Harga Beras Naik Ternyata karena Salah Hitung Stok  

Reporter

Editor

Agung Sedayu

Rabu, 30 Desember 2015 13:40 WIB

Ilustrasi gudang Bulog/stok beras. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Asosiasi Bank Benih dan Teknologi Tani Indonesia Dwi Andreas Santosa mengatakan harga beras medium nasional yang cenderung naik dikarenakan kesalahan perhitungan stok beras nasional. Stok beras diperkirakan cukup, tapi, menurut Dwi, produksi beras di tahun ini justru turun dibandingkan 2014.

Dwi mengatakan produksi beras turun di 67 persen wilayah penghasil beras. Akibatnya, impor beras menjadi terlambat. Keputusan impor beras seharusnya sudah dilakukan sejak Agustus 2015. "Kita berpikir beras cukup, tapi nyatanya tidak," kata Dwi di Jakarta, Rabu, 30 Desember 2015.

Menurut Dwi, kenaikan harga beras medium nasional bermula dari penurunan ending stock nasional hingga 1 juta ton di 2014. Hal ini menyebabkan lonjakan harga hingga 30 persen di awal 2014. Memasuki April dan Mei harga turun karena adanya panen raya.

Namun penurunan harga ini ternyata tidak lama. Memasuki Mei hingga saat ini harga malah terus meningkat. Menurut Dwi, pemerintah memperhitungkan adanya kenaikan stok beras hingga 5,9 persen. Artinya akan ada tambahan stok sebanyak 2,6 juta ton. Namun harga beras di lapangan tetap meningkat.

Pada 23 September, Wakil Presiden Jusuf Kalla sempat mengumumkan akan melakukan impor beras sebesar 1,5 juta ton. Hal ini direspons pasar dengan penurunan harga meski tidak signifikan. Penurunan harga Rp 150 dari harga sebelumnya. Namun, pernyataan ini kemudian diralat pemerintah dan menyebabkan kenaikan Rp 190.

Meski demikian, kenaikan dan penurunan harga ini memang tidak signifikan. Berdasarkan mekanisme pasar, seharusnya ketika impor diturunkan, pengusaha ataupun petani akan mengeluarkan stoknya sehingga harga akan turun. Begitu pun dengan Desember ini, yang merupakan musim tanam. Menurut Dwi, ketika musim tanam, petani akan mengeluarkan stoknya. Lagi-lagi harga di bulan ini seharusnya turun.

Hal inilah yang menyebabkan Dwi berpendapat pemerintah salah memperhitungkan harga beras. Saat ini, menurut Dwi, stok beras petani sudah habis. Begitu pun dengan stok pengusaha kecil. Stok beras saat ini hanya ada di pengusaha besar dan Bulog.

Berdasarkan situs sistem pemantauan pasar dan kebutuhan pokok Kementerian Perdagangan harganya berkisar Rp 10.748. Harga ini dikhawatirkan akan mencapai Rp 11 ribu. Harga ini lebih tinggi di 2014 sebesar Rp 9.800.

MAWARDAH NUR HANIFIYANI

Berita terkait

Bulog Beberkan Alasan Penyerapan Jagung Belum Maksimal

1 hari lalu

Bulog Beberkan Alasan Penyerapan Jagung Belum Maksimal

Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi membeberkan alasan penyerapan jagung dari petani hingga kini masih terkendala.

Baca Selengkapnya

Mengapa Beras Tetap Mahal saat Harga Gabah Terpuruk? Ini Penjelasan Bulog

1 hari lalu

Mengapa Beras Tetap Mahal saat Harga Gabah Terpuruk? Ini Penjelasan Bulog

Diretur Utama Bulog, Bayu Krisnamurthi menjelaskan penyebab masih tingginya harga beras meskipun harga gabah di petani murah.

Baca Selengkapnya

Bulog Salurkan Bantuan Pangan di Jakarta Selatan

1 hari lalu

Bulog Salurkan Bantuan Pangan di Jakarta Selatan

Perum Bulog menyalurkan Bantuan Pangan Tahap II berupa beras kepada keluarga penerima manfaat (KPM) di Jakarta Selatan.

Baca Selengkapnya

Harga Gabah Anjlok, Kemendag: Gara-gara Panen Raya

10 hari lalu

Harga Gabah Anjlok, Kemendag: Gara-gara Panen Raya

Harga gabah anjlok menjadi Rp 4.500 per kilogram. Kemendag sebut gara-gara panen raya.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

10 hari lalu

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

Berita terpopuler: Prabowo-Gibran diharap bisa mempercepat pertumbuhan ekonomi usai dilantik, pendaftaran CPNS 2024 dibuka.

Baca Selengkapnya

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

11 hari lalu

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

Kepala Eksekutif OJK Friderica Widyasari Dewi memberikan sejumlah tips yang dapat diterapkan oleh ibu-ibu dalam menyikapi isi pelemahan rupiah.

Baca Selengkapnya

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah, Jika Diminta

11 hari lalu

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah, Jika Diminta

Bulog mengaku siap jika diminta pemerintah menjadi off-taker gabah dari kerjasama pertanian Indonesia dan Cina

Baca Selengkapnya

Luhut Gandeng Cina Kembangkan Teknologi Penanaman Padi di Kalteng: Tinggal Cari Partner Lokal

12 hari lalu

Luhut Gandeng Cina Kembangkan Teknologi Penanaman Padi di Kalteng: Tinggal Cari Partner Lokal

Luhut Pandjaitan menyatakan bahwa Cina bersedia turut memberikan teknologi padinya ke Indonesia

Baca Selengkapnya

Bulog Cirebon Mulai Serap Gabah Petani, Panen Raya sampai Mei

15 hari lalu

Bulog Cirebon Mulai Serap Gabah Petani, Panen Raya sampai Mei

Bulog cabang Cirebon mulai menyerap gabah hasil panenan petani. Panen diperkirakan semakin banyak pada akhir April hingga Mei.

Baca Selengkapnya

Pergantian Kepala Bulog Disinggung di MK, Budi Waseso Bilang Tak Ada Masalah

28 hari lalu

Pergantian Kepala Bulog Disinggung di MK, Budi Waseso Bilang Tak Ada Masalah

Hakim konstitusi Arief Hidayat mempertanyakan alasan Buwas diganti Wakil Menteri Perdagangan 2011-2014 Bayu Krisnamurthi di tengah masa kritis.

Baca Selengkapnya