BPJS Watch: Banyak Pasien BPJS Belum Paham Hak-Haknya

Reporter

Selasa, 5 Januari 2016 23:06 WIB

Sejumlah "kantong darah" yang dijual dengan harga kisaran 58 ribu rupiah per kantong dan memiliki rasa blueberry dan cranberry yang dijual id Benxi, Provinis Liaoning, Cina (26/6). ChinaFotoPress via Getty Images

TEMPO.CO, Jakarta -BPJS Watch mengapresiasi hasil survei PT SWAsembada Media Bisnis dimana indeks kepuasaan peserta BPJS Kesehatan mencapai 78,9 persen.


Investigasi mereka juga menemukan banyak pasien yang disuruh membeli obat atau membeli darah, padahal obat tersebut sebenarnya sudah masuk paket BPJS Kesehatan.

"BPJS Watch telah banyak melakukan advokasi terhadap pasien BPJS Kesehatan dan menemukan banyak pasien yang disuruh membeli obat atau membeli darah untuk operasi atau cuci darah," kata Koordinator Advokasi BPJS Watch, Timboel Siregar, di Jakarta, Selasa (5 Januari 2016).

"Dari sisi pengeluaran ketika berobat, pasien peserta BPJS memang tidak mengeluarkan biaya setinggi pasien umum tetapi hak-hak yang seharusnya diterima pasien ternyata tidak didapat karena ketidaktahuan pasien," kata Siregar.

Hasil survei yang menyatakan Indeks kepuasan peserta BPJS Kesehatan masuk ke dalam kategori tinggi, yaitu sebesar 78.9 persen memang relatif tinggi, lebih tinggi dibandingkan hasil survei kepuasan yang dilakukan oleh DJSN yang nilainya sekitar 71 persen.

Walaupun hasil survei PT SWAsembada dikategorikan tinggi namun karena masalah pelayanan BPJS Kesehatan berhubungan dengan nyawa manusia maka jumlah responden yang menyatakan tidak puas (21,1 persen) merupakan hal yang tetap harus menjadi perhatian pemerintah dan BPJS pada masa mendatang.

Menurut Timboel, survei yang dilakukan oleh PT SWAsembada, untuk menyatakan puas atau tidak, sebenarnya metode surveinya harus didahului oleh pertanyaan tentang hak-hak yang seharusnya diterima oleh peserta.

"Dalam survei ini tentang pengetahuan pasien tidak terkuak dalam laporan. Selain itu terkait kontak dengan fasilitas kesehatan, survei ini juga tidak menjelaskan sudah berapa kali responden kontak dengan fasilitas kesehatan (Faskes) BPJS Kesehatan. Jumlah kontak peserta dengan faskes juga akan mempengaruhi tingkat kepuasan," katanya.

"Kami menduga karena peserta BPJS tidak tahu tentang hak-haknya di Rumah Sakit. Kami yakin kalau pasien peserta BPJS Kesehatan mengetahui hak-haknya yang seharusnya didapat namun ternyata tidak diberikan, maka hasil surveinya akan berbeda," kata Siregar.


ANTARA

Berita terkait

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

2 hari lalu

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

Jokowi mengatakan kemampuan produksi dokter spesialis Indonesia hanya 2.700 per tahun.

Baca Selengkapnya

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

4 hari lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

5 hari lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

12 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

13 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

13 hari lalu

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.

Baca Selengkapnya

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

14 hari lalu

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.

Baca Selengkapnya

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

14 hari lalu

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

14 hari lalu

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

18 hari lalu

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

Pakta Konsumen Nasional meminta pemerintah untuk memenuhi hak konsumen tembakau di Indonesia.

Baca Selengkapnya