Kapal Barang Ketapang-Gilimanuk Masih Beroperasi Hingga 2016  

Reporter

Editor

Zed abidien

Selasa, 29 Desember 2015 19:22 WIB

Supir Protes, Pelabuhan Ketapang Lumpuh 3 Jam

TEMPO.CO, Banyuwangi - Kementerian Perhubungan membatalkan larangan kapal barang beroperasi di Pelabuhan Ketapang–Gilimanuk pada 1 Januari 2016. Kapal barang tetap boleh beroperasi hingga September 2016.

Direktur Lalu Lintas Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan Kementerian Perhubungan Eddy Gunawan mengatakan perpanjangan tersebut karena perusahaan pelayaran belum mengganti seluruh kapal barangnya (LCT) dengan kapal motor penumpang (KMP). Dari 12 kebutuhan KMP di dermaga barang Pelabuhan Ketapang, hingga hari ini, baru tersedia 6 KMP. “Masih kurang enam KMP lagi,” kata Eddy Gunawan di Kantor PT ASDP Pelabuhan Ketapang, Selasa, 29 Desember 2015.

Kekurangan kapal di dermaga barang tersebut, kata Eddy, dikhawatirkan menimbulkan kemacetan karena berbarengan dengan libur tahun baru 2016. Seperti pada libur Natal lalu, misalnya, antrean kendaraan di Pelabuhan Ketapang mencapai 25 kilometer.

Dengan perpanjangan tersebut, Eddy berharap, perusahaan pelayaran memiliki waktu untuk pengadaan kapal. Sebab, pembelian maupun renovasi kapal membutuhkan biaya besar.

Sebelumnya, Direktur Jenderal Perhubungan Darat mengeluarkan Surat Keputusan Nomor SK.885/AP.005/DRJD/2015 pada 19 Maret 2015 yang melarang kapal barang beroperasi mulai 9 Mei 2015. Aturan ini turun karena kapal barang dianggap tak layak mengangkut penumpang.

Sebagai bentuk protes, Gabungan Pengusaha Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan menghentikan operasional 14 kapal LCT pada April 2015. Akibatnya, terjadi antrean panjang truk selama dua hari di Pelabuhan Ketapang.

Atas protes tersebut, Kementerian Perhubungan kemudian memberikan toleransi hingga 10 Agustus 2015. Seluruh kapal LCT kembali tidak bisa beroperasi dan hanya tersedia dua KMP untuk mengangkut barang. Padahal dalam sehari ada 1.500-2.000 truk yang menyeberang ke Selat Bali itu. Antrean truk pun memanjang hingga 30 kilometer. Kementerian Perhubungan akhirnya memperpanjang lagi kebijakannya hingga 31 Desember 2015.

Ketua Gabungan Pengusaha Sungai Danau dan Penyeberangan (Gapasdap) Banyuwangi, Novi Budianto, mengatakan menerima kebijakan baru itu. Menurut dia, batas waktu hingga September 2016 dianggap cukup untuk mengganti kapal barang dengan KMP. “Kami lega dengan keputusan baru tersebut,” katanya.

Novi menjelaskan, pengusaha pelayaran belum mampu mengadakan KMP tahun ini karena butuh investasi besar. Awalnya, Gapasdap meminta toleransi hingga 2017. Namun kemudian Kementerian Perhubungan mempercepat larangan operasional kapal barang pada 2015. “Kalau tahun ini kami memang tak siap,” katanya.



IKA NINGTYAS

Berita terkait

Kemenhub Tetapkan 17 Bandara Internasional, Berikut Daftarnya

1 hari lalu

Kemenhub Tetapkan 17 Bandara Internasional, Berikut Daftarnya

Kemenhub akan terus mengevaluasi penataan bandara secara umum, termasuk bandara internasional.

Baca Selengkapnya

Penumpang di Ternate Tujuan Manado Beralih Gunakan Kapal Antarpulau

6 hari lalu

Penumpang di Ternate Tujuan Manado Beralih Gunakan Kapal Antarpulau

Sejumlah penumpang di Kota Ternate, Maluku Utara tujuan Manado, Sulawesi Utara, beralih menggunakan kapal antarpulau lintas Kota Ternate-Manado.

Baca Selengkapnya

Kemenhub Imbau Masyarakat Tinggalkan Travel Gelap, Ini 5 Dampak Buruk Menggunakannya

7 hari lalu

Kemenhub Imbau Masyarakat Tinggalkan Travel Gelap, Ini 5 Dampak Buruk Menggunakannya

Hindari risiko fatal dengan travel gelap. Ketahui dampak buruknya, termasuk kecelakaan, asuransi, dan tarif tak jelas.

Baca Selengkapnya

Dirjen Hubud Apresiasi Kinerja Karyawan AirNav

11 hari lalu

Dirjen Hubud Apresiasi Kinerja Karyawan AirNav

Perum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (LPPNPI) atau AirNav Indonesia, menerima kunjungan kerja Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, Maria Kristi Endah Murni.

Baca Selengkapnya

Arus Balik: Jumlah Penumpang Kereta hingga Angka Kecelakaan Turun

11 hari lalu

Arus Balik: Jumlah Penumpang Kereta hingga Angka Kecelakaan Turun

Setelah Lebaran 2024, gelombang arus balik memulai perjalanan banyak orang kembali ke perantauan

Baca Selengkapnya

Terkini: Sri Mulyani Adakan Rapat di Tengah Konflik Iran dan Israel, Kemenhub Berangkatkan Peserta Arus Balik Gratis dengan 160 Bus

12 hari lalu

Terkini: Sri Mulyani Adakan Rapat di Tengah Konflik Iran dan Israel, Kemenhub Berangkatkan Peserta Arus Balik Gratis dengan 160 Bus

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengadakan rapat bersama Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara serta jajaran eselon I Kemenkeu.

Baca Selengkapnya

Kemenhub Berangkatkan Peserta Arus Balik Gratis dengan 160 Bus

12 hari lalu

Kemenhub Berangkatkan Peserta Arus Balik Gratis dengan 160 Bus

Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memberangkatkan peserta arus balik gratis Lebaran 2024 dengan 160 bus.

Baca Selengkapnya

Pelabuhan Alternatif Dimaksimalkan saat Arus Balik Lebaran, Ada 3 Kapal untuk Rute Panjang-Ciwandan

13 hari lalu

Pelabuhan Alternatif Dimaksimalkan saat Arus Balik Lebaran, Ada 3 Kapal untuk Rute Panjang-Ciwandan

Menhub Budi Karya menginstruksikan agar pelabuhan alternatif Panjang-Ciwandan dimaksimalkan kegunaannya selama arus balik lebaran.

Baca Selengkapnya

Menhub Instruksikan Dibuat War Room untuk Pantau Bongkar Muat di Pelabuhan Bakauheni dan Merak

14 hari lalu

Menhub Instruksikan Dibuat War Room untuk Pantau Bongkar Muat di Pelabuhan Bakauheni dan Merak

Menhub meminta dibuatkan fasilitas war room untuk menyajikan data digital untuk memantau aktivitas bongkar muat di pelabuhan Bakauheni dan Merak.

Baca Selengkapnya

5 Tips Jitu Hindari Kehabisan Tiket Pelabuhan Penyeberangan saat Arus Balik

14 hari lalu

5 Tips Jitu Hindari Kehabisan Tiket Pelabuhan Penyeberangan saat Arus Balik

Jangan biarkan arus balik Lebaran jadi berantakan karena kehabisan tiket kapal. Ikuti tips ini untuk mengamankan tiket penyeberangan

Baca Selengkapnya