Jusuf Kalla: Rokok Bikin Orang Tambah Miskin  

Kamis, 7 Januari 2016 08:47 WIB

Wakil Presiden RI Jusuf Kalla, saat membuka dialog tingkat tinggi Pemanfaatan Gelombang Bonus Demografi, di Jakarta, 20 April 2015. Diskusi tersebut membahas mengenai masalah kesehatan, populasi kependudukan, pendidikan, kebijakan ekonomi dan perkembangan sosial di Indonesia. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden ‎Jusuf Kalla mengaku sepakat dengan rilis Badan Pusat Statistik yang menyatakan bahwa rokok adalah komoditas yang membuat masyarakat semakin miskin. Pasalnya, kata dia, kenaikan harga rokok tak diimbangi dengan pendapatan para penikmatnya.

"Orang bisa miskin itu kalau tingkat pengeluaran lebih tinggi dari pendapatannya," kata Kalla di kantor Wakil Presiden, Jakarta, Rabu, 6 Januari 2016. Mantan Ketua Umum Partai Golkar itu menilai rokok merupakan pengeluaran yang tak perlu. ‎"Kalau pendapatannya tidak naik tapi harga rokok naik, otomatis timbul seperti itu. Rokok, kan, bukan kebutuhan pokok.‎"

Kalla mengklaim sebenarnya pemerintah sudah mengambil banyak kebijakan untuk mengurangi peredaran rokok. Salah satu yang sudah dilakukan adalah menaikkan cukai rokok. Upaya itu menurut dia sudah sesuai dengan kebijakan banyak negara dalam membatasi peredaran rokok.



Namun Kalla meminta tak cuma pemerintah yang didesak menekan peredaran rokok. Kesadaran masyarakat akan kesehatan juga harus ditingkatkan. ‎Sebab, merokok di Indonesia sudah menjadi kebiasaan. "Kebiasaan merokok itulah yang justru membuat industri rokok makin naik. Padahal ini sudah harus segera diatasi."

Badan Pusat Statistik menyatakan bahwa belanja rokok orang miskin ternyata cukup besar. Kepala BPS Suryamin menegaskan, rokok menjadi salah satu penyumbang terbesar yang membuat sebagian masyarakat tetap berada di bawah garis kemiskinan. ‎Kepala BPS Suryamin mengatakan rokok menjadi komoditas yang memberikan kontribusi terbesar kedua, yakni 8,08 persen, terhadap garis kemiskinan di perkotaan. Sedangkan di pedesaan, kontribusinya 7,68 persen.‎

‎Tahun lalu, BPS juga merilis data serupa. Saat itu, BPS meyebutkan, beras menduduki peringkat pertama sebagai komoditas penyumbang angka kemiskinan dengan porsi 23,39 persen di kota dan 31,61 persen di desa. Rokok keretek filter menyumbang kemiskinan 11,18 persen di kota dan 9,39 persen di desa.‎

FAIZ NASHRILLAH‎

Berita terkait

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

10 hari lalu

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

Menurut Jusuf Kalla, pandangan masyarakat Papua seakan-akan Indonesia merampok Papua, mengambil kekayaan alamnya.

Baca Selengkapnya

Gilbert Lumoindong Dilaporkan ke Polisi, SETARA Institute: Pasal Penodaan Agama Jadi Alat Gebuk

12 hari lalu

Gilbert Lumoindong Dilaporkan ke Polisi, SETARA Institute: Pasal Penodaan Agama Jadi Alat Gebuk

Pendeta Gilbert Lumoindong dilaporkan ke polisi atas ceramahnya yang dianggap menghina sejumlah ibadah umat Islam.

Baca Selengkapnya

Digagas JK pada 2016, Ini Beda Rencana Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Indonesia-Cina

14 hari lalu

Digagas JK pada 2016, Ini Beda Rencana Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Indonesia-Cina

Presiden Jokowi mendiskusikan rencana pembangunan kereta cepat Jakarta-Surabaya dengan Menlu Cina, pernah akan dibangun pada 2018.

Baca Selengkapnya

Dua Laporan Polisi soal Dugaan Penistaan Agama Gilbert Lumoindong

14 hari lalu

Dua Laporan Polisi soal Dugaan Penistaan Agama Gilbert Lumoindong

"Saya tidak ada niat, saya mencintai umat Muslim. Saya minta maaf," kata Gilbert Lumoindong

Baca Selengkapnya

Jusuf Kalla Gelar Open House, Ada Anies Baswedan Hingga Figur Koalisi Perubahan yang Gantian Bertandang

25 hari lalu

Jusuf Kalla Gelar Open House, Ada Anies Baswedan Hingga Figur Koalisi Perubahan yang Gantian Bertandang

Open house yang diadakan oleh JK dihadiri oleh Anies Baswedan, Hamdan Zoelva, hingga Tom Lembong selaku perwakilan koalisi perubahan.

Baca Selengkapnya

Rekonsiliasi Nasional, Jusuf Kalla Minta Hormati Proses di MK

25 hari lalu

Rekonsiliasi Nasional, Jusuf Kalla Minta Hormati Proses di MK

Jusuf Kalla menilai positif kunjungan Roeslan Roeslani ke rumah Megawati Soekarnoputri. Soal rekonsiliasi nasional, ia menilai ada banyak waktu lain.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Silaturahmi ke Rumah Jusuf Kalla: Banyak Foto-Foto

25 hari lalu

Anies Baswedan Silaturahmi ke Rumah Jusuf Kalla: Banyak Foto-Foto

Anies Baswedan bersamuh dengan Jusuf Kalla pada hari pertama Lebaran. Mengaku tak bicara soal politik.

Baca Selengkapnya

Usai Salat Id di Masjid Al Azhar, JK Terima Kunjungan Tokoh di Rumahnya Besok

26 hari lalu

Usai Salat Id di Masjid Al Azhar, JK Terima Kunjungan Tokoh di Rumahnya Besok

Wakil Presiden RI ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla (JK) akan merayakan hari raya Idul Fitri 1445 H atau 2024 M di Jakarta. Rencananya, JK juga akan menerima kunjungan para kolega di kediaman pribadinya di Jalan Brawijaya, Jakarta Selatan.

Baca Selengkapnya

Lebaran, Anies Baswedan Gelar Open House di Rumahnya hingga Sowan ke JK

26 hari lalu

Lebaran, Anies Baswedan Gelar Open House di Rumahnya hingga Sowan ke JK

Calon presiden nomor urut satu, Anies Baswedan, bakal merayakan lebaran tahun ini di Jakarta. Rencananya, Anies akan salat id di masjid dekat rumahnya di Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Setelah itu, mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut akan bersilaturahmi dengan tokoh-tokoh partai politik pengusungnya dan para politikus senior.

Baca Selengkapnya

Arti 9 Pilar di Gedung MK, Begini Sejarah Pembangunannya 17 Tahun Lalu

44 hari lalu

Arti 9 Pilar di Gedung MK, Begini Sejarah Pembangunannya 17 Tahun Lalu

Di depan Gedung MK terdapat 9 pilar besar, apa artinya? Ini riwayat pembangunannya di Jalan Merdeka Barat, Jakarta.

Baca Selengkapnya