahal, rencana tersebut tidak bisa dilanjutkan. "Ini kan sangat merugikan," katanya.
Ditanya respons Presiden Jokowi terhadap usulan itu, Soekarwo sebetulnya sudah menyetujui secara lisan. Namun surat resmi persetujuan hingga kini memang belum ada sehingga pelaksanaannya belum bisa dilakukan. "Mungkin dalam waktu dekat ini akan kirim surat lagi," katanya.
Tarif Jalan Tol Suramadu untuk roda empat dan sejenisnya memang tergolong yang paling mahal dari seluruh jalan tol yang ada di Indonesia. Untuk bentang sepanjang 5,4 kilometer, jenis kendaraan golongan I (sedan, jip, pick up, truk kecil, dan bus) dipatok Rp 30 ribu. Adapun kendaraan golongan II (truk dengan dua gandar) Rp 45 ribu, kendaraan golongan III (truk tiga gandar) Rp 60 ribu, dan golongan IV (truk empat gandar) Rp 75 ribu.
Pada Juni 2015, pemerintahan Jokowi menghapus biaya masuk Jalan Tol Suramadu untuk roda dua. Kebijakan itu bersamaan dengan kebijakan diskon 35 persen untuk masuk jalan tol selama musim Lebaran 2015.
EDWIN FAJERIAL