MEA Berlaku Hari Ini, 30 Persen Rakyat Indonesia Belum Paham  

Reporter

Senin, 4 Januari 2016 06:17 WIB

Kelompok Solidaritas Perempuan Indonesia membawa poster Tolak MEA (Masyarakat Ekonomi Asean) dalam aksi memperingati hari Ibu di depan Istana Negara, Jakarta, 22 Desember 2015. Kebijakan MEA yang akan diberlakukan pada akhir 2015 membuat persaingan tenaga kerja semakin ketat. TEMPO/Amston Probel

TEMPO.CO, Jakarta - Peneliti Ekonomi bidang Ekonomi Internasional Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Panky Tri Febiyansyah mengatakan kurang dari 30 persen masyarakat belum paham konsepsi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Ini diambil dari penelitian yang dilakukan LIPI terhadap sekitar 2 ribu responden di 16 provinsi.

"Kesimpulan kami, pemerintah terlambat melakukan sosialisasi. Kami meneliti 2.300 responden di 16 provinsi dengan sistem random, baik pengusaha maupun masyarakat, setelah itu kriteria profesi, dan dengan mendatangi asosiasi sambil melakukan pengamatan," kata Panky saat dihubungi Tempo, Jumat, 1 Januari 2016.

Panky menilai pemerintah terlambat melakukan sosialisasi. Meskipun begitu, ia mengapresiasi sosialisasi yang dilakukan. "Tetapi tidak secara sungguh-sungguh, karena ketika kami masuk dalam masyarakat sendiri, umum, bisnis, pengusaha, dan pedagang, mereka tidak paham. Tidak tahu juga MEA itu apa, manfaatnya apa," kata Panky.

Menurut dia, ini menjadi penting agar Indonesia tidak hanya menjadi negara tujuan untuk barang dan pengusaha negara ASEAN lain. "Kita hanya menjadi basis tujuan dari barang mereka, kita hanya jadi pasar. Itu yang jadi masalah," ujarnya.

Ia mengatakan memasuki MEA di 2016 ini, pemerintah harus melakukan sosialisasi dari tingkat atas ke tingkat daerah. "Tujuannya agar terjadi akselerasi agar pemda pun aware bahwa di MEA ada mobilitas skill labor, dan bagaimana investasi dari ASEAN itu mengalir," katanya.

Ia mengkhawatiran posisi Indonesia hanya bisa menjadi konsumen tanpa diimbangi produksi. "Perdagangan MEA dengan tarif nol tentu akan berpengaruh pada barang di daerah. Logika sederhananya bila lebih murah, UKM setempat akan lewat," tuturnya.

ARKHELAUS W

Berita terkait

Jaga Kesehatan Mental dengan Hindari Pacaran di Usia Anak

12 menit lalu

Jaga Kesehatan Mental dengan Hindari Pacaran di Usia Anak

KemenPPPA meminta pacaran pada usia anak sebaiknya dihindari untuk menjaga kesehatan mental.

Baca Selengkapnya

Unjuk Kemampuan Bahasa Indonesia, Xikers Tuai Antusias Penonton Sejak Pertama Muncul

14 menit lalu

Unjuk Kemampuan Bahasa Indonesia, Xikers Tuai Antusias Penonton Sejak Pertama Muncul

Anggota grup asuhan KQ Entertainmet itu lalu menyapa roady, sebutan penggemar xikers, dengan Bahasa Indonesia.

Baca Selengkapnya

Koalisi Masyarakat Sipil Gelar Nobar Bloody Nickel, Ungkap Sisi Gelap Kendaraan Listrik

23 menit lalu

Koalisi Masyarakat Sipil Gelar Nobar Bloody Nickel, Ungkap Sisi Gelap Kendaraan Listrik

Diskusi film itu ditujukan untuk merespons program pemerintah yang masif mendorong kendaraan listrik (EV) beserta sisi gelap hilirisasi nikel.

Baca Selengkapnya

Trah Hamengku Buwono se-Jabodetabek Gelar Syawalan, Hadirkan Budaya Yogyakarta

29 menit lalu

Trah Hamengku Buwono se-Jabodetabek Gelar Syawalan, Hadirkan Budaya Yogyakarta

Trah Hamengku Buwono se-Jabodetabek menggelar syawalan, hadirkan Budaya Yogyakarta antara lain sendratari dan prajurit keraton Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Terlibat Tambang Timah Ilegal, Pimpinan Media Online di Bangka Belitung Ditahan Polisi

38 menit lalu

Terlibat Tambang Timah Ilegal, Pimpinan Media Online di Bangka Belitung Ditahan Polisi

Polda Kepulauan Bangka Belitung menahan pimpinan salah satu media online terkait dalam kasus penambangan timah ilegal.

Baca Selengkapnya

Pakar Kesehatan Bagi Tips Hadapi Cuaca Panas

40 menit lalu

Pakar Kesehatan Bagi Tips Hadapi Cuaca Panas

Berikut tips yang dapat diterapkan demi terhindar dari dehidrasi hingga heat stroke atau serangan panas saat cuaca panas.

Baca Selengkapnya

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

54 menit lalu

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

Sejumlah perusahaan asal Israel diduga menjual teknologi pengintaian atau spyware ke Indonesia. Terungkap dalam investigasi gabungan Tempo dkk

Baca Selengkapnya

Awal Mei 2024, Dua Event Internasional Digelar di Nusa Dua Bali

54 menit lalu

Awal Mei 2024, Dua Event Internasional Digelar di Nusa Dua Bali

Nusa Dua Bali jadi lokasi Asia Pacific Media Forum (APMF) 2024 dan The 2nd UN Tourism Conference on Women Empowerment In Tourism in Asia Pacific 2024.

Baca Selengkapnya

Korban Pembunuhan Mayat dalam Koper Telah Dimakamkan di Bandung

1 jam lalu

Korban Pembunuhan Mayat dalam Koper Telah Dimakamkan di Bandung

RM, 49 tahun, korban pembunuhan pada kasus mayat dalam koper telah dimakamkan di kampung halamannya di Bandung

Baca Selengkapnya

Respons Politikus PDIP soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club

1 jam lalu

Respons Politikus PDIP soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club

Politikus Senior PDIP, Andreas Hugo Pareira, merespons soal keinginan Prabowo Subianto yang membentuk presidential club atau klub kepresidenan.

Baca Selengkapnya