Libur Akhir Tahun, BI: Suplai Uang Aman  

Selasa, 22 Desember 2015 17:43 WIB

Ilustrasi Bank Indonesia (BI). TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Bank Indonesia memastikan kebutuhan pasokan uang hingga akhir tahun aman karena posisi kas bank sentral sangat cukup. “Satuan kerja posisi sudah hijau, tinggal antisipasi penarikan dari perbankan," kata Kepala Grup Operasional Pengelolaan Uang Bank Indonesia Luctor E. Tapiheru di gedung Bank Indonesia, Selasa, 22 Desember 2015.

Luctor mengatakan strategi yang dilakukan sampai akhir tahun adalah memasok uang tunai ke satuan kerja di seluruh Indonesia. Hal ini bertujuan menjaga posisi kas yang aman. "Kami punya kebijakan agar setiap perbankan menjaga kas minimum mereka,” tuturnya.

Besar pasokan uang yang dikerahkan bank sentral, menurut Luctor, berkisar 1,5 bulan outflow. “Misalnya, dalam 1 bulan outflow sebulan Rp 10 triliun, minimal bank menyimpan dana Rp 15 triliun,” ujarnya. “Sekarang semua posisinya hijau.”

Lebih jauh, Luctor menambahkan, bank sentral juga menggunakan pihak ketiga untuk distribusi di daerah yang tidak terlayani BI. "Kasnya mencapai Rp 30-200 miliar, bergantung pada pola penarikan di seluruh kantor kerja dan kami melihat aman," katanya. "Intinya, melayani penukaran uang di masyarakat daerah terpencil dan perbatasan.”

Bank Indonesia memperkirakan, pada Desember 2015, dari dana tunai Rp 80 triliun, yang ditarik 97 persen di antaranya berupa pecahan uang besar. "Pecahan Rp 20 ribu ke atas dan ini fenomena yang berbeda dengan siklus Lebaran. Siklus Lebaran 89 persen uang ditarik pecahan kecil," ujarnya.

Luctor mengingatkan bahwa menjelang akhir tahun akan terjadi penarikan tunai dengan jumlah besar, ditambah banyak kegiatan yang harus dibayarkan pada akhir tahun. "Kami mengimbau perbankan waspada jangan sampai kosong. Masyarakat juga tidak perlu panik dan khawatir," katanya.

ARKHELAUS W

Berita terkait

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

3 hari lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

3 hari lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

3 hari lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

5 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

6 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

6 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

7 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

7 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

8 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

8 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya