Antisipasi La Nina, Pemerintah Percepat Masa Tanam Padi

Rabu, 6 Januari 2016 12:28 WIB

Ilustrasi petani/sawah/ masa tanam padi. ANTARA/Abriawan Abhe

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah memutuskan mempercepat masa tanam padi untuk mengantisipasi datangnya La Nina yang menyebabkan musim hujan lebat di atas rata-rata. "Sekarang yang penting adalah percepatan tanam karena hujan sudah mulai turun," kata Menteri Pertanian Amran Sulaiman, di kantor Kementerian Pertanian, Jakarta, Rabu, 6 Januari 2016.

Keputusan itu, menurut Amran, didasarkan pada arahan Presiden Joko Widodo agar kontrak dipercepat. Ia mengatakan anggaran kementerian yang telah ditandatangani mencapai Rp 30,46 triliun atau mencapai 15 persen dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). "Kemarin arahan dari Presiden agar cepat dilakukan kontrak, dan kita sudah kontrak tanggal 4 Januari," ujarnya.

Pemerintah, kata Amran, sudah mengantisipasi banjir dengan melakukan normalisasi saluran irigasi dan mempersiapkan pompa. “Juga membangun sumur dangkal dalam untuk daerah yang tadah hujannya kurang," katanya.

Kementerian Pertanian mencatat daerah Jawa Barat dan Jawa Timur sebagai daerah yang sering terkena banjir. "Seperti di Jombang, kami sudah antisipasi dengan pompa. Juga normalisasi primer dan sekunder untuk irigasi," tambah Amran.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika memperkirakan saat ini masa tanam masih normal. "Jika ada La Nina, kemungkinan di bulan Oktober, sehingga antisipasi bisa lebih awal seperti antisipasi kering," ujarnya.

Saat ini, kata Amran, stok beras yang ada di Bulog mencapai 1,2 juta ton. Masa panen yang mundur saat ini kuantum dan sudah diperhitungkan. "Ini bagus, ada hikmahnya. Karena kalau panen sekaligus, harganya jatuh," katanya.

ARKHELAUS W

Berita terkait

Kuota Pupuk Bersubsidi Naik, Mentan: Segera Tebus

8 jam lalu

Kuota Pupuk Bersubsidi Naik, Mentan: Segera Tebus

Penambahan pupuk subsidi dari 4,7 juta ton menjadi 9,5 juta ton telah mendapat persetujuan dari presiden.

Baca Selengkapnya

Mentan Amran Genjot Produksi di NTB Melalui Pompanisasi

1 hari lalu

Mentan Amran Genjot Produksi di NTB Melalui Pompanisasi

Kekeringan El Nino sudah overlap dan harus waspada.

Baca Selengkapnya

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

1 hari lalu

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron menjelaskan perihal laporan dugaan pelanggaran etik yang ditujukan kepadanya soal mutasi ASN di Kementan.

Baca Selengkapnya

Panen Jagung di Sumbawa, Presiden Tekankan Pentingnya Jaga Keseimbangan Harga

2 hari lalu

Panen Jagung di Sumbawa, Presiden Tekankan Pentingnya Jaga Keseimbangan Harga

Presiden Joko Widodo, menekankan pentingnya menjaga keseimbangan harga baik ditingkat petani, pedagang maupun peternak

Baca Selengkapnya

Uang Korupsi Syahrul Yasin Limpo Mengalir ke Mana? Antara lain Biaya Khitan, Buat Kafe, dan Skincare untuk Cucunya

2 hari lalu

Uang Korupsi Syahrul Yasin Limpo Mengalir ke Mana? Antara lain Biaya Khitan, Buat Kafe, dan Skincare untuk Cucunya

Penggunaan uang korupsi Syahrul Yasin Limpo (SYL) terungkap di pengadilan. Mayoritas digunakan untuk kepentingan keluarga. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Program Electrifying Agriculture PLN, Mampu Tingkatkan Produktivitas Pertanian

4 hari lalu

Program Electrifying Agriculture PLN, Mampu Tingkatkan Produktivitas Pertanian

Program Electrifying Agriculture (EA) dari PT PLN (Persero), terus memberikan dampak positif bagi pertanian di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Sempat Meroket Tajam, Harga Bawang Merah Berangsur Turun di Sejumlah Daerah, Ini Fakta-faktanya

4 hari lalu

Sempat Meroket Tajam, Harga Bawang Merah Berangsur Turun di Sejumlah Daerah, Ini Fakta-faktanya

Harga bawang merah mulai mengalami penurunan di sejumlah daerah.

Baca Selengkapnya

Sidang Syahrul Yasin Limpo, KPK Hadirkan 4 Saksi

5 hari lalu

Sidang Syahrul Yasin Limpo, KPK Hadirkan 4 Saksi

Tim Jaksa KPK menghadirkan empat saksi pada sidang lanjutan bekas Menteri Pertanian (Kementan) Syahrul Yasin Limpo (SYL)

Baca Selengkapnya

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

8 hari lalu

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

Menteri Pertanian Ukraina Mykola Solsky ditahan setelah ditetapkan sebagai tersangka resmi dalam penyelidikan korupsi bernilai jutaan dolar

Baca Selengkapnya

Novel Baswedan Sebut Jika Polda Metro Jaya Tahan Firli Bahuri Bisa jadi Pintu Masuk Kasus Lainnya

10 hari lalu

Novel Baswedan Sebut Jika Polda Metro Jaya Tahan Firli Bahuri Bisa jadi Pintu Masuk Kasus Lainnya

Novel Baswedan menjelaskan, jika Firli Bahuri ditahan, ini akan menjadi pintu masuk bagi siapa pun yang mengetahui kasus pemerasan lainnya.

Baca Selengkapnya