KALEIDOSKOP 2015: Riza Chalid, Belum Ditanya Sudah Kabur

Reporter

Editor

Grace gandhi

Rabu, 30 Desember 2015 19:35 WIB

Riza Chalid. Twitter.com

TEMPO.CO, Jakarta - Nama Muhammad Riza Chalid termasuk yang sering disebut-sebut setelah nama mantan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Setya Novanto dalam kasus “Papa Minta Saham”.

Anggota Mahkamah Kehormatan Dewan Perwakilan Rakyat dari Fraksi Partai Golkar Ridwan Bae mengungkapkan jumlah percakapan yang terdapat dalam rekaman antara Ketua DPR Setya Novanto, saudagar minyak Muhammad Riza Chalid, dan bos PT Freeport Indonesia Maroef Sjamsoeddin.

"Dalam percakapan itu, yang terbanyak ngomong adalah MR sebanyak 119 kali, MS sebanyak 109 kali, lalu baru SN sebanyak 90 kali. Saya hitung benar ini," ujar Ridwan Bae dalam sidang lanjutan kasus pencatutan nama Presiden Joko Widodo yang diduga dilakukan oleh Ketua DPR Setya Novanto pada Kamis, 3 Desember 2015.

Namun tampaknya pengusaha minyak itu seperti tak tersentuh. Panggilan MKD dan Kejaksaan Agung pun diabaikan. Riza tak pernah muncul. Sampai akhirnya Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Yasonna Laoly mengatakan Riza Chalid tak berada di Indonesia sejak empat hari lalu. Namun Yasonna tak menjelaskan di mana tepatnya Riza saat ini berada.

"Dia warga negara Indonesia, punya paspor Indonesia, tapi sudah tidak di Indonesia," kata Yasonna seusai mengikuti sidang kabinet paripurna di Istana Bogor, Selasa, 8 Desember 2015.


Simak: Kaleidoskop 2015

Hingga hari ini, keberadaan Riza Chalid tak diketahui. Jaksa Agung Muhammad Prasetyo mengatakan akan menggandeng lembaga keamanan luar negeri untuk mencari pengusaha minyak Riza Chalid. Hal ini dilakukan bila Riza tak kunjung memenuhi panggilan Kejaksaan untuk dimintai keterangan.

"Iya, seperti kami meminta bantuan untuk menangkap buron di Kamboja beberapa waktu lalu," kata Prasetyo di Badan Pendidikan dan Pelatihan Kejaksaan, Jakarta Selatan, Jumat, 18 Desember 2015.

Selain kerja sama dengan lembaga keamanan luar negeri, Kejaksaan akan mencari informasi tambahan dari sumber atau lembaga lainnya. Sebab, tak menutup kemungkinan wajah orang yang dicari telah berubah. "Mungkin mukanya sudah berubah, hidungnya sudah ditambah," ujar Prasetyo.

Wakil Presiden Jusuf Kalla juga sudah menginstruksikan Polri segera mencari saudagar minyak Muhammad Riza Chalid. Sebab, Kalla ingin Riza dapat segera diperiksa untuk dimintai keterangannya terkait dengan dugaan pencatutan nama dalam kasus lobi perpanjangan kontrak karya PT Freeport Indonesia yang juga melibatkan Ketua DPR Setya Novanto.

"Ini tidak ada unsur pribadi ya di sini. Tapi kalau Presiden sudah menyuruh panggil, otomatis Polri harus taat," kata Kalla, di Hotel Crown, Jakarta Selatan, Rabu, 9 Desember 2015.

TIM TEMPO

Berita terkait

Jaksa Agung Ungkap Alasan Berhenti Memburu Riza Chalid

20 Juli 2018

Jaksa Agung Ungkap Alasan Berhenti Memburu Riza Chalid

Kejaksaan Agung sudah tak memburu Riza Chalid. Kasus Papa Minta Saham sudah tak diteruskan. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Kata NasDem Soal Kehadiran Riza Chalid di Kuliah Umum Jokowi

19 Juli 2018

Kata NasDem Soal Kehadiran Riza Chalid di Kuliah Umum Jokowi

Partai NasDem menyebut kehadiran Riza Chalid dalam kuliah umum Presiden Jokowi di Akademi Bela Negara sebagai undangan.

Baca Selengkapnya

Papa Minta Saham:Kejaksaan Cecar Riza Chalid di Luar Negeri?

24 Februari 2016

Papa Minta Saham:Kejaksaan Cecar Riza Chalid di Luar Negeri?

Keterangan Riza menjadi kunci lantaran terlibat dalam pertemuan "Papa Minta Saham".

Baca Selengkapnya

Tak Akan Panggil Riza Chalid Lagi, Kejaksaan Menyerah?  

27 Januari 2016

Tak Akan Panggil Riza Chalid Lagi, Kejaksaan Menyerah?  

Riza selalu mangkir dari panggilan jaksa untuk dimintai keterangan terkait dengan kasus yang juga melibatkan bekas Ketua DPR Setya Novanto.

Baca Selengkapnya

Ini Alasan Polri Tak Bantu Kejaksaan Buru Riza Chalid

8 Januari 2016

Ini Alasan Polri Tak Bantu Kejaksaan Buru Riza Chalid

Kepala Kepolisian RI Jenderal Badrodin Haiti mengatakan tak dapat membantu Kejaksaan Agung untuk mencari taipan minyak Riza Chalid

Baca Selengkapnya

Kilas Balik 2015: Sektor Makanan Dominasi Rencana Investasi

31 Desember 2015

Kilas Balik 2015: Sektor Makanan Dominasi Rencana Investasi

Sektor makanan mendominasi rencana investasi di sektor manufaktur yang masuk ke Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) sepanjang 2015.

Baca Selengkapnya

2015, Momok ISIS dan Pengungsi Benua Biru

31 Desember 2015

2015, Momok ISIS dan Pengungsi Benua Biru

Tahun 2015 adalah kalender krisis pengungsi dan kekerasan yang mendera sebagian dunia.

Baca Selengkapnya

Kaleidoskop 2015: Ini yang Membuat Freeport Betah di Papua

31 Desember 2015

Kaleidoskop 2015: Ini yang Membuat Freeport Betah di Papua

Freeport ingin kegiatan operasional diperpanjang karena sebenarnya kontrak habis pada 2041.

Baca Selengkapnya

Kaleidoskop 2015: Menanti Divestasi Saham Freeport

31 Desember 2015

Kaleidoskop 2015: Menanti Divestasi Saham Freeport

Freeport berkomitmen mengikuti mekanisme divestasi saham untuk Indonesia.

Baca Selengkapnya

KALEIDOSKOP 2015: Papa Minta Saham, Ini Cuitan Riza Chalid

30 Desember 2015

KALEIDOSKOP 2015: Papa Minta Saham, Ini Cuitan Riza Chalid

Dalam keterangan biodata, Riza Chalid mencantumkan Singapura sebagai tempat keberadaannya.

Baca Selengkapnya