Gubernur Kepulauan Riau Muhammad Sani (dua kiri) dan sejumlah pejabat daerah berjalan meninggalkan dermaga usai meninjau Kapal Perintis Sabuk Nusantara 30 di Pelabuhan Sri Bintan Pura Tanjungpinang, Kepri, Selasa (27/12). ANTARA/Henky Mohari
TEMPO.CO, Jakarta - PT Pelni mengambil alih pengoperasian pelayaran kapal-kapal perintis pada Januari 2016. Dengan langkah ini, Pelni ingin menerapkan sistem konektivitas dengan armada besar.
"Dirancang agar kapal-kapal kecil jenis perintis ini dapat berada di satu pelabuhan, dan waktu sandarnya bersamaan dengan kapal besar milik PT Pelni sehingga terjalin sistem konektivitas," kata Kepala Operasi PT Pelni Cabang Ambon Samto, di Ambon, Rabu, 30 Desember 2015.
Misalnya di pelabuhan Ambon, lanjut Samto, diprogramkan agar kapal-kapal perintis dapat merapat bersamaan dengan kedatangan kapal besar milik Pelni. Dengan demikian, masyarakat yang datang dari daerah atau pulau kecil dengan kapal perintis dan hendak berangkat menuju Jakarta, tidak perlu lagi bermalam di Pelabuhan Ambon, tetapi langsung pindah ke kapal besar yang memang saat itu juga sudah merapat di Pelabuhan Ambon.
"Jadi penumpang yang datang dari daerah-daerah terpencil yang merencanakan menuju Jakarta atau Surabaya, Makassar, dan sebagainya, tidak perlu lagi bermalam di Ambon atau mengeluarkan biaya yang banyak sebab langsung bisa pindah ke kapal besar. Rencana ini yang sementara diatur pelaksanaannya," katanya.
Sekarang PT Pelni sedang melakukan pengkajian dan diharapkan awal Januari 2016 sudah bisa terlaksana. "Tujuan PT Pelni adalah menjawab keluhan masyarakat, dan memang ini kebijakan pemerintah yang harus demikian, di mana jadwal kapal-kapal perintis harus sinkron dengan jadwal kapal besar," ujar Samto.
Beberapa hari yang lalu Direksi Pelni berada di Ambon guna melihat dari dekat kapal-kapal perintis yang dikelola negara, seperti KM Sabuk Nusantara dan beberapa kapal perintis lainnya, yang selama ini dikelola pihak swasta yang memenangkan tender pengelolaannya.
Namun, kata Samto, sekarang ini akan dicabut hak pengoperasiannya agar dikelola oleh PT Pelni dengan menggunakan sistem konektivitas.