Evaluasi Penerbangan 2015, Menteri Jonan: Gagal di Safety

Reporter

Editor

Saroh mutaya

Kamis, 31 Desember 2015 21:39 WIB

Mobil pemadam kebakaran menyemprotkan air untuk menyambut penerbangan perdana pesawat Jetstar di Bandara Sultan Syarif Kasim II, Pekanbaru, Riau, 10 Desember 2015. ANTARA FOTO

TEMPO.CO, Jakarta - “Kita gagal di safety, terutama udara. Kita big fail di perhubungan udara.” Kalimat itu meluncur dari mulut Menteri Perhubungan Ignasius Jonan ketika mengevaluasi tingkat keselamatan dan keamanan transportasi udara sepanjang Tahun Kambing Kayu di Jakarta beberapa waktu lalu.


Betapa tidak, rencana Jonan mendapatkan pengakuan standar keselamatan penerbang-an dari badan internasi-onal seperti International Civil Aviation Organization (ICAO) dan Federal Aviation Administration (FAA), gagal tercapai pada tahun ini.


Padahal, Kementerian Perhubungan meyakini penerapan standar keselamatan penerbangan di Indonesia kini sudah membaik. Kemenhub mengklaim tingkat keselamatan penerbangan nasional sudah mencapai skor 70, atau lebih besar dari rata-rata dunia sebesar 60. Sayangnya, fakta di lapangan justru sebaliknya dengan kecelakaan pesawat kian bertambah.


Berdasarkan laman aviation-safety.net, tercatat delapan kecelakaan yang terjadi sepanjang tahun ini, atau naik dua kali lipat dibanding-kan dengan tahun sebelumnya. Dari delapan kecelakaan pesawat tersebut, sebanyak 203 orang meninggal dunia, termasuk korban dari pesawat Lockheed C-130B Hercules milik TNI Angkatan Udara dengan nomor registrasi A-1310 yang jatuh di Medan.


Tidak hanya soal keselamatan, tingkat keamanan penerbangan nasional pun juga dinilai gagal oleh Jonan, terutama di wilayah bandara. Jonan yang juga mantan Dirut PT Kereta Api Indonesia tersebut menilai masih banyak bandara di Tanah Air yang belum memenuhi aturan pagar pengaman.


Advertising
Advertising

“Saya bilang security failed. Bandara itu lucu, ada X-ray tapi tidak ada pagar. Saya katakan agar semua bandara, airside-nya itu harus steril. Kalau tidak jalan, saya bubarin leadership-nya,” ujarnya.


Sekadar informasi, jumlah bandara yang dimiliki Indonesia mencapai 237 unit, terbanyak di Asean atau peringkat ke-10 di dunia. Dari 237 unit bandara tersebut, sebanyak 26 unit bandara dikelola BUMN, yakni PT Angkasa Pura I dan PT Angkasa Pura II.


Masih terkait dengan bandara, Jonan juga kecewa dengan kinerja investasi Perum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (LPPNPI) atau AirNav Indonesia dalam meningkatkan kenavigasian di bandara.


Pasalnya, realisasi anggaran yang diserap AirNav Indonesia sangat lambat. Padahal, Kemenhub tengah mendorong penggunaan instrumen di bandara, khususnya yang berada di Indonesia timur. Adapun, realisasi penyerapan anggaran AirNav Indonesia sepanjang Januari-September 2015 baru Rp 620 miliar, atau 34%.


PERTUMBUHAN TRAFFIC


Meski tingkat keselamatan dan keamanan penerbangan belum memberikan image yang lebih baik, minat masyarakat untuk menggunakan angkutan udara justru meningkat. Kemenhub memprediksi jumlah penumpang tahun ini akan tumbuh sekitar 12%.


Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub Suprasetyo menilai prediksi tersebut cukup realistis, meski sepanjang tahun ini banyak dilakukan penutupan bandara akibat kabut asap, baik dari kebakaran hutan maupun gunung berapi.


“Jadi saya kira hal ini disebabkan adanya peningkatan kemampuan daya beli masyarakat, sehingga minat untuk menggunakan angkutan udara juga meningkat. Apalagi, angkutan udara ini kan lebih cepat dan efisien,” katanya. Namun, pertumbuhan jumlah penumpang angkutan udara tersebut justru tidak didukung dengan peningkatan infrastruktur yang memadai.


Para pelaku maskapai menilai progres peningkatan infrastruktur udara masih lambat. Bayu Sutanto, Ketua Penerbangan Berjadwal Indonesia National Air Carriers Association (INACA), menilai progres peningkatan infrastruktur transportasi udara, terutama kapasitas bandara masih lambat.


“Tanpa perbaikan infrastruktur yang cepat, terutama di bandara-bandara utama seperti Bandara Seokarno Hatta Cengkareng, pertumbuhan pe numpang udara ke depannya justru berpeluang men-jadi stagnan, atau bahkan menurun,” ujarnya.


Senada dengan INACA, Ketua Umum Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Danang Parikesit menilai minimnya kapasitas infrastruktur bandara berpotensi mempengaruhi keselamatan penumpang.


Oleh karena itu, pemerintah perlu membuat terobosan dalam menggenjot infrastruktur. Dia menilai sistem pengadaan pemerintah perlu diperbaiki agar para pejabat pemerintah tidak ragu ketika membelanjakan uang negara.


Alhasil, penyerapan APBN kedepannya dapat menjadi lebih baik. Kita harap dengan segala peristiwa yang terjadi sepanjang tahun ini, pemerintah dapat belajar. Apalagi minat pengguna angkutan udara terus membesar, dan ini pula yang bakal menjadi tantangan pemerin-tah dalam menjaga keamanan dan ke selamatan penerbangan pada masa mendatang.


BISNIS

Berita terkait

Terobosan Pertamina Gunakan Green Energy di Industri Penerbangan

39 hari lalu

Terobosan Pertamina Gunakan Green Energy di Industri Penerbangan

Kewajiban pencampuran bahan bakar nabati dalam bahan bakar jenis avtur telah diatur pemerintah dalam Peraturan Menteri ESDM Nomor 12 tahun 2015

Baca Selengkapnya

Insiden Pilot Batik Air Tertidur: Keunggulan FBW dalam Industri Penerbangan Modern

54 hari lalu

Insiden Pilot Batik Air Tertidur: Keunggulan FBW dalam Industri Penerbangan Modern

Teknologi di industri penerbangan ini telah melengkapi semua pesawat Airbus termasuk A220 sejak A320 pertama, pada 1988

Baca Selengkapnya

Kronologi Pilot dan Kopilot Batik Air ID-6723 Ketiduran, Sempat Sarapan Mie Instan Sebelum Terbang

56 hari lalu

Kronologi Pilot dan Kopilot Batik Air ID-6723 Ketiduran, Sempat Sarapan Mie Instan Sebelum Terbang

KNKT menjelaskan kronologi pilot-kopilot Maskapai Batik Air tertidur saat terbangkan pesawat dari Kendari ke Jakarta. Ada 153 penumpang dalam pesawat.

Baca Selengkapnya

Garuda Indonesia Benarkan Proses Merger dengan InJourney, Inisiatif Pemegang Saham

57 hari lalu

Garuda Indonesia Benarkan Proses Merger dengan InJourney, Inisiatif Pemegang Saham

Direktur Utama PT Garuda Indonesia Irfan Setiaputra menebut rencana merger dengan PT Aviasi Indonesia merupakan inisiatif Kementerian BUMN.

Baca Selengkapnya

Garuda Indonesia Diskon 75 Persen Tiket ke Jakarta Setelah Lebaran, Siapkan Frekuensi Tambahan

57 hari lalu

Garuda Indonesia Diskon 75 Persen Tiket ke Jakarta Setelah Lebaran, Siapkan Frekuensi Tambahan

Garuda Indonesia menyiapkan promo tiket setelah Lebaran ke Jakarta berupa diskon hingga 75 persen. Ada penambahan frekuensi untuk sejumlah rute.

Baca Selengkapnya

Asosiasi Ungkap Sederet Tantangan di Industri Penerbangan, dari Jumlah Pesawat Susut hingga...

28 Oktober 2023

Asosiasi Ungkap Sederet Tantangan di Industri Penerbangan, dari Jumlah Pesawat Susut hingga...

Ada 584 unit pesawat di Indonesia yang digunakan untuk kegiatan penerbangan niaga.

Baca Selengkapnya

Surya Airways Pemain Baru di Industri Penerbangan, Berikut Peluang dan Tantangannya

23 Oktober 2023

Surya Airways Pemain Baru di Industri Penerbangan, Berikut Peluang dan Tantangannya

Surya Airways, maskapai baru di Indonesia, berusaha memasuki industri penerbangan pasca pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Australia Menolak Penambahan Penerbangan Qatar Airways

7 September 2023

Australia Menolak Penambahan Penerbangan Qatar Airways

Australia menyangkal alasan penolakan jadwal penerbangan tambahan Qatar Airways karena persaingan bisnis dengan Qantas.

Baca Selengkapnya

Kinerja Industri Penerbangan Pulih, Kunjungan Wisata Jawa Barat Anjlok

31 Agustus 2023

Kinerja Industri Penerbangan Pulih, Kunjungan Wisata Jawa Barat Anjlok

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Barat Benny Bachtiar mengatakan, angka kunjungan wisatawan ke Jawa Barat pada semester pertama tahun ini anjlok

Baca Selengkapnya

Kerja Sama Airnav dan Boeing, Menhub: Kompetensi Layanan Harus Ditingkatkan

12 Juni 2023

Kerja Sama Airnav dan Boeing, Menhub: Kompetensi Layanan Harus Ditingkatkan

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menghadiri acara penandatangan nota kesepakatan (Mou) antara AirNav Indonesia dengan Boeing Company di Menara Astra, Jakarta, pada Senin, 12 Juni 2023.

Baca Selengkapnya