Indramayu seperti Gudang Uang Palsu di Jawa Barat

Reporter

Senin, 14 Desember 2015 14:27 WIB

Ilustrasi pungli. ANTARA/Agus Bebeng

TEMPO.CO, Bandung - Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Barat menyatakan Kabupaten Indramayu sebagai daerah dengan peredaran uang palsu terbanyak di Jawa Barat. Dari Januari hingga Oktober 2015, tercatat 5.423 lembar uang palsu beredar di Indramayu.

"Indramayu tempat beredar uang palsu tertinggi dan tempat tertinggi perceraian. Saya tidak tahu apa ada korelasinya," kata Kepala Perwakilan Kantor Bank Indonesia Provinsi Jawa Barat Rosmaya Hadi berseloroh dalam sambutannya pada peluncuran Bandung Smart Card di Bandung, Senin, 14 Desember 2015.

Jika dibandingkan dengan Kota Bandung, dalam waktu yang sama hanya ditemukan 408 lembar uang palsu. Sedangkan di Kabupaten Bandung ditemukan cukup banyak uang palsu, sejumlah 1.098 lembar.

Menurut Rosmaya, maraknya peredaran uang palsu merupakan salah satu dampak dari tingginya penggunaan uang tunai dalam transaksi harian. Tingginya perputaran arus kas menimbulkan risiko bahaya yang mungkin tidak disadari adalah maraknya peredaran uang palsu.

Ia mencontohkan, arus keluar-masuknya transaksi dengan uang tunai di Kota Bandung mencapai Rp 49 triliun. Untuk menekan angka peredaran uang palsu, masyarakat perlu mengubah kebiasaan membayar dengan menggunakan uang tunai. "Kami bekerja dengan kepolisian untuk proses hukumnya.” Bank Indonesia telah mensosialisasikan ciri-ciri uang palsu sebanyak 128 kali.

PUTRA PRIMA PERDANA

Berita terkait

Bank Danamon Belum Berencana Naikkan Suku Bunga KPR

5 jam lalu

Bank Danamon Belum Berencana Naikkan Suku Bunga KPR

Bank Danamon Indonesia belum berencana menaikkan suku bunga KPR meski suku bunga acuan BI naik menjadi 6,25 persen

Baca Selengkapnya

Cadangan Devisa RI Akhir April 2024 Anjlok Menjadi USD 136,2 Miliar

14 jam lalu

Cadangan Devisa RI Akhir April 2024 Anjlok Menjadi USD 136,2 Miliar

Posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 6,1 bulan impor atau 6,0 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

5 hari lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

5 hari lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

5 hari lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

7 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

8 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

8 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

9 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

9 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya