Pemerintah Siapkan Subsidi 12 T, Target REI Konservatif  

Reporter

Editor

Saroh mutaya

Kamis, 7 Januari 2016 00:00 WIB

Pengunjung melihat maket perumahan dalam pameran Real Estate Indonesia di Jakarta, 5 Mei 2015. Penjualan properti tahun ini diprediksi menurun 50 persen dibanding tahun sebelumnya. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo

TEMPO.CO, Jakarta - Persatuan perusahaan pengembang Realestate Indonesia (REI) masih memasang target konservatif terhadap pembangunan rumah dengan fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP) di 2016, setelah sepanjang 2015 belum mampu mencapai target yang ditetapkan.

Ketua Umum REI Eddy Hussy mengatakan untuk 2016 ini, REI masih memasang target yang sama dengan 2015 terhadap pembangunan rumah tapak dan vertikal FLPP. Di 2015, REI menargetkan pembangunan 247.725 hunian sederhana, terdiri dari 217.725 rumah sederhana tapak dan sisanya rumah susun sederhana milik (rusunami).

Menurut dia, target tersebut sudah disesuaikan dengan tingkat kebutuhan di daerah atau target yang ditetapkan perwakilan REI di masing-masing provinsi. Selain itu, REI juga masih bersikap awas terhadap kondisi perekonomian dalam negeri tahun ini, meski cukup optimis setelah pemerintah menunjukkan keseriusan dalam percepatan investasi infrastruktur.

“Kita yakin dengan penyerapan anggaran yang bagus dan berjalan dengan baik tentu akan mendorong pertumbuhan ekonomi di daerah, sehingga membantu masyarakat itu punya lapangan pekerjaan dan punya uang untuk belanja,” katanya, Rabu, 6 Januari 2016.

Eddy mengatakan sepanjang 2015, realisasi pembangunan rumah FLPP baru mencapai sekitar 100 ribu unit. Meski begitu, menurut dia, REI tetap akan mengejar penyelesaian sejumlah unit di 2016.

Penyelesaian unit yang tersisa tersebut, menurut dia, tidak tercampur dengan target unit baru yang dibangun sepanjang 2016.

Adapun pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah meningkatkan anggaran subsidi pembangunan rumah dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2016. Alokasi dana FLPP naik menjadi Rp 9,3 triliun dibandingkan pada 2015 sebesar Rp 5,1 triliun.

Direktur Jenderal Pembiayaan Perumahan Maurin Sitorus mengatakan kecepatan penyaluran FLPP akan tergantung pada pasokan rumah dari pengembang. Meski begitu, menurut dia, saat ini rata-rata pengembang di daerah sudah siap dan cukup bersemangat untuk memanfaatkan dana tersebut.

“Sekarang semua sudah siap, saya kunjungan ke berbagai daerah, pengembang sangat bersemangat. Bisa lah habis, yang penting developer bisa membangun sebanyak mungkin,” katanya.

Pemerintah juga sudah menyiapkan beragam aturan yang memungkinkan penggunaan dua skema subsidi sekaligus, yakni FLPP dan subsidi selisih bunga (SSB). Pemerintah sudah menyiapkan Rp 2,1 triliun untuk SSB 2016.

Dua skema tersebut memungkinkan masyarakat menikmati bunga pinjaman perumahan sebesar 5 persen selama 20 tahun. Pemerintah juga akan mengucurkan bantuan uang muka sebesar Rp 1,2 triliun, jauh lebih tinggi dari 2015 yang hanya Rp 220 miliar. Total subsidi pemerintah dengan demikian mencapai Rp 12,5 triliun.

BISNIS

Berita terkait

Kisruh Rumah Dinas Puspiptek, Pensiunan Peneliti Pernah Laporkan BRIN ke Kejaksaan Agung

6 hari lalu

Kisruh Rumah Dinas Puspiptek, Pensiunan Peneliti Pernah Laporkan BRIN ke Kejaksaan Agung

Penghuni rumah dinas Psupiptek Serpong mengaku pernah melaporkan BRIN ke Kejaksaan Agung atas dugaan penyalahgunaan aset negara

Baca Selengkapnya

Laba Bersih BTN Kuartal I 2024 Tumbuh 7,4 Persen, Tembus Rp 860 M

11 hari lalu

Laba Bersih BTN Kuartal I 2024 Tumbuh 7,4 Persen, Tembus Rp 860 M

BTN mencatat pertumbuhan laba bersih sebesar 7,4 persen menjadi Rp 860 miliar pada kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Pria Bermobil Kepergok Curi Bra Wanita di Perumahan Discovery Bintaro Tangerang Selatan

32 hari lalu

Pria Bermobil Kepergok Curi Bra Wanita di Perumahan Discovery Bintaro Tangerang Selatan

Seorang pria pengendara minibus berwarna putih kepergok mencuri pakaian dalam atau bra milik warga. Aksi tersebut dilakukan di Perumahan Discovery Bintaro.

Baca Selengkapnya

Harga Rumah Naik Terus, Bagaimana Cara Belinya? Simak Tipsnya

40 hari lalu

Harga Rumah Naik Terus, Bagaimana Cara Belinya? Simak Tipsnya

Seperti yang diketahui, kini harga rumah naik terus. Lalu, bagaimana cara membelinya? Simak beberapa tipsnya berikut ini.

Baca Selengkapnya

Dirut BTN Targetkan Laba Bersih Rp 3,8 Triliun pada 2024

48 hari lalu

Dirut BTN Targetkan Laba Bersih Rp 3,8 Triliun pada 2024

BTN mengklaim memperoleh laba pada 2023 sebesar Rp 3,5 triliun dari kehati-hatian penyaluran kredit cost of credit.

Baca Selengkapnya

Basuki Hadimuljono Soal Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran: Bagus, tapi Belum Dibahas

55 hari lalu

Basuki Hadimuljono Soal Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran: Bagus, tapi Belum Dibahas

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengaku belum ada pembicaraan soal program tiga juta rumah yang diusung pemerintah baru.

Baca Selengkapnya

Lowongan Kerja di SMF Indonesia, Lulusan Hukum dan Akuntansi Bisa Melamar

57 hari lalu

Lowongan Kerja di SMF Indonesia, Lulusan Hukum dan Akuntansi Bisa Melamar

PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) Tbk. atau SMF Indonesia membuka lowongan kerja pada bulan ini.

Baca Selengkapnya

Sebut BTN Contoh Bank Sehat dengan Laba Bersih Rp 3,5 Triliun, Erick Thohir Wanti-wanti Ini ke Direksi dan Komisaris

3 Maret 2024

Sebut BTN Contoh Bank Sehat dengan Laba Bersih Rp 3,5 Triliun, Erick Thohir Wanti-wanti Ini ke Direksi dan Komisaris

Erick Thohir berharap BTN bisa turut membangun ekosistem pembangunan perumahan yang solutif untuk membantu mengatasi backlog perumahan.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Dorong Pemenuhan Perumahan Rakyat

28 Februari 2024

Bamsoet Dorong Pemenuhan Perumahan Rakyat

Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo atau Bamsoet, dipercaya menjadi Dewan Pembina Himpunan Pengembang Permukiman dan Perumahan Rakyat (Himperra).

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Pastikan Insentif PPN Pembelian Rumah Rp 5 Miliar Berlanjut Tahun Ini

30 Januari 2024

Sri Mulyani Pastikan Insentif PPN Pembelian Rumah Rp 5 Miliar Berlanjut Tahun Ini

Sri Mulyani mengatakan saat ini Kementerian Keuangan sedang mengurus regulasinya.

Baca Selengkapnya