Ilustrasi pasar tradisional. TEMPO/Aditia Noviansyah
TEMPO.CO, Jakarta - Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Pedagang pasar Indonesia menyatakan tahun 2015 merupakan tahun rekor dalam hal jumlah kebakaran pasar tradisional.
Ketua Umum IKappi, Abdullah Mansuri, menyatakan tahun 2015 awalnya menjadi gerbang harapan bagi pedagang pasar atas ke berpihakan pemerintah dalam melindungi pasar tradisional.
"Masuknya pasar tradisional dalam poin Nawacita pemerintahan Jokowi - JK jelas memberikan angin segar. Namun apa yang terjadi sungguh memilukan," ujarnya dalam siaran pers yang diterima Bisnis.com, Jumat (1 Januari 2015).
Selain menggarisbawahi mengenai turunnya daya beli masyarakat, Ikappi juga menyoroti jumlah kebakaran pasar tradisional.
Sepanjang tahun 2015, DPP Ikappi mencatat telah terjadi 283 kasus kebakaran pasar di seluruh Indonesia. Angka ini jauh lebih besar dari tahun tahun sebelumnya.
"Ini adalah rekor kebakaran pasar sepanjang Republik ini berdiri. Tergambar jelas dari angka tersebut adalah minimnya perlindungan dan daya antisipasi, baik dari pemerintah pusat maupun pemerintah daerah," tegasnya.
Ikappi manilai manajemen pengelolaan pasar yang masih jauh dari kata layak adalah penyebab utama banyaknya kebakaran itu.
Nilai Tukar Rupiah Melemah, Pengusaha Minta Pemerintah Perluas Pemberian Insentif
13 hari lalu
Nilai Tukar Rupiah Melemah, Pengusaha Minta Pemerintah Perluas Pemberian Insentif
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia atau Apindo Shinta Kamdani menilai melemahnya nilai tukar rupiah berdampak pada penurunan confidence ekspansi usaha di sektor manufaktur nasional.
Kemendag Dorong Produk Pertanian Indonesia Masuk Pasar Australia, Manggis Paling Diminati
15 hari lalu
Kemendag Dorong Produk Pertanian Indonesia Masuk Pasar Australia, Manggis Paling Diminati
Kementerian Perdagangan (Kemendag) melalui Atase Perdagangan RI di Canberra berupaya mendorong para pelaku usaha produk pertanian Indonesia memasuki pasar Australia.